Chapter 8

3.6K 514 24
                                    

Jimin sedang asyik dengan Handphonenya ia diam-diam mengambil gambar Yoongi yang sedang sibuk melakukan pemotretan untuk cover majalahnya.

Gadis berkulit putih susu itu ahlinya dalam berbagai pose dan ekspresi .

Wajahnya benar-benar natural, tanpa make up pun gadis itu terlihat benar-benar menawan.

Ia dapat tersenyum semanis gula, diam sedingin es, dan sekaku manekin.

Rambut hitam yang selalu menjadi ciri khasnya, Yoongi gadis yang berasal dari Daegu itu tidak pernah mewarnai rambutnya ia akan selalu bilang "Aku suka rambut hitamku".

Menjadi seorang model bukan tujuan utama Yoongi, cita-citanya hanyalah menjadi seorang penyanyi tapi, seorang namja mengatakan padanya kalau dia sangat cantik saat di foto.

Jimin dan Yoongi saling mengenal 3 tahun lalu saat itu Jimin pergi keacara yang diadakan di sekolah Taehyung semacam pestival sekolah.

Taehyung yang juga berasal dari Daegu sudah berteman dengan Yoongi sejak SMP.

Jimin dan Taehyung menjadi anggota trainee termuda yang berhasil debut dengan dua anggota BTS lainnnya.

Jatuh cinta pada pandangan pertama itu yang terjadi saat Jimin melihat Yoongi mengenakan pakaian maidnya.

Kelas Yoongi dan Taehyung membuka sebuah café di sekolah mereka, bukan hanya Jimin yang datang anggota BTS dan anggota yang masih dalam massa trainee juga hadir di acara ulang tahun sekolah Taehyung itu.

Mendapatkan seorang Min Yoongi tentunya tidak mudah selama 2 tahun Jimin selalu mendekati gadis berkulit putih itu.

Satu hal yang Jimin tau Yoongi menyukai Taehyung.

Tapi, alien bodoh itu tak menyadarinya sedikitpun Jimin tau cinta Yoongi tak terbalaskan.

'Kenapa ia harus jatuh cinta pada orang bodoh seperti Taehyung itu'

Dan satu hal lagi yang Jimin tau bahwa cintanya itu hanyalah cinta sepihak pada seorang Min Yoongi yang sedikitpun tak pernah menganggapnya.

Sebuah keajaiban terjadi saat Jimin mengakui cintanya setahun yang lalu pada Yoongi. Gadis cantik itu menerima cinta Jimin.

Itu seperti hadiah terbesar yang diterima Jimin namun kadang ia berpikir bahwa Yoongi menerima cintanya hanya karena rasa kasian.

"Apa yang kau lakukan eoh?!" Tanya Yoongi melihat Jimin tersenyum aneh menatap handphonenya.

"Ani.. kau sudah selesai ?" Jimin menyembunyikan handphonenya yang penuh dengan foto yoongi di galerinya itu.

"Aku lapar, kita makan" Ucap Yoongi yang sudah mengganti pakaiannya. Jimin mengangguk mengiyakan.

.

.

Kali ini salah stau universitas di seoul dibuat sedikit gempar karena kedatangan Kim Namjoon seorang leader dari BoyBand bernama BTS yang sedang naik daun di negaranya sendiri maupun diluar negeri.

Teriakan wanita bagi Namjoon itu sudah menjadi hal biasa, kemana pun ia pergi selama wajahnya terlihat maka takkan pernah sepi orang menyapannya.

"Apa ssaem tidak masuk ?"

"Nde, songsaenim bilang ia ada keperluan mendadak"

Jin hanya bisa mengehela napasnya jam kosong lagi, berapa yang harus ia bayar untuk jam kosong hari ini.

Gadis itu diam menatap papan tulis kosong didepannya berharap ada saem pengganti yang masuk.

Lamunan Jin buyar ketika ia mendengar suara ribut-ribut dari luar kelasnya

"Apa kampus ini kedatangan presiden, mereka berisik sekali" Pekik Jin kesal ia memasukan buku-bukunya kedalam tas punggung berwarna pink 'Lebih baik aku ke café' Ucap Jin dalam hati.

"Kyaaa!!" Histeris teman sekelas Jin saat melihat seorang namja masuk kedalam kelasnya.

Siapa lagi yang bisa membuat wanita sehisteris itu kecuali Seorang Kim Namjoon yang tak pernah disangka akan menginjakkan kakinya di universitas itu.

Namjoon tersenyum ramah menyapa para fans matanya mulai mencari seseorang di dalam kelas itu.

"Iblis datang" pekik Jin ia menunduk berusaha menyembunyikan dirinya dari Namjoon yang sudah pasti datang untuk mencarinya itu.

"Skak mate!" Ucap Namjoon mendekat kearah Jin

"Tas mu itu juga harus disembunyikan bodoh!"

Brukk!

"a-aaww" Jin meringis memeganggi kepalanya yang menghantam meja.

Namjoon terkekeh. "Mau apa kau kesini?" Tanya Jin sedikit berbisik ia masih memeganggi kepalannya yang sepertinya benjol itu.

"Apa belajar di kampus ini membuatmu berani bertanya padaku eoh ?!" Namjoon memiringkan kepalanya memandang Jin

"Molla!!" Jin melangkahkan kakinya berusaha menerobos tubuh tegap Namjoon tapi tangannya ditahan oleh namja itu.

"Kau taukan apa yang akan terjadi jika kau kabur dariku" Bisik Namjoon tepat di telinga Jin.

Jin menghela napasnya berat ia kembali ke posisi semulanya.

Jin tau Namjoon tidak mungkin bersikap kasar dihadapan fans nya.

Apa namja itu masih me mikirkan fans nya ? sedangkan dengan seorang gadis lemah tak berdaya seperti seokjin saja ia sangat kasar.

"Lalu kau mau apa hah ?!" Jin memekik kesal ia benar-benar tidak ada waktu bila hanya berdebat dengan iblis itu.

"Jika tidak ada orang disini aku akan merobek mulutmu itu Seokjin" Lirih Namjoon dengan tatapan membunuh.

Dulu gadis itu takkan berani menjawab apa yang diucapkan Namjoon, tak akan berani membantah apalagi meneriaki Namjoon.

Siapa bilang kucing yang kau kurung akan diam saja bila terus dikekang ia akan menunjukan taringnya oh tuan.

tbc..

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Neru puyeng, kemaren muntah, demam yaallah tanda dah tua gini nih😂

Jan pikir cemmacem neru dapet hari ini😂😂😂

...

Dapet cinta hobi😆

🌻🌻🌻

I am Your Fans?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang