My Girl Is Lost

293 33 1
                                    

Seminggu setelah mendapat undangan pernikahan dari Jang Wooyoung, IU menghilang bak ditelan bumi. Sampai-sampai ada satu lelaki yang kebingungan karena konon telepon gadis itu juga ikut dimatikan.

Jungkook sudah berusaha mencari tahu keberadaannya, namun tak juga membuahkan hasil. Diketahuinya bahwa selama seminggu itu pula IU meninggalkan rutinitasnya sebagai mahasiswi. Ia pun juga telah mengunjungi cafe tempat IU biasanya bekerja part time, tapi gadis itu tak juga ditemukannya.

"Ya!! Jungkook-ah!!" Kejut lelaki bantet nan imut tepat di belakang Jungkook yang sedang bersila sendiri di bawah pohon rindang, di halaman kampusnya.

"Ya!! Jimin-ah ! Pabbo."

"Ya!! Aku ini hyung hyung taukk! Dasar lebih pabbo lu."

"Aish~~ jjinja."

"Muka lu kok kusut? Belum di setrika ya? Kyakyakya...." tawanya menghibur Jungkook.

"HYUNG!! Jangan becanda deh, gue sedih nih."

Jimin langsung terdiam dan mengubah posisi duduknya. Ia memandang dalam mata Jungkook yang berkaca-kaca.

"Kenapa kook? Yang kemarin gue telfon itu jadi?"

"Ehmm.... dan setelah itu sampai sekarang IU noona menghilang tanpa kabar."

"Jinjja?? Ah~ eottokeh aku sangat merasa bersalah."

"Bukan salahmu hyung. Kau bantu saja aku mencarinya."

Jimin mengangguk tanda setuju dengan ide yang diberikan Jungkook. Kecil-kecil begitu Jimin punya banyak koneksi dan kenalan. Anak buahnya menjamur dimana-mana. Maklum saja, ayahnya orang berpengaruh di kota ini.

"Pulanglah kook, nanti kalo udah ketemu hyung kabari."

Jungkook pun menuruti hyungnya itu, dan bergegas pulang.

***

Sampainya dirumah, Jungkook melemparkan tasnya di atas kasur disusul tubuhnya yang lelah berderaian keringat.

Tangannya mencari-cari remote untuk menyelakan AC yang tergantung di sudut kamarnya.

Drttt....

Suara ponsel yang membuat matanya hampir terpejam kembali terbuka lebar. Ia meraih dalam-dalam ponsel yang berada di sakunya. Dibukalah olehnya pesan yang masuk.

"Kook-i ya, noona gwencanha"

Balas IU setelah sekian lama dan membuat Jungkook sedikit bernafas lega. Ia segera menghubungi Jimin untuk memberi kabar bahwa IU sudah bisa dihubungi.

Tuuut....tutt....

Telfonnya mulai tersambung.

"Jungkook-ah noonamu...."

Belum sempat di selesaikan Jungkook menyerobot.

"Ya hyung! Noona sudah membalas pesanku."

"Aku tadi baru mau bilang, noona mu ada di Gwangjin, rumah orang tuanya."

"Ahh jinjja?? Gomawoyo uri hyungnim"

Jungkook bergegas mematikan ponselnya dan bersiap untuk pergi ke kediaman orang tua IU.

Gulita malam mulai menyapanya saat kakinya berpijak di jalanan Distrik Gwangju. Ia segera berjalan sambil mengingat arah jalan ke rumah orang tua IU. Maklum saja, terakhir ia datang kesini ketika dirinya masih duduk di kelas 8 sekolah menengah pertama.

Otaknya yang cemerlang dengan cepat menemukan kedai sup milik orang tua IU. Kedai itu tampak ramai oleh pembeli. Jungkook pun memasukinya dengan segera.

"Eosowose...." Sapa pelayan kedai kepada Jungkook yang terpotong. Ternyata orang itu adalah IU.

"Jungkook?" Lanjut IU yang terkejut bukan main.

Jungkook hanya mengedipkan matanya genit sambil duduk di meja yang nampak kosong. IU yang masih mematung di cubit kecil oleh ibunya yang berhasil memecah lamunannya.

IU langsung menhampiri Jungkook yang duduk di mejanya sambil membawa semangkuk sup dan segelas air.

"Noona mari kita bicara!" Ajak Jungkook sambil memandang noona-nya itu.

"Kau tunggu disini sampai aku selesai melayani pelangganku, arasso kook-i ya?" Sambil mengelus poni Jungkook.

Jungkook hanya mengagguk paham.
.
.
.
.
Wahhh finally i can write this story after a long time😴
.
.
Will be update soon!

AM I WRONG? [Complete Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang