Chap 10

5.6K 732 47
                                    

Chulwoo menatap Jaejoong dengan lekat sebelum merangkul bahu rapuh itu penuh kelembutan.

"Nuna... kau tak apa?" Chulwoo menatap penuh perhatian pada namja cantik disisinya yang tengah menundukkan kepala lemas seraya memakan nasi kepal instan yang dibelinya sambil termenung.

"Ya... aku baik-baik saja, Chulwoo-ah. Terima kasih karena telah mengkhawatirkanku." Jaejoong berusaha tersenyum pada namja tampan itu.

"Kau bukan seperti nunaku yang biasanya. Nunaku itu adalah orang yang kuat, tidak perduli seberapa besar masalah yang dihadapinya, dia tetap menampilkan senyum cantik dan tulus... jadi nuna, lupakankan kejadian tadi... Yunho hyung tidak mungkin meninggalkanmu. Meskipun dia terlihat dingin dan sangat cuek namun aku melihat sebuah cinta dimatanya ketika menatapmu. Dia mencintaimu, nuna."

"Gomawo... aku merasa lebih baik saat ini." Chulwoo tersenyum senang ketika melihat Jaejoong yang mulai menampilkan senyum tulus yang cantik, bukan senyum kesedihan penuh paksaan seperti tadi.

Drrttt...

Chulwoo membuka ponselnya yang bergetar dan menampilkan sebuah pesan didalamnya lalu menatap Jaejoong seraya menggigit bibirnya ragu.

"Kenapa?" Jaejoong menatap polos Chulwoo yang terlihat hendak menyampaikan sesuatu.

"Itu... galeriku sedang ada sedikit masalah dan aku disuruh kesaan sekarang, jadi..."

"Kka, pergilah. Aku baik-baik saja disini." Jaejoong menatap namja itu dengan santai.

"Tapi..."

"Aish! Pergi sana, kau ini!" Chulwoo terkejut ketika mendengar teriakan itu lalu menatap Jaejoong dengan cengiran bodoh dan mengecup pipi pualam nunanya sebelum berlari meninggalkan minimarket.

Cup

"Tsk, anak itu..." Jaejoong sedikit mengelap pipinya yang dicium oleh Chulwoo seraya terus menatap namja itu yang mulai menghilang dibalik pintu. Lalu Jaejoong memutuskan untuk membeli beberapa bahan masakan sebelum pulang ke apartementnya.

...

Ilwoo yang sedang sibuk mengecek e-mail dari assistantnya seraya menyeberang jalan dengan santai tanpa melihat rambu khusus pejalan kaki disisinya yang berwarna merah. Terlihat sebuah mobil truk melaju kencang dan mengarah pada Ilwoo yang masih asik membaca e-mail.

Dengan pencahayaan yang minim lantas membuat supir truk tidak terlalu jelas melihat jalanan dan terkejut ketika menatap seorang namja yang tengah menyeberang. Ditekannya dengan reflek klakson dengan keras yang membuat Ilwoo terkejut hingga tubuhnya tertarik keras ke sisi jalan. Sambil memegang dadanya yang sakit Ilwoo menatap sang penolong sebelum kehilangan kesadaran. Yang dia ingat adalah mata bulat besar yang indah menatapnya dengan cemas.

...

Eunhye berjalan dengan tergesa-gesa setelah mendapatkan telpon dari ponsel Ilwoo yang mengatakan suaminya itu kecelakaan di dekat restoran tempat mereka bertemu. Tanpa memperdulikan penampilannya yang masih sama seperti tadi, yeoja cantik itu terus berlari menatap seorang namja yang tengah terduduk di salah satu kursi seraya mengusap salah satu lengannya yang diperban serat pipinya yang sedikit luka karena sedikit mencium aspal.

Namja itu menundukkan kepalanya sopan pada Eunhye sambil terus meringis kesakitan. Dilihatnya lengan atas namja itu yang diperban dan terus mengeluarkan darah.

"Kau yang telah menyelamatkan suamiku?" Eunhye menatap pemuda menawan yang menganggukan kepala serta senyum kecil yang imut dihadapannya dengan penuh rasa terima kasih lalu mengusap lembut luka yang tertutup perban milik namja itu.

"Apakah sakit? Kau baik-baik saja kan?"

"Eoh? tidak... aku tidak apa-apa." Ujarnya cepat dengan tatapan polos yang membuat Eunhye gemas.

Secret LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang