QTime

473 50 9
                                    

Drtt...drt..drt....

Jungkook yang badannya hanya tertutup sehelai handuk itu mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamar mandi dan memilih untuk mengangkat ponselnya.

"Wae?"

Ketusnya mengangkat telepon sambil berbaring di atas ranjangnya sehingga menampakkan abs yang begitu menggoda.

"Arraso arraso"

"..."

"Ne, gomawo jimin-ah"

Tutt....tut...tut...

Sambungan telefon di putus oleh keduanya. Sepertinya Jimin baru saja membicarakan tentang pernikahan kakaknya dengan Jang Wooyoung yang pernah ada apa-apa dengan IU.

Tak seperti biasanya, Jungkook lebih bersikap tenang dari biasanya. Ia kini bangkit dari posisi awal dan beranjak ke tujuan awalnya yaitu kamar mandi.

20 menit berlaluu.....

Jungkook tampak siap dengan menggunakan hoodie abu-abunya dan poni yang di biarkan terurai. Parfum di tuangkannya dari ujung rambut hingga ujung kakinya.

Ia sepertinya akan pergi ke suatu tempat.

"Uhh... siapa ini? Tampan sekali! Wahhh daebak!!" Jungkook tampak berbicara dengan bayangannya yang terpantul di cermin.

"Haruskah aku menelfonnya?" Ia kembali berbicara sendiri.

Ia seperti menggeleng tak setuju dengan pertanyaannya sendiri. Setelah itu ia segera beranjak pergi meninggalkan cermin di hadapannya.

Terdengar suara pintu yang terbuka dan terkunci setelahnya.

Gubraaak.....

***

(Di tempat lain IU sedang bersama Jang Wooyoung)

"Jeogi-yo" Wooyoung memanggil seorang pelayan restoran.

Pelayan itu mendekat dan mengeluarkan buku catatan kecil dan sebuah bolpoin dari saku depannya. Pelayang itu bertanya apa saja yang ingin dipesan Wooyoung.

"Tolong satu jus mangga dan milk shake strawberry."

"Baik, silahkan tunggu pesanan anda."

IU hanya terdiam tanpa sepatah katapun yang keluar dari bibir mungilnya.

"Kau masih suka milk shake strawberry 'kan?" tanya Wooyoung memecah keheningan diantara keduanya.

"Ehmm..." jawabnya singkat.

Tak selang lama, dua gelas tinggi itupun diturunkan di hadapan keduanya. IU menganggukkan kepalanya pada pelayan yang telah mengantarkan minum yang di pesan oleh Jang Wooyoung.

"Minumlah!" Seru Wooyoung.

"Sebenarnya apa tujuanmu mengajakku kesini?" Tanyanya sadis sambil memandang ke arah lain.

"Aku hanya mau kau melupakan semua dan mari kita mulai kehidupan baru yang lebih menyenangkan," jelas Wooyoung.

"Menyenangkan katamu? Setelah semua yang terjadi kau berkata aku harus memulai kehidupan baru dengan menyenangkan???" Katanya memperjelas sambil menatap mata lelaki itu dalam-dalam.

Wooyoung kemudian menyodorkan sebuah kertas tebal berwarna coklat yang bertuliskan undangan pernikahan.

"Ji Eun-ah, kumohon datanglah ke acara pernikahanku," pintanya sambil menyerahkan kertas itu.

"YA!!! Apa kau pikir......." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, dengan tiba-tiba Jungkook menyahut undangan itu dari belakang.

"Arasso! Ya!! Noona ! Kau akan datang bersamaku," katanya sok tengil.

"Jungkook-ah," IU masih kaget.

"Sudah selesai kan urusanmu dengannya?" tanya Jungkook kepada IU sambil mengacungkan tangannya ke arah Wooyoung.

"Mungkin? Tanyakan saja dengan yang bersangkutan," jawab IU tak kalah tengil.

"Oke kita anggap saja ini selesai, arasso!" di hadapan Wooyoung.

Jungkook menarik paksa tangan IU yang masih dalam posisi duduk. Dan pergi begitu saja dengan Wooyoung dan kedua gelas minuman yang belum sama sekali di sentuhnya.

Di tengah jalan tanpa sadar tangan IU dan Jungkook masih bertautan. Segera setelah IU menyadarinya, ia berhenti di tengah jalan.

"Ya!!! Kau tidak pergi kuliah?" Sambil mengibas tangan Jungkook.

"Apa bolos kuliah sehari bisa membuatku mati?" Ia balik bertanya.

"Dasarr!!"

"Sudahlah, ayo!!!" menautkan tangannya kembali di jemari IU.

"Kemana?" Kembali melepas tautan itu.

"Sudahlah! Nanti tahu sendiri."

Setelah sekian lama mereka berjalan, akhirnya langkah kaki Jungkook berhenti di sebuah stasiun subway. Sepertinya ia ingin mengajak IU ke suatu tempat. Jungkook membeli dua lembar tiket sebelum akhirnya mereka berdua masuk ke dalam subway itu.

Keadaan dalam subway tersebut nampak sesak. Padahal ini bukan jam masuk kantor ataupun hari libur. Mau tidak mau pun Jungkook dan IU akhirnya harus rela berdiri sampai tempat tujuan.

"Nah akhirnya sampai ih," ucap Jungkook yang membuat lamunan IU terpcah.

"Udah?"

Jungkook hanya mengagguk dan mengarahkan IU untuk turun dari subway. Badan mungil wanita itu terpontang ke kanan dan kiri karena desakan dari orang-orang yang berebut untuk turun. Namun, ada sepasang tangan kekar yang menopang tubuh mungilnya, dialah Jeon Jungkook.

Namun, karena rasa gengsi IU yang melebihi puncak kepalanya, ia seakan tidak memperdulikannya.

"Namsan Tower?" IU berbalik badan.

"Tentu, ayo!!!"

Mereka berdua pun masuk ke dalam kereta gantung untuk menuju ke area Namsan Tower. Tak di pungkiri bahwa tempat tersebut merupakan salah satu tempat teromantis di Korea Selatan. Tempat itu juga sering hadir di layar kaca para pencinta drama korea.

Merekapun sangat menikmati waktu mereka berdua tanpa ada gangguan yang berarti.

.
.
.
.
.
.tbc!!!

Ah~ gaje sekali akuh😂 follow ig ku ya @dmasidha sapa tau kita cocok ups 😁

AM I WRONG? [Complete Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang