Chapter 10

1.5K 137 29
                                    

"Aku melakukan ini agar aku tak menyesal. Tapi sepertinya perbuatan ini malah membawaku ke sebuah penyesalan."

***

Seoul - 12.09 KST
Junmyeon berjalan pelan dipapah oleh Sehun yang terus menatap khawatir pada nya. "Junmyeon hyung, kau mungkin sudah diperbolehkan pulang oleh uisa, tapi kau harus istirahat."

Junmyeon menggeleng pelan. "Aniyo. Bagaimana jika aku membantu kalian menyiapkan makan siang? Lihat, sekarang sudah waktu makan siang."

Sehun menggeleng. "Kau harus istirahat, hyung." Sehun memapah Junmyeon ke kamar nya.

"Yak, antarkan aku ke dapur, Sehun." Junmyeon menggerutu pelan ketika Sehun membuka pintu kamar nya.

"Kau harus istirahat, hyung." Ulang Sehun. Dia membaringkan Junmyeon ke tempat tidurnya.

"Cha, sekarang cepatlah tidur. Kami akan mengemasi barang-barangmu." Sehun menarik selimut sampai ke dada Junmyeon membuat Junmyeon menggerutu.

"Tak ada tapi-tapian. Sekarang cepat tidur." Sahut Sehun sebelum Junmyeon membuka mulutnya.

***

Seoul - 23.58 KST
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas kurang dua menit waktu Korea Selatan, tapi namja tan itu masih belum bisa terlelap ke alam bawah sadarnya.

Jongin melirik ke samping nya dan memastikan bahwa roommate nya sudah tertidur pulas. Jongin menghela nafas, dia berjalan pelan ke arah meja di samping tempat tidurnya.

"Appa.. ottoke? Apa yang harus Jongin lakukan?" Jongin menahan air mata yang menggenang di pelupuk mata nya. Dia menatap sebuah surat dan pistol yang berada di laci meja itu.

"Eoh, Jongin-ah? Apa kau belum tidur?"

Sontak, Jongin langsung menutup laci itu dan berbalik mendapati roommate nya dengan mata setengah terpejam.

"Eoh, Kyungsoo hyung.. aku terbangun karena haus. Ya, haus. Aku akan pergi ke dapur untuk mengambil air dulu.." Jawab Jongin gugup.

Kyungsoo mengangguk pelan. "Ne, jangan lama-lama. Kemudian tidurlah lagi." Kyungsoo memejamkan matanya kembali membuat Jongin menghela nafas lega. Dia tak menyadari bahwa ada seseorang yang sedari tadi mengintip di balik jendela.

"Pistol?"

***

Seoul - 06.17 KST
Matahari mulai menampakkan dirinya di ufuk timur. Pagi yang cerah, tapi tidak secerah kejadian yang akan terjadi. Seorang namja albino pun sudah terbangun dari tidur lelapnya.

"Eoh, Sehun-ie? Kau sudah bangun?"

Sehun menoleh. Sedikit tak percaya dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh hyung nya. "Jika aku belum bangun, maka kau sedang melihat siapa, hyung? Itu pertanyaan yang tak perlu dijawab karena kau sudah mengetahui jawabannya."

Kyungsoo terkekeh. "Kau sudah bisa berpikiran logis rupanya."

"Karena itu, sebagai hadiahnya, buatkan aku pancake ya, hyung!" Sehun terkekeh membuat Kyungsoo memutar bola matanya malas.

Why, Leader?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang