"Jangan sembunyi, hyung. Kumohon."
***
Seoul - 07.13 KST
"Eoh? Kenapa kalian tertawa?" Tanya Jongin dengan mata yang masih setengah terpejam. Semua member kecuali Junmyeon yang tengah tertidur menatap Jongin dengan pandangan yang tak bisa diartikan."Mwo?" Tanya Jongin yang ditatap seperti itu.
Sehun menghela nafas panjang. "Lupakan saja, hitam."
"YAK! JANGAN MEMANGGILKU HITAM! KULITKU ITU EKSOTIS!" Seru Jongin tak terima.
"Jangan berteriak Jongin-ah. Junmyeon sedang tertidur." Tegur Minseok yang membuat Jongin meringis sebentar.
"Mianhae, hyung."
"Lupakan saja. Apa kau akan ikut kami, hyung?" Tanya Sehun memastikan.
Jongin terdiam sebentar. "Kemana?"
Sehun mendengus. "Sejak kapan kau jadi pelupa seperti ini, kkamjong?" Tanya Sehun bingung.
"Sejak.." Jongin terdiam sebentar. "Dua tahun yang lalu, mungkin?"
"ALLAHUMA.." Sehun mengelus dadanya dan mengeluarkan sumpah serapah dalam hati. "Pokoknya kau ikut saja dan jangan protes."
***
"Jadi ini kedai bubble tea nya? Lebih sederhana dari yang kuduga." Ucap Chanyeol santai.
Sehun, Baekhyun dan Jongin memutar bola matanya malas.
"Aku tahu kau selalu membeli minuman menggunakan kartu kredit tanpa limit mu itu, hyung." Sindir Sehun.
"Setidaknya, Junmyeon hyung juga memiliki black card itu. Jadi, aku bisa meminjam nya dan jadi sepertimu, Yeol." Baekhyun menyeringai.
"Terserah kau saja, Baek. Kajja, kita ke sana." Ucap Chanyeol melangkahkan kakinya menyeberangi jalan dengan santai.
"YEOLLI! AWAS!" Teriak Baekhyun kencang ketika menyadari sebuah truk besar melaju kencang ke arah roommate nya. Seketika, mata Sehun dan Jongin membulat ketika melihat Chanyeol sedang dalam bahaya.
Bruk
Sontak, Sehun dan Baekhyun menutup matanya rapat-rapat takut mengetahui fakta yang akan mereka lihat sebentar lagi. Perlahan, Sehun mengintip melalui celah jari-jarinya untuk melihat kejadian di depannya.
"OMO! Baekki hyung! Cepat buka matamu!" Seru Sehun dan langsung berlari ke kerumunan orang di depannya.
"SEHUN-IE! TUNGGU!" Baekhyun langsung berlari menyusul Sehun. Mereka menerobos kerumunan tersebut dengan cepat.
"OMO! CHANYEOL-IE! JONGIN-AH! GWAENCHANA?" Tanya Baekhyun panik.
"Nae gwaenchana, Baek. OMO! sikumu berdarah, hitam!" Seru Chanyeol panik.
"Bahkan, saat aku sudah berlari untuk menyelamatkanmu, kau masih menistakanku juga, hyung.."
"Hehe.. mianhae, Jongin-ah. Baiklah, kita pulang dulu untuk mengobati siku mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Why, Leader?
Fanfiction[COMPLETED] Relung langit lagi-lagi berwarna kelabu, meluas sedemikian aksa. Dia bergemuruh, mengamuk dengan lekatan jelaga. Lalu, aku bertanya dengan bahasa malam. Kapan lara ini hilang? [Kim Junmyeon, as a main character.] ©jasminsya