Han River

693 64 2
                                    

Duduk sendiri melamun Jeon Jungkook kini. Di pinggiran sungai Han yang romantis ini. Tampak ia sedang menunggu seseorang.

Ekspresi wajahnya campur aduk. Tampak bahagia di ujung pelupuk matanya. Namun, di saat yang bersamaan mimik penyesalan pun hadir.

"Apakah yang aku lakukan tadi salah?" tanya Jungkook pada dirinya sendiri.

"Ah,  entahlah," lanjutnya.

Tak berselang lama setelah itu, gadis bergaun cantik dengan sebuket  bunga Mawar di tangannya datang. Dengan terus mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang. Melihat kedatangan gadis itu, Jeon Jungkook melambaikan tangannya untuk memberi isyarat kepada yeoja itu.

"Ada apa kau meneleponku tadi, Jungkook-ah?" tanya gadis yang ternyata adalah IU.

"Anni, hanya ingin noona kesini," jawabnya.

Mata IU mengerdip kecil seakan sedang mengamati sesuatu yang kecil. Ia terus menggelengkan kepalanya mencoba mengingat sesuatu.

"Tunggu Jungkook-ah," kata IU sembari duduk dan meletakkan bunga-bunga itu di sampingnya.
"Sepertinya aku pernah melihat baju ini. A~~ dan juga topi ini, masker ini. Tapi dimana ya?" lanjut IU masih penasaran sambil menunjuk barang-barang milik jungkook.

Mendengar perkataan IU seperti itu, wajah panik pun mulai ada pada diri Jungkook. Bola matanya terus melirik ke kanan dan ke kiri untuk berfikir bagaimana ia harus menjawab pertanyaan gadis ini.

"Ahahaha.... Mungkin noona salah lihat," katanya dengan tawa yang terdengar dipaksa. "Ah,  ini. Lebih baik kita makan ini saja," lanjutnya sambil memberikan choco pie dari saku celananya.

IU pun segera melahap makanan yang diberikan Jungkook padanya.

Wajah yang tadinya tegang, kini sedikit rileks. Jungkook sangat takut jika sunbaenya tahu apa yang sebenarnya ia lakukan. Yaps, benar sekali. Jungkook mengikuti IU di restoran tempatnya menemui cinta pertamanya. Bahkan Jungkook pun sempat menabrak IU tepat di depan restoran.

"Ah, ternyata kau meneleponku hanya untuk ini," ucap IU tersadar akan sesuatu.

Jungkook tak menjawab dan hanya terkekeh kecil. Melihat tingkah Jungkook, IU memasang wajah marah sambil tangannya meraih telinga kiri lelaki itu dan menjewernya.

"Aww..." teriak Jungkook yang disusul tawa kecil IU.

"Jungkook-ah sebelum kau menelepon tadi, Wooyoung seperti ingin mengatakan sesuatu," kata IU. "ah itu perasaan hmm," lanjut gadis itu mencoba menirukan Wooyoung.

"Benarkah?" tanya Jungkook memastikan.

"Iya benar. Dia terlihat gugup. Menurutmu apa yang dia ingin katakan?" ucap IU antusias.

"Mungkin dia ingin bilang, ah... Perasaanmu waktu itu sangat tidak penting, aku lebih suka orang Eropa daripada kau," jawab ketus Jungkook.

"MAU MATI!!!" ucap IU sambil menjitak kepala Jungkook.

Jungkook tertawa lepas melihat sang sunbae marah karena menurutnya ekspresi itu membuatnya semakin perfect /😁/. Akan tetapi, di dalam tawa bahagianya terdapat sebersit luka yang mulai membesar.

Tanpa terasa waktu makin lama makin larut, Jungkook segera mengajak IU untuk pulang. Ia sadar bahwa tak baik untuk seorang gadis pulang terlalu larut.

Mereka pun mencari taksi untuk di tumpangi pulang.

15 menit menumpangi taksi, akhirnya mereka berdua sampai di depan gang rumah IU. Jungkook masih berjalan mengkuti langkah gadis itu. Ia yang merasa khawatir bermaksud ingin mengantarkan IU sampai di depan rumahnya. IU pun menolakya , tak ingin merepotkan Jungkook.

"Apa yang kau lakukan? Cepat pulang!!" perintah IU.

Mereka tinggal di satu wilayah dengan gang yang berbeda.

"Bahaya jika gadis berjalan sendirian ditengah malam," ucapnya bak lelaki sejati.

"Ya!!! Aku ini seorang noona. Lebih baik kau pulang eoh?" sambil menepuk 3x pantat Jungkook.

IU kerap kali memperlakukan Jungkook seperti seorang bayi kecil diusianya yang hampir menginjak 21 tahun. Kadang kala Jungkook ingin protes,  ia juga ingin diperlakukan seperti seorang namja. Tapi apalah daya seorang Jeon jungkook.

Kini Jungkook memutar arahnya untuk kembali ke kediamannya. Malam semakin larut, kantuk pun mulai datang. Jungkook segera berlari pulang dengan sesekali menguap di tengah jalan.

***

Hari demi hari berlalu. Jungkook masih menjalankan kehidupannya yang sedikit berubah. Pasalnya, kini IU lebih sering menghabiskan waktunya dengan Jang Wooyoung yang selama 8 tahun ini pergi dan tak pernah sekalipun mencoba menghubunginya.

Baiklah Jungkook bisa memahaminya.

Sampai akhirnya, Jungkook mendapat sebuah panggilan telepon yang membuatnya sangat marah.

Kriing...

"Begitukah?"
...
.
.
.
. To be continued.....

AM I WRONG? [Complete Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang