"Yunnie, nanti siang aku akan ke ruanganmu untuk makan siang bersama." Ujar Jaejoong sambil memakaian dasi pada Yunho.
"Aku tidak bisa, Jae. Aku sudah mempunyai janji dengan teman lama." Yunho menatap Jaejoong penuh sesal seraya mendekap pinggang ramping kekasihnya.
"Eoh... baiklah."
"Maafkan aku, sayang." Yunho mengecup sekilas bibir Jaejoong sebelum mengajaknya menuju basement.
...
"Yunnie... aku pulang lebih awal." Jaejoong menempelkan ponselnya di telinga kiri.
"Sungguh?" Yunho bertanya singkat
"Iya, jadi bisakah hari ini kita berkencan?" Jaejoong menggigit bibirnya penuh harap
"Maaf sayang, sepertinya aku tidak bisa. Aku harus menghadiri rapat bersama beberapa pemegang saham. Kirimkan pesan pada paman Yoo dimana kau berada, aku akan menyuruh Yoo-shi untuk kesana dan mengantarmu pulang." Jaejoong menatap ponselnya dengan sedih ketika Yunho memutuskan panggilannya lalu mendudukan diri di bangku halte. Dia lebih memilih menunggu bus dan tidak menghubungi ataupu mengirim pesan pada Yoo Juhoo, salah satu supir keluarga Jung. Entah kenapa dia merasa sangat takut dan tanpa sengaja mengusap lembut perutnya.
...
"Yunnie!" Jaejoong menghampiri Yunho yang tengah berjalan dengan terburu-buru di lorong yang sepi.
"Loh? Yunnie mau kemana?" Jaejoong menatap Yunho yang sepertinya hendak pergi, padahal dia telah bertanya pada assistant Yunho jika hari ini tidak ada rapat ataupun pertemuan penting.
"Aku ada janji dengan teman lama. Jja, aku pergi dulu." Yunho melangkah menjauhi Jaejoong yang menatapnya sendu seraya memeluk bingkisan yang berisi kotak bekal itu dengan erat lalu beranjak menuju kantin untuk memakan bekalnya bersama Minami. Jaejoong berjalan dengan lesuh hingga tanpa sadar air matanya ikut menetes namun dengan sigap dia mengusapnya. Dia menghembuskan napas keras berusaha menghilangkan sedih dan mulai melangkah riang sambil sesekali menyapa beberapa karyawan yang dikenalnya.
...
Hari ini Jaejoong tidak masuk kerja karena sedikit demam. Kemarin Jaejoong pulang dalam keadaan basah kuyup karena kelupaan membawa payung. Dia telah beberapa kali menghubungi Yunho untuk menjemputnya, namun kekasihnya itu tidak mengangkat panggilannya. Dan akhirnya disinilah Jaejoong terbaring lemah, untung saja Minami datang ke apartemennya untuk membuatkan bubur serta membawakan beberapa obat penurun panas.
Dengan lemas, Jaejoong meraih ponselnya yang terletak diatas meja dekat ranjang. Dia berusaha kembali menghubungi kekasihnya. Ditempelkan ponsel itu pada telinga kirinya yang panas seraya memejamkan matanya yang terasa perih akibat demam yang dialaminya.
"Yunnie..." ujarnya lemah ketika mendengar Yunho mengangkat panggilannya.
"Ada apa, sayang?"
"Apakah kau bisa menemaniku hari ini?" Jaejoong mulai mengusap matanya yang perih seraya menyandarkan diri di kepala ranjang
"Sepertinya tidak, aku harus memimpin beberapa rapat serta pertemuan dengan relasi hari ini, kemungkinan akan selesai malam nanti."
"Eoh, baiklah" Jaejoong mendesah lemas ketika mendengar jadwal Yunho yang sangat padat
"Ada apa sayang? Bukankah ini masih jam kerja, kenapa kau menghubungiku?"
'Aku sakit Yunnie! tubuhku demam, bahkan hatiku juga sakit ketika kau mulai melupakanku!' "Tidak ada... aku hanya merindukanmu." Jaejoong menjawab dengan tawa hambar, seolah menertawakan nasibnya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Lover
FanficYunho merasa kesal karena kedua bumonimnya menjodohkan dirinya dengan seorang yeoja, padahal dia sudah memiliki kekasih. Lalu bagaimana nasib Jaejoong jika Yunho menikahi si yeoja? Dan bagaimana bisa Jung harabeoji mengenal Jaejoong?