QTime2

418 39 8
                                    

Setelah puas menikmati puncak tertinggi Kota Seoul, IU dan Jungkook tak juga lantas pulang. Mereka berdua masih ingin menikmati malam berdua. Kali ini mereka mengitari sekitar jalanan Myeong-dong.

Tampak begitu ramai dan padat jalanan ini setiap malamnya. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa,hingga para orang tua. Di sepanjang jalan ini banyak di temui penjual makanan, pakaian, maupun kosmetik.

"Noona lapar!" keluh Jungkook pada gadis yang berjalan di sampingnya.

"Terus?"

"Kasih makan kek! Anak orang laper dibiarin aja," kesalnya.

"Kkkk.... kwiyowo," cubit gemas IU pada salah satu sisi pipi Jungkook

IU pun kini berjalan menuju restoran di seberang jalan untuk bermaksud mengajak Jungkook makan malam. Setelah tepat berada di depan pintu masuk, IU menyempatkan diri menoleh ke belakang. Matanya pun terbelalak menyadari bahwa Jungkook tidak ada di belakangnya

Dengan matanya yang terbuka lebar-lebar, ia menyusuri kembali kerumunan orang yang ia lewati tadi untuk menemukan Jungkook. Setelah sedikit susah payah menerobos kerumunan orang-orang, mata sipit IU membelalak kembali.

Pasalnya, Jungkook masih terdiam dan tertegun di tempat awal mereka berdiri. Matanya membulat, sedangkan pipinya memerah.

"Ya! Anak nakal! Kenapa masih disini?" IU mencoba memecah mata Jungkook yang membulat.

"Jungkook-ah ! Jungkook-ssi! Jungkook dongsaeng!" IU kembali menggoyang-goyangkan tubuh kekar lelaki itu.

"YA!!! JUNGKOOK-AH!! ELU BUDEK??" Teriak IU putus asa karena tak kunjung di dengar.

Seketika suara cempreng khas cewek itu pun membuat lamunan Jungkook berserakan, sekaligus membuat semua mata yang ada disana tertuju pada dua manusia ini.

"Noona? Kenapa tereak sii? Malu-malu in," protes lirih Jungkook yang kini telah tersadar.

"Biarin! Biar denger semua orang kalo lu....." tiba-tiba lengan Jungkook melingkar di tengkuk belakang IU dan mencapai mulutnya untuk membungkam gadis itu.

Sekarang, badan Jungkook terlihat seolah mendekap tubuh kecil gadis itu.

"Kecilkan suaramu, arraso?" Lirih Jungkook tepat di telinga IU.

Sontak hembusan angin dari bibir Jungkook membuat seluruh bulu-bulu halus di tubuhnya berdiri. Matanya membelalak dengan tubuh yang membatu.

"Ayoo~" tarik Jungkook kemudian memasuki restoran di seberang jalan tadi.

***

Jungkook dan IU pun duduk tepat di samping kaca yang menghadap langsung ke jalanan. Mereka menikmati semangkuk Chikcken Soup hangat yang sangat pas karena cuaca sedang dingin.

 Mereka menikmati semangkuk Chikcken Soup hangat yang sangat pas karena cuaca sedang dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana sangat hening karena keduanya hanya fokus pada hidangan di hadapan mereka. Sesekali suara decakan keluar dari mulutnya masing-masing

"Noona, aku punya tebakan! Mau dengar?"

"Ehmm..." sambil berusaha menelan makanannya

"Apa persamaan cinta dan kentut?"

"Sama-sama menjijikkan," jawabnya sambil menekankan kata menjijikkan.

"Eiii, aniya."

"Terus?"

"Cinta dan kentut itu sama, kalau nggak dikeluarin sakit tapi kalau dikeluarin malu."

"Uhuukk...uhuk... astaga," seketika IU tersedak dengan makanan yang berjubel dalam mulutnya. Jungkook berusaha memberinya air minum supaya ia membaik.

Setelah keduanya menyantap makanan dan hanya menyisakan piring-piring kosong, IU segera menuju kasir untuk membayar tagihan makan mereka.

Sampailah gadis itu di depan ahjumma yang duduk di hadapan meja kasir berwarna coklat tua. Dirinya merogoh dompet yang terselip di bagian tasnya yang terdalam. Lama ia mencari akhirnya menemukan dompet kecil itu. Belum sampai mendarat di meja kasir kartu kredit warna birunya, lelaki yang tadi makan di hadapannya sudah menyelesaikan semua pembayaran itu.

"Jungkook-ah biar noona yang bayar."

"Udahlah anggep aja buat latian, siapa tau nanti aku bakal jadi orang yang nafkahin kamu(anjiiiir:v)"

"Ya?" Ia tak mendengar.

"Sudahlah sudah malam, kau harus segera kuantar pulang."

Sebagai lelaki yang penuh tanggung jawab, Jungkook akhirnya mengantarkan sunbaenya itu pulang sampai tepat di depan rumahnya.

Kini mereka tidur dengan wajah yang di penuhi bunga-bunga layaknya musim semi telah tiba
.
.
.
.
Thankyou dear❤
Tbc!!

AM I WRONG? [Complete Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang