EXTRA PART

653 40 6
                                    

Teruntuk; Arba!

24 Agustus 2013 aku dan kamu berkenalan.
19 Oktober 2013 kita jadian.
27 September 2014 kita udahan.
28 September 2014 - 4 November 2017 aku menjalani hari dengan penuh penyesalan.
5 November 2017 kita resmi balikan.

Arba, kau tau kita berdua sama-sama menjalani hari yang berat setelah kita tidak bersama lagi saat itu. Kau tau kita sama-sama tertawa dalam kesedihan di hadapan semua orang, kau sadar melakukannya agar tidak terlihat menyedihkan. Aku mendapatkan banyak informasi tentangmu dari Wilda setelah kita tidak bersama, maaf kalau Wilda menjadi mata-mata, karena aku tidak tau lagi pada siapa aku mengetahui kabarmu.

Aku pernah berdoa agar kamu mendapatkan pacar baru, aku senang sekaligus sedih di waktu bersamaam ketika tau bahwa kamu dekat dengan seorang gadis bernama Ayu. Senang karena kamu bisa dekat dengan perempuan lain setelah tidak bersamaku, dan sedih karena aku tidak akan bisa mencintaimu dengan bebas.

Tapi sekarang... kau milikku, dan selamanya akan selalu menjadi milikku. Aku ingin menikah denganmu, kemudian merancang kembali masa depan yang baru untuk kita berdua. Memiliki empat orang anak seperti yang kamu inginkan, liburan ke Eropa bersama anak-anak kita seperti impianku.

Sebenarnya, aku tidak mau membahas masa lalu kita lagi, aku tidak mau membuka luka lama di antara kita yang aku perbuat sendiri. Terutama kamu, aku tidak mau membuatmu sakit lagi. Aku ingin kita bahagia sekarang, mengikat kembali tali kisah cinta kita yang sempat terputus, menyambungkan kisah asmara kita dengan penuh kebahagiaan. Aku hanya menginginkan hal itu.

Perasaanku sampai saat ini tidak berubah, justru semakin bertambah. Aku mencintaimu, aku cinta kamu, aku amat-sangat mencintaimu, Juanarba Pratama.

Kita tidak akan lagi tertawa dalam kesedihan. Kita akan seperti bunga matahari, jika langit cerah bunga matahari akan mekar, namun jika langit gelap bunga matahari akan layu. Pun juga dengan kita berdua, jika bahagia kita benar-benar tertawa, namun jika sedih kita benar-benar menangis tanpa menutupinya dengan tawa.

Aku ingin kita saling berjanji untuk menjadi seperti bunga matahari.

Arba, will you be my sunflower?

Your girlfriend,

Naura Agalia Sabine


Setelah membaca tulisan Naura, Arba tidak henti-hentinya menebar senyuman. Tangannya segera merogoh saku celananya, mengambil ponselnya kemudian mencari kontak kekasihnya. Dengan kebahagiaan yang tengah memuncak, Arba dengan cepat meng-klik icon berwarna hijau.

•••

Naura berjalan menuju balkon kamarnya sambil menggenggam sebuah kertas yang Arba berikan padanya tadi siang ketika di halaman belakang. Sesampainya di balkon, Naura menghela napas panjang untuk merasakan udara malam yang terasa dingin namun menyejukkan. Naura memerhatikan lipatan kertas berwarna biru yang berada di genggaman tangannya, kemudian secara perlahan ia membuka lipatan kertas tersebut dan membacanya dalam hati.

Princess Nau, kekasihku.

Sejak dulu, aku hanya mencintaimu, cinta pertama dan terakhirku. Hanya kamu, Naura Agalia Sabine.

Please, stay with me and...

will you marrie me?

Tidak menikah sekarang karena kita masih remaja, tapi aku menginginkan jawabanmu sekarang.

Please, call me honey🖤




Your boyfriend,

Juanarba Pratama

Wajah Naura saat ini benar-benar seperti kepiting rebus, ia tidak menyangka bahwa Arba bisa menulis hal seperti ini. Ini adalah surat pertama yang Arba berikan untuknya, dan menurut Naura, kali ini Arba sangat romantis.

Baru saja Naura ingin menyalakan ponselnya untuk menelepon Arba, namanya sudah muncul di layar ponselnya.

Arba❤🧡💛💚💙💜 is calling...

Hati Naura berdebar sangat kencang. Tanpa ragu, Naura menggeser icon berwarna hijau di layar ponselnya. Naura mengarahkan ponselnya pada telimga kanannya.

Hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya terdengar napas diantara keduanya yang menghiasi keheningan tersebut.

Hingga....

"Yes, I will."

Keduanya mengucapkan kata yang sama secara bersamaan, tersenyum pada angin malam dan pepohonan yang menyaksikan mereka. Naura dan Arba tertawa bersama dalam keheningan malam.

















- Teruntuk; ARBA! -

R E S M I  S E L E S A I

Thanks a lot guys!

Maaf extra partnya sedikit karena menurutku memang cukup sampai di sini, dan ini biar endingnya nggak ngegantung di epilog mereka nulis sesuatu di kertas ^^

Dari cerita-cerita yang aku buat, sampai saat ini aku masih mencintai tokoh Naura dan Arba :'))) bakal kangennn!🥺

Tunggu cerita baru dari aku ya, aku sedang mempersiapkannya hehehe. Semoga nggak bosen dengan cerita-ceritaku!

See u, i love u guys❤🧡💛💚💙💜















Rabu, 17 Juli 2019
R I S K A A P R A M

Teruntuk; ARBA! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang