.
.
.
.
.
.
.
."Eh sini! Kamu mana bisa!!" Omelnya berusaha merebut gadgetnya dariku.
Aku terus menggodanya, membuat mas Fajar badmood sepanjang perjalanan menuju bandara.
.
.
.
.
.
."Aaahh sampe juga!" Umpatku yang sudah sangat kelelahan.
Aku melempar koper besarku dan langsung merebahkan diri di kasur, tinggal di kota membuatku sedikit berubah.
"Kasur di apartement lebih enak daripada kasurku di desa." Kataku.
Aku menatap mas Fajar yang tampak berdiri terdiam menatap layar hp di genggamannya.
"Mas.." Panggilku.
Mas Fajar menoleh kearahku dan terdiam, lalu meletakan hp nya di meja dan masuk ke dalam kamar mandi.
Sedikit kepo, aku melihat hp nya yang ada diatas meja.
"Yahh di password!" Umpatku kesal.
'Cling'
Sebuah notif pesan dari whatsapp masuk.
Lyla: maafin aku
Begitu isi pesannya.
Aku mengangkat bahuku rendah, sepertinya mereka masih bertengkar.
"Ehh aku hampir aja lupa!" Kataku tersadar.
Aku membuka koperku, mengeluarkan beberapa buah tangan yang aku bawa dari desa.
"Hehehe aku mau kasih ini ahh ke Nicko." Kataku melipat sebuah kaos yang baru aku beli.
"Kamu mau kemana?" Tanya mas Fajar saat aku akan keluar.
"Ke tempat Nicko mas! Aku mau kasih oleh-oleh sekalian ambil Rajar." Jawabku.
Mas Fajar menggelengkan kepala nya.
"Tidur! Udah malam! Lagian besok kan juga bisa ketemu." Pinta nya.Suara nya terdengar parau, wajahnya juga tidak seperti biasanya.
Aku mengangguk dan kemudian meletakan kembali kaos yang aku beli di atas meja.
"Iya mas." Ucapku.
Mas Fajar berbaring di kasur, membalikkan badannya dan sedikit menyembunyikan wajahnya dengan bantal.
*****
Pagi hari mas Fajar tampak masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Mau aku bantu mas?" Tanyaku.
Aku sedikit kasihan dengannya, semalaman dia mengerjakan proyeknya di laptop. Tidak heran jika mas Fajar sering sakit karena kelelahan.
"Gausah Put, mas bisa kok. Lagian ini harus selesai besok." Jelasnya.
Aku menggumam.
"Mas... Aku mau ke Nicko sebentar ya.." Pintaku.
Mas Fajar menoleh sebentar.
"Emang Nicko ngga kuliah?" Tanya nya."Dia emang setiap sabtu libur kok mas." Jawabku.
Mas Fajar mengangkat bahunya dan mengangguk.
Aku pun meraih beberapa oleh-oleh yang sudah aku siapkan sebelumnya..
.
.
.
.'Tok tok tok'
Aku mengetuk pintu apartemen Nicko beberapa kali, sepertinya dia belum bangun.
"Eh ngga di konci?" Kataku ketika pintu apartementnya terbuka saat ku buka.
Aku masuk kedalamnya sedikit berjingjit, berniat mengejutkannya dan melihat apa yang sedang dilakukannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Bitch, I Love U!
RomanceRate: 18+ Like dan coment abis baca, hargai tulisan admin ya! Masukan dan kesan sangat berarti untuk admin dlm membuat cerita ini! Menceritakan tentang seorang pelacur gay yang mencoba merubah dirinya, dengan bantuan Fajar (tetangga dan kakak kelas)...