01 - Rapat

3.7K 190 22
                                    

Orang bilang, semua yang datang tiba-tiba pasti akan berakhir menyedihkan. Tapi takdir bukanlah orang yang mengatur, melainkan Tuhan sang Maha Kuasa.

- Teruntuk; ARBA! -

•••

Semua orang pasti pernah merasakan penyesalan dalam hidupnya. Setiap malam dan setiap kali ingin memejamkan matanya, selalu terlintas pertanyaan dalam pikirannya.

Kenapa waktu itu gue pilih keputusan ini, sih?

Penyesalan memang selalu datang di akhir.  Namun bukan berarti ceritanya telah usai dan berakhir sad ending dengan penuh penyesalan. Kita tidak pernah tahu kapan jarum jam akan berhenti berputar, tidak tahu kapan bumi tak lagi mengitari matahari. Semua orang hanya menjalankan kehidupannya masing-masing dengan hidup yang bahagia, kelam, cerah dan suram.

Cinta hanya sebuah kata, namun memiliki banyak arti, banyak makna, dan banyak kenangan yang terpendam dari suka maupun duka.

Banyak orang bilang, "Berani jatuh cinta, berani sakit hati." Yap! Itu memang benar. Semua orang berhak jatuh cinta pada siapapun, tapi tidak berhak jatuh cinta pada orang yang hatinya sudah terisi dengan orang lain. Cinta juga perlu pemikiran yang matang, bukan hanya sekedar cinta dan dengan mudah mengucapkannya.

•••

Matahari pagi ini sangat bersinar dengan terang benderang. Kota Cilegon memang dikenal dengan cuacanya yang panas. Tetapi untuk jalanan, Cilegon tak semacet Jakarta. Cilegon adalah kota lurus, kota kecil dengan sejuta kenangan.

Gadis itu keluar dari dalam garasi sambil mendorong sepeda motor scoopy berwarna pink itu. Sepeda motor hadiah pemberian dari papanya saat ia menginjak usia ke 15 tahun.

Sepeda motor pink itu ia nyalakan untuk dipanaskan mesinnya beberapa saat. Setelah selesai dipanaskan, ia menaiki motornya meninggalkan halaman rumah. Setiap kali membawa motor, yang ia lakukan hanya satu; menyanyi sesuka hati.

Naura Agalia Sabine, salah satu siswi SMA Cahaya yang aktif dalam ekstrakurikuler Palang Merah Remaja atau biasa dikenal dengan sebutan PMR. Cita-citanya bukan menjadi seorang Dokter, Perawat, Bidan, atau semacamnya. Ia hanya mengikuti kegiatan ini karena merasa bermanfaat bisa membantu orang yang sakit.

Naura adalah gadis yang hiperaktif. Semua murid di SMA Cahaya mengenalnya dengan gadis yang ramah dan murah senyum. Selalu bertegur sapa walaupun Naura tidak mengenal orang yang disapanya.

Seperti saat ini, gadis itu berjalan menyusuri koridor sambil menyapa siswa-siswi yang melintas di hadapannya walau hanya sekedar; "Hai," atau "Selamat pagi."

Semua murid di sini tidak heran melihat sikap Naura yang seperti itu. Justru, mereka sangat menyukai sikap Naura yang ramah, sopan dan baik pada semua orang. Mulai dari kakak kelas, adik kelas, hingga teman seangkatannya pun banyak yang menyukainya. Terutama kaum Adam. Bagi para lelaki, Naura adalah gadis yang sangat berbeda dengan gadis lainnya. Karena Naura selalu tampil apa adanya dan selalu menjadi dirinya sendiri.

"Naura!"

Suara berat yang tak asing lagi bagi Naura itu menghentikan langkah kakinya di tengah-tengah koridor.

Naura menoleh, mendapati Vero yang sedang berjalan dengan langkah besar menghampirinya. "Ada apa?" tanya Naura setelah Vero berada di hadapannya.

Teruntuk; ARBA! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang