Bitch, I Love U! (part 17)

3K 70 23
                                    

Selamat membaca readers!!!

.
.
.
.

Dari awal aku seharusnya sadar, bahwa aku memanglah buruk.
Sekuat apapun aku mencoba menjadi lebih baik, sekuat apapun aku berusaha... pada dasarnya aku memanglah seorang pelacur.

Mungkin benar, bahwa aku memanglah pelacur yang tidak akan bisa berubah, pelacur yang egois dan pelacur yang hanya memanfaatkan kebaikan orang lain.

"Hiks.. Aku... maaf... sekali lagi aku sungguh minta maaf..."

.
.
.
.
.

Aku berjalan lunglai di sepanjang koridor kampus, terlintas bayangan saat pertama kali aku menginjakan kaki di Ibu Kota ini.
Bagaimana keadaanku dan bagaimana mas Fajar merawatku dengan tulus.

Kadang aku berfikir lebih lambat, egois ku dan rasa takut ku yang berlebihan justru membuat kehidupanku semakin kacau disini.

"Halo.." ucapku.

"Radju!!! Bagaimana keadaanmu disana?" Tanya mba Nesa yang terdengar sangat merindukanku.

"Aku baik mba! Gimana keadaan mba di desa?" Tanyaku kembali.

"Baik juga, Arsyad sama Dinda kangen banget nih!" Ucap mba Nesa.

"Ah! Hai ponakanku apa kabar? Gimana? Masih suka jajan gulali di sekolah? Awas ya nanti batuk-batuk!"

"Iya, om disini juga kesepian! Gak ada yang bisa diajak main lagi! Hu'um nanti om Radju pulang ya.. tunggu sebentar lagi!" Jelasku.

"Iya.. kalian juga jangan lupa makan ya! Om Radju juga sayang kalian." Sambungku kemudian.

Panggilan pun terputus, rasanya tidak puas hanya bersenda gurau dengan keponakan dan kakak ku melalui telepon.
Aku sangat merindukan mereka, sangat merindukannya.
Entah apa reaksi mba Nesa jika mengetahui mengenai permasalahan yang menimpaku saat ini.

"Rad! Pembahasan UKM selanjutnya dirumah lo kan?" Tanya Nadia yang menghampiriku setengah berlari.

"Ah iya! Nanti sepulang kampus besok kita sama-sama pergi kerumahku." Jawabku.

"Asik! Gak sabar deh gue hehehe." Ucapnya terlihat senang.

Aku menimpalinya dengan senyum dan kemudian masuk ke dalam kelas untuk kembali belajar.

Disepanjang pelajaran mata kuliah, aku benar-benar tidak dapat berkonsentrasi.
Bayanganku dan hatiku hanya memikir cemas kepada mas Fajar saat ini.
Rasanya sakit sekali jauh darinya, bahkan aku pun sudah lupa dengan rasa nyaman saat kepalaku bersandar di pundaknya.

"Radju.." panggil Viona, salah satu teman kampusku yang tepat duduk berada di belakangku.

"Ahh iya Vi? Ada apa?" Tanyaku.

"Emm.. gimana ya... aku bingung jelasin nya, tapi aku melihat sesuatu yang sepertinya akan menimpamu deh." Jelasnya.

Mendadak aku terdiam bingung, Viona memang merupakan mahasiswa yang terkenal memiliki kemampuan supranatural. Dan semua mahasiswa disini mempercayakan kemampuannya.

"Maksudnya bagaimana?" Tanyaku kembali.

"Aku belum tau pasti, tapi aku menangkap 3 bayangan orang yang berada di sekelilingmu." Jelasnya.

Lagi perasaan takut mulai menghantuiku. Aku membenarkan posisi duduk ku lebih menghadap kepadanya di belakang.

"Ada 3 orang yang berada di lingkupmu, dan 2 dari mereka sepertinya berbahaya." Sambungnya.

"Sekali saja kamu salah pilih, maka kamu akan menghancurkan ketiganya." Ucapnya lagi.

Jantungku sedikit berdebar.
"A..apa maksud kamu? 3 orang? Siapa?" Tanyaku sedikit takut.

[BL] Bitch, I Love U! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang