Chapter 4.0 - The End to Begin

1.9K 163 25
                                    

"Reinard! Bulan depan aku ulang tahun, lho!" ujar Nayla seraya tersenyum sumringah.

"Oh ... yang ke-50, ya?"

"Ih! Reinard jahat!"

Reinard hanya terdiam seraya berpangku dagu. "Lo kenapa sih? Ngomong jadi kaya anak SMP aja, jijik gue dengernya!" imbuhnya.

"Lagi latihan gue. Gak mungkin, 'kan entar pas pesta ulang tahun ngomongnya kasar banget," jawab Nayla seraya memukul lengan Reinard.

"Lagian, ulang tahun, 'kan gitu-gitu aja dari dulu. Tiup lilin, potong kue, apalagi sih?"

"Gue juga kurang tahu," jawab Nayla singkat, "yang gue liat sih, ada semacam party, make a wish, tiup lilin, potong kue, ...." Reinard terdiam mendengar penjelasan Nayla yang begitu panjang. "... terus nanti kalau semua orang udah pulang, entar yang ngasih bunga. Terus ngajak dansa sambil dengerin lagu romance ...."

"Gloomy Sunday, bagus, tuh," potong Reinard seraya terkekeh pelan.

"... serius? Siapa yang nyanyiin?"

"Googling aja, kalau enggak lagunya Reverse punya Karl Mayers."

"Bentar ... Gloomy Sunday sama ... Reverse dari Karl Mayers. Sip, entar gue cari deh, thanks, ya!"

Reinard hanya mengangguk seraya terkekeh pelan.

"Kenapa lo senyam senyum sendiri?" Reinard terdiam dan mengerjapkan kedua matanya. Seorang pria berkacamata tengah duduk di depannya dengan tatapan datar. 

"Lo ngelamunin apa sih?" tanya si Kacamata lagi.

"Eh, ka-kagak," jawab Reinard terbata-bata. Dengan terburu-buru Reinard mengambil es teh miliknya hingga menyenggol botol mineral milik si Kacamata. "Sorry," imbuhnya.

"Lo mikirin soal TA[1] Pak Hakim, yeh?"

"Kaga."

"Terus ... soal Winter Sale?"

Reinard hanya berdecak. "Otak lo cuma Steam mulu yeh?" 

"Ya, kagak lah! Gue, 'kan cuma nebak aja. Kali lo mau beli game Winter Sale, tapi bingung gak punya duit. Secara Tom Clancy's The Division sekarang cuma $24,99. Terus ...." Reinard hanya menghela napas mendengarkan ocehan si Kacamata tentang game-game yang di jual di Winter Sale Steam. Diarahkan pandanganya ke luar jendela dan menatap kosong orang-orang yang tengah berlalu lalang.

Tiba-tiba, gendang telinganya bergetar karena suara riuh di sisi lain kantin. Dengan cepat, ia menoleh ke arah sumber suara dan melihat segerombolan orang tengah berkumpul menyanyikan lagu "Happy Birthday". Reinard hanya menghela napas kasar seraya berpangku dagu. 

"Oh pantes si Reyhan nanya soal kue kemaren," celetuk si Kacamata seraya menegak pelan air botol mineral miliknya.

"Hah?"

"Iye, si Reyhan dari kelas CS-40-01 kemaren nge-LINE ke gue, nanya soal kue ulang tahun. Ternyata buat ini."

Reinard hanya mengangguk paham dan kembali menyeruput es teh miliknya yang hampir habis. "Gue suka aneh deh, liat yang begituan."

"Aneh kenapa?"

"Serunya di mana, sih?"

"Maksudnya seru?"

"Ya ... aneh aja. Gue malah gak bisa paham kenapa mereka mau ngerayain. Malah sampe ada yang bikin pesta kaya porm night," jelas Reinard.

"Ya ... maksudnya, 'kan mereka ngerayain hari kelahiran mereka. Bahwa pada tanggal itu mereka lahir ke dunia. Seperti bentuk rasa syukur."

Flashdrive (#WYSCDCF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang