Chapter 22

4.9K 452 16
                                    

Jungkook gelisaha ia tak bisa menghubungi Jin setelah tak bisa datang ke acara kejutan Jin beberapa hari lalu.

Gadis bertubuh montok itu berjalan dengan malas seperti biasanya menuju dapur jika berada dirumahnya itu terasa energy Jungkook terserap.

Namun kali ini langkahnya terhenti tepat di depan kamar tamu yang sekarang menjadi kamar Taehyung, kadang Taehyung akan tidur disana dan kadang juga ia tidur di dorm bts.

"Kau bermain Overwatch juga ?" Tanya Jungkook penasaran.

Taehyung kaget ia langsung menoleh kearah pintu dimana Jungkook berdiri baru kali ini Jungkook bicara padannya duluan.

"ah, iya aku baru saja tertarik tapi ya begitulah aku selalu kalah" Ucap Taehyung.

"Beginian saja kau tidak bisa" Dengus Jungkook dengan nada menghina ia melangkah masuk ke kamar itu.

"Ya! apa kau bisa eoh ?!" Taehyung memekik kesal tentu saja ia tak terima bila diremahkan.

"Minggir" Jungkook mendorong tubuh Taehyung sekarang ia yang memainkan game itu dengan piawai membuat Taehyung kagum.

.

Jimin mendorong pelan kursi roda yang diduduki yoongi kekasihnya mereka sedang mengitari taman dirumah sakit.

Siang ini Yoongi sudah di Ijinkan untuk pulang, membuat Yoongi senang namun Jimin nampak sedikit kecewa.

"Mianhae" ucap Jimin memanyunkan bibirnya

"Park Jimin apa kasetmu rusak kau terus saja mengulang kata itu berkali-kali! Tidak masalah kau tidak datang ke konserku Jimin, kau bisa melihatnya di televisi kan"

"Tapi aku ingin sekali datang" Jimin menghentakan kakinya ia terlihat seperti seorang anak kecil yang tak kebagian permen gratis.

"kalau bigitu datanglah" tukas Yoongi kesal

"Tidak bisa Min Yoongi aku ada Tour kecil nanti"

"Arraso! Sudah ku katakana tidak apa kau tidak datang, fokus di tour mu Jimin jangan kecewakan fans mu ne" Yoongi tersenyum meski Jimin tak bisa melihatnya.

Jimin memeluk Yoongi dari belakang ia menyandarkan kepalanya di bahu yoongi.

Untung saja konser yoongi tidak jadi dibatalkan ia akan tetap bernyanyi meski masih duduk di kursi roda.

Yang terluka kakinya bukan suaranya.

.

.

.

"Ini pesanan Kalian, sebenarnya masih banyak kursi yang kosong disana" ucap Jin pada dua namja yang duduk saling menatap tajam.

"Tidak masalah Jin aku sudah lama tidak bertemu dengan anak ini" Ucap Ken lembut dibalas dengan senyuman manis dari Jin.

"Pergilah! Kau mengganggu" Siapa lagi yang bisa berucap kasar seperti itu selain Namjoon yang tiba-tiba datang ke café tempat Jin berkerja –lagi

Menghela napasnya berat di depan dua namja itu Jin berbalik meninggalkan mereka.

"Kau ada tour kan Namjoon ?" Tanya ken lalu menyeruput lattenya.

"Ya, apa kau hanya berdiam diri di Korea sunbaenim" Balas Namjoon sini menghirup espresso panas kesukaannya.

"hhuuhh... aku merasakan hawa mengerikan namun ada hawa yang menyejukan juga di sini" Ucap Jin melihat Namjoon dan Ken bergantian.

Drrtt...drrt...drttt

I am Your Fans?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang