"Aku disini. Siapapun tolong aku."
***
Seoul - 22.54 KST
"JINJJA! Apa yang terjadi pada Junmyeon hyung?! Kita harus mencari nya sekarang!" Chanyeol berseru panik membuat Baekhyun menutup telinga nya."Tapi, bagaimana cara kita mencarinya?!" Tanya Kyungsoo tak kalah panik dengan Chanyeol.
"Berpencar dan mencari Junmyeon hyung?" Usul Jongdae yang berusaha menahan rasa paniknya.
"Pabbo, Jongdae-ya! Maksudmu, mencari Junmyeon hyung sampai berkeliling Seoul begitu?" Yixing menggerutu mendengar usulan Jongdae.
"GPS." Gumam Minseok tapi masih bisa didengar oleh Sehun yang berdiri di sebelahnya.
"Yak! Ide bagus, Minseok hyung! Aku akan mencari lokasi Junmyeon hyung dengan menggunakan GPS." Sehun berseru senang yang dihadiahi senyuman oleh Minseok.
"Ne, cepat cari lokasi Junmyeon hyung!" Ucap Baekhyun cepat.
***
Junmyeon mengerjapkan matanya perlahan. Dia meringis ketika merasakan kepala nya yang berdenyut, telinga nya juga sedikit berdengung. Itulah sebab nya dia benci obat bius itu. Tunggu, obat bius?!
Junmyeon menjelaskan pandangannya yang sedikit mengabur dan menahan rasa panik yang menjalar di hatinya. Jelas ini bukan dorm nya, rumah nya, dan rumah sakit tempat dongsaeng nya dirawat. Tempat ini.. asing.
"Dimana ini?" Junmyeon hendak berdiri jika saja dia tak menyadari bahwa tangannya yang sudah diikat di tiang tempatnya bersandar.
"Aish! Apa yang terjadi?" Junmyeon menggerutu, berusaha melepaskan ikatan di tangannya. Mustahil, itu tali yang tebal, Junmyeon juga tak memiliki sesuatu yang tajam untuk memutuskannya, dia hanya bisa menarik tali itu sekuat tenaga nya. Tapi, usahanya sia-sia.
"Percuma, Kim Junmyeon. Kau tak akan bisa melepaskan diri semudah itu. Aku sudah membayar mahal untuk ini."
Sebuah suara mampu membuat Junmyeon cukup terkejut. Rasanya, dia pernah mendengar suara ini. Tapi, dimana?
"Tak usah terkejut begitu.." Sesosok namja mulai menghampiri Junmyeon yang terpaku di tempatnya.
"Annyeong." Namja itu memperlihatkan smirk di wajahnya.
"K-kau.." Junmyeon membulatkan matanya, tentu saja dia kenal dengan namja di depannya ini.
"Ne. Kau mengenalku, bukan?" Siwon berjalan mendekati Junmyeon yang menatap nya takut. Aish, tentu saja Junmyeon ingat bagaimana cara namja itu melepaskan timah panas ke tubuh dongsaeng nya.
Junmyeon mengangguk perlahan. "Kau yang menembak Jongin?"
"Diam. Kau yang membuatku tak sengaja menembak keponakan ku!" Siwon merogoh saku nya, memamerkan benda yang dikeluarkannya dari sana.
"T-tunggu, mau apa kau dengan pistol itu?" Junmyeon menatap takut benda mematikan yang berada di genggaman orang didepannya ini.
***
"Dapat!" Sehun berseru senang membuat member yang sedang sibuk dengan urusannya masing-masing langsung menghampiri nya dengan langkah cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why, Leader?
Fanfiction[COMPLETED] Relung langit lagi-lagi berwarna kelabu, meluas sedemikian aksa. Dia bergemuruh, mengamuk dengan lekatan jelaga. Lalu, aku bertanya dengan bahasa malam. Kapan lara ini hilang? [Kim Junmyeon, as a main character.] ©jasminsya