082158xxxxxx : Selamat datang di negeri dongeng. Mari bermain find me untuk menemukan pendongeng! Apa yang kamu pikirkan tidak seperti apa yang terlihat. Aku adalah Grimm. Aku berada di tempat dimana aku bisa melihat semua orang menuju ke pintu imaginari mereka. Disana kamu akan bertemu Tinkerbell yang suka bermain pixie dust. Tak ada peter-pan. Hanya ada Kapten Hook yang tidak membajak kapal dan mencintai Tinkerbell. Kutunggu 20 menit lagi. Semoga beruntung!
Tubuh Leya gemetar seketika. Sialan! Grimm! Sang pembunuh Raya dan Ansel.
Aduhhh gimana nih wawancaranya. Sialan!!!
Apa... dia tahu kalau Leya terlibat dalam kasus ini? Bagaimana caranya dia mengetahui ini? Tidak salah lagi. Psikopat itu tahu kalau Leya terlibat dengan semua ini. Sialan! Leya mengepalkan tangannya erat. Keselamatannya akan menjadi taruhan saat ini. Tapi, ia tak bisa mundur begitu saja. Ia tidak boleh takut. Walaupun sebenarnya, Leya sendiri takut dan gemetar.
Leya kemudian membaca pesan masuk melalui handphone Gleen dengan nomor asing yang sama. Isi pesannya sedikit berbeda walaupun isi teka-tekinya sama.
082158xxxxxx : Selamat datang kembali di negeri dongeng, Gleen. Masih ingat padaku? Iya, aku Grimm. Mari bermain find me untuk menemukan pendongeng! Apa yang kamu pikirkan tidak seperti apa yang terlihat. Aku berada di tempat dimana aku bisa melihat semua orang menuju ke pintu imaginari mereka. Disana kamu akan bertemu Tinkerbell yang suka bermain pixie dust. Tak ada peter-pan. Hanya ada Kapten Hook yang tidak membajak kapal dan mencintai Tinkerbell. Kutunggu 20 menit lagi. Semoga beruntung!
Selamat datang kembali? Masih ingat padaku? Apa... Gleen sebelumnya pernah... Ah, sudahlah! Nanti aja dipikirin. Gue harus cari dia duluan.
20 menit. Apa masih sempat memanggil Gleen di ruang kepala sekolah? Apa wawancaranya ditunda 20 menit lagi? Iya, Leya harus bergerak cepat. Ini kesempatan untuk menemukan psikopat brengsek itu sebelum ada korban lagi yang jatuh. Leya menggigit bibir bawahnya. Ini sangat beresiko bila Leya bergerak sendirian. Ah, tapi peduli apa? Yang penting psikopat itu tertangkap! Setelah berpikir sebentar, ia langsung mencari nomor kontak Pak Rasyid melalui handphone Gleen dan meneleponnya.
Setelah satu nada sambung berbunyi, Leya bisa mendengar suara pria paruh baya di ujung sana, "Halo?"
"Pak... tolong tunda wawancaranya 20 menit lagi. Tolong Pak."
"Ada apa?"
"Nanti saya jelaskan. Saya gak punya banyak waktu. Tolong Pak, saya serahkan semua sama Bapak."
Klik. Leya langsung menghentikan panggilan itu secara sepihak. Ia tidak punya banyak waktu. 20 menit tidak akan terasa lama. Sepertinya ia tak punya waktu untuk memanggil Gleen. Belum lagi jarak antara gedung kepala sekolah dan gedung kelas sedikit jauh karena gedung kepala sekolah terpisah dengan gedung kelas. Lebih baik waktu itu ia gunakan untuk berpikir.
Leya menghela nafasnya sejenak. Ia menutup matanya, mencoba berkonsentrasi untuk memikirkan semua teka-teki itu. Baiklah Leya, tenang Leya... jangan gegabah. Leya punya waktu 5 menit untuk berpikir, 15 menit ia gunakan untuk mencari sang pembunuh. Pasti cukup.
Aku berada di tempat dimana aku bisa melihat semua orang menuju ke pintu imaginari mereka. Disana kamu akan bertemu Tinkerbell yang suka bermain pixie dust. Tak ada peter-pan. Hanya ada Kapten Hook yang tidak membajak kapal dan mencintai Tinkerbell.
Sang pembunuh memberi waktu 20 menit. Kemungkinan besar, tempat ia berada tidak akan jauh dari lingkungan sekolah. 20 menit adalah waktu yang cukup banyak untuk berkeliling sekolah. Namun, sekolah Leya sangatlah luas. Gedung-gedung antara kantin, gedung kelas, lab, gedung guru, gedung seni, perpustakaan, parkiran, semua terpisah. Jadi, waktu 20 menit akan sia-sia bila ia gunakan untuk mencari sang pembunuh di seluruh gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon a Time (Dahulu Kala)
Misterio / Suspenso[COMPLETE, TERSEDIA DI GRAMEDIA, SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS]Dongeng memiliki sisi gelap, terutama bagi mereka yang tak suka akhir bahagia. Mereka membuat dongeng sendiri. Namanya Gleen Warren Rajendra. Tampan, jenius, introvert, cold, namun begitu...