I Feel Bad 💔

666 62 8
                                    

Kriiiingg.......

Suara yang menyadarkan kemabukan Jungkook semalam. Ia kini mulai memaksa matanya untuk terbuka. Tanganya meraih jam weker  di nakas kecil sebelahnya untuk mematikan alarm itu.

Matanya telah terbuka sempurna. Sesekali tangan Jungkook memegangi kepalanya yang masih terasa berat akibat minuman beralkohol yang ia teguk semalam. Matanya kini menatap heran. Ia terus menoleh ke kanan dan kiri. Jungkook tak sedang berada di kamarnya,  tetapi ia tak asing dengan kamar ini.

"Kau ada di kamarku," ucap tiba-tiba seseorang dari balik pintu yang sontak membuat Jungkook menoleh ke arahnya.

"Jim? Kau? Bagaimana bisa.... " Jungkook terheran-heran.

Jimin kemudian mendekat ke arah Jungkook dan duduk disampingnya.

"Kenapa kau bisa mabuk-mabukan seperti ini eoh?"

"Ceritanya panjang."

"Oh ya, dan itu, kenapa Wooyoung masih berhubungan dengan sunbae noonamu?"

"Entahlah jim, aku juga tak tahu apa yang harus ku lakukan lagi. Sekarang IU noona malah marah padaku."

"Mwo? Bagaimana kau ini? Tanggal tunangannya semakin dekat. Dan sunbae itu masih belum tahu."

"Nanti biar ku coba lagi," ucap Jungkook yang membuat Jimin mengangguk.

"Ehmm...  Oh ya,  ngomong-ngomong siapa yang membawaku kemari?" tanya Jungkook kemudian

"Itu...  Yang membawamu si...."

Belum terjawab pertanyaan Jungkook,  tiba-tiba seorang wanita berambut sebahu masuk dan menyapa Jungkook. Dia lah kakak Park Jimin, Park Se Young.

"Anyeong~ bagaimana Jungkook kau sudah membaik?"

"Oh, noona Annyeonghaseyo. Aku sudah membaik."

"Lama tak bertemu kau sudah sebesar ini Jungkook-ah."

"Noona sih di Eropa terus.  Hehehe..."

Dan setelah itupun, kakak dari Park Jimin ini mengajak Jeon Jungkook ke meja makan untuk sarapan. Karena masih ada sedikit pengaruh dari alkohol Jungkook sedikit menggeleng-gelengkan kepalanya berat. Park Jimin pun membantu membuatnya berdiri.

Betapa terkejutnya Jungkook ketika ia sampai di depan meja makan. Pasalnya Jang Wooyoung, orang yang membuatnya kesal berada di hadapannya.

"Hyung, annyeonghaseyo," sapa Park Jimin yang membuat langkah kaki Jungkook terhenti.

Wooyoung hanya mengagguk dan kemudian menatap Jungkook dengan penuh penyesalan.

"Jungkook-ah ini Jang Wooyoung calon suamiku. Ayo sapa dia!" Seyoung memperkenalkan lelaki itu.

"Annyeonghaseyo~" sapanya dengan senyum asam.

Jungkook tak terkejut sedikitpun dengan kenyataan itu. Karena Jimin memberitahunya lewat ponsel beberapa waktu lalu.

Jungkook pun segera mengambil posisi duduknya. Ia segera menyantap makanan yang telah disiapkan noona dari Park Jimin itu. Setelah menyelesaikannya, Jungkook segera berpamitan kepada Seyoung untuk pulang. Namun, Park Seyoung menghentikannya.

"Jungkook-ah jangan pulang sendirian. Biarkan Wooyoung mengantarmu," kata Seyoung khawatir dengan keadaan Jungkook.

"Gwenchana noona. Aku bisa pulang sendiri," tolaknya.

"Sstt..... Oppa cepat antar dia pulang," paksa Seyoung kepada Jungkook dan langsung meminta Wooyoung mengantarkannya.

"Baiklah noona sampai jumpa," ucap Jungkook terakhir. Ia tak bisa menolak perintah Seyoung yang keras kepala.

Jungkook pun berjalan mendahului Wooyoung yang berada dibelakangnya. Wooyoung mengikuti langkah Jungkook sampai mereka berada di depan pintu keluar.

Tiba-tiba Jungkook berhenti dan berbalik menghadap Wooyoung.

"Cukup! Hentikan permainanmu! Cepat katakan kepada IU noona bahwa kau kesini bukan untuk menerimanya," Jungkook tampak meledakkan emosinya.

"Aku juga ingin seperti itu. Tapi saat aku menatap mata Ji Eun yang penuh kerinduan itu, mulutku terasa beku."

"DASAR BRENGSEK..... " Jungkook menarik kerah Wooyoung dan tiba-tiba...

"Ya!!!  Pelankan suara kalian, noonaku bisa mendengar," Park Jimin muncul dari balik pintu dan mencoba menghentikan mereka berdua.

"Dengar ini!!! Segera ambil keputusanmu!!! Kau seperti sampah. Aku mencintainya dan setiap hari menemaninya, tapi ia tak pernah sadar karena ia selalu dibutakan olehmu yang tak pernah menganggapnya ada," ucapnya sambil melepas kerah Wooyoung dan langsung pergi begitu saja.

Saat dalam perjalanannya pulang, Jungkook melihat IU yang sedang duduk sendiri di depan halte bus. Tanpa banyak cingcong /😁/ Jungkook menghampirinya.

"IU noona," panggilnya kepada wanita di depannya sambil berjongkok. "Tentang semalam....." lanjutnya langsung terhenti.

"Diamlah Jungkook! Aku masih mencoba mencerna apa yang kau katakan semalam," hentinya menatap lurus dengan wajah kosong.

"Ini! Aku dengar semalam kau tidak baik," memberikan sebotol minuman penghilang rasa mabuk dan langsung pergi ke dalam bus yang telah datang.

"Kasihan sekali kau noona," ratap Jungkook sendirian yang masih terjongkok di halte bus.

***

2 minggu berlalu.....

Sejak kejadian itu, Jungkook dan IU belum berbaikan sepenuhnya. Tetapi Jungkook tetap berusaha mendekati IU karena ia sangat mencintainya.

Drtt.....

Maaf aku masih tak bisa mengatakan yang sejujurnya, hari ini pertunanganku dilangsungkan. Aku tak mampu menjelaskan padanya,  biarkan dia datang dan tahu dengan sendirinya.  Mianhae Jeongmal!!!

.
.
. TO BE CONTINUED

AM I WRONG? [Complete Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang