.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Aku menyukai sifatnya yang dingin tapi ternyata sangat rapuh.
Pemuda yang Tuhan pertemukan denganku dengan cara yang nyata, dan mungkin ini takdir yang Tuhan tentukan untukku.
Pemuda yang dingin dan mampu membuatku merasa nyaman,
Nicko Rendra Irawan.*****
Aku membuka mataku perlahan, sebuah tirai jendela yang berderai karena angin menyambutku.
"Kau sudah bangun?" Tanya seseorang.
Aku menoleh, Nicko berjalan hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya. Seperti nya dia habis selesai mandi.
"Jam berapa sekarang?" Tanyaku kepadanya.
Nicko membuka lemari dan mengambill pakaiannya.
"Kau bisa lihat jam di dinding kan? Sekarang jam 8." Jawabnya.Aku segera menoleh keluar, hari sudah gelap.
"Ya Tuhan aku tertidur! Kenapa kamu nggak bangunin aku sih?" Tanyaku cemas.Nicko berbalik menatapku dengan pakaian di tangannya.
Badannya terbentuk bagus, walaupun lebih sedikit kurus dari mas Fajar."Aku ngga tega bangunin kamu." Ucapnya.
Nada bicaranya terdengar berubah dan tidak terlalu kaku seperti biasanya.
"Hhm? Apa aku ngiler?" Ucapku panik membersihkan bibirku saat menyadari bantal milik Nicko basah olehku.
Nicko mengernyitkan dahinya sembari memakai kaos hitam.
"Maaf." Ucapku."Aku akan mencucinya." Sambungku kemudian mengambil bantal tersebut.
Nicko meraih bantalnya dari pelukanku.
"Gak usah. Ayo aku anter ke tempatmu." Ajaknya sembari berjalan keluar.Rambutnya masih sangat basah, membuat airnya menetes dan membasahi bagian belakang kaos tipisnya.
Aku tiba di apartement dan mendapati mas Fajar dan mba Lyla di dalam.
"Dek? Putra kamu dari mana aja?!" Sergap mas Fajar saat aku masuk.
Mba Lyla terlihat duduk di sofa dengan wajah takut.
"Aku..aku abis dari rumah temanku." Ucapku.
Raut wajah mas Fajar terlihat sangat cemas, peluhpun membasahi dahi dan wajahnya.
"Ya Tuhan putra! kamu selalu aja bikin mas khawatir ya! Kalo terjadi apa-apa sama kamu gimana? Apa yang harus mas bilang ke mba Nesa?" Omel mas Fajar.
Aku terdiam dan menjatuhkan pandanganku ke bawah.
"Kau orang yang membawanya ke sini kan? Dan kau memiliki tanggung jawab penuh padanya." Ucap Nicko yang berada tepat di belakangku.
Mas Fajar melihat kearah Nicko bingung.
"Aku hanya ingin memperingatkanmu, jika kau tidak mampu menjaganya untuk apa kau bawa dia kesini?" Sambung Nicko.
Aku menoleh kearah Nicko yang menatap sayu mas Fajar.
"Dan lagi sepertinya kau harus menjauhkan saudaramu dari kekasihmu itu." ucap Nicko lagi menatap mba Lyla dan kemudian pergi.
Aku terdiam menatap mas Fajar yang memejamkan matanya sembari menarik nafas.
"Lyla.." Lirih mas Fajar.
Mba Lyla bangkit dari duduknya dan merapihkan dress mini nya yang sedikit kusut.
"Kenapa? Kamu gak seharusnya nyuruh Putra pulang sendiri! Selain bahaya karena dia gak tau jakarta, kunci apartement juga ada sama aku!" Bentak mas Fajar kepada mba Lyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Bitch, I Love U!
RomantikRate: 18+ Like dan coment abis baca, hargai tulisan admin ya! Masukan dan kesan sangat berarti untuk admin dlm membuat cerita ini! Menceritakan tentang seorang pelacur gay yang mencoba merubah dirinya, dengan bantuan Fajar (tetangga dan kakak kelas)...