Bab 8 - sorry I lie

425 52 0
                                    

Setelah sekian lama ia meniti karir sebagai seorang dokter, tak pernah ia merasakan perasaan bahagia seperti apa yang ia rasakan sekarang. Perlengkapan kantornya satu demi satu berganti dengan peralatan mewah yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Keputusannya untuk membujuk jungkook kembali membuatnya mengembalikan kejayaan rumah sakitnya yang hampir jatuh tak bersisa. Ditambah adanya catatan anak presiden pernah dirawat di rumah sakit itu, membuat rumah sakit kecil itu semakin terkenal dan perlahan memperluas wilayahnya. Gedung baru telah dalam proses pembangunan dan akan jadi sekitar 1 tahun ke depan.

Namjoon memandangi aquarium yang baru ia beli untuk tambahan hiasan di ruangannya. Aquarium itu berisi ikan nirwana yang sebesar ½ lengan manusia. Tak ayal, aquarium itu berukuran hampir sepanjang 2 meter, dan tepat menjadi penghalang antara pintu masuknya dan meja kerjanya. Orang perlu memutari aquarium itu untuk mencapai meja kerjanya.

"Rrrrrr", telepon di ruangannya berdering.

Dengan malas ia mengangkat telepon itu, "ya dengan dokter kim namjoon disini" katanya.

Beberapa saat kemudian, raut mukanya berubah seketika saat terdengar balasan dari speaker teleponnya. Telepon itu mengabarkan namjoon bahwa seorang orang penting akan datang. Hal yang membuatnya kalang kabut adalah dia terlanjur membiarkan dokter andalannya pergi ke daerah yang jauh dari rumah sakitnya berada. Daerah itu nyaris susah untuk mendapatkan sinyal. Namjoon akan sulit jika ingin menghubunginya.

"15 menit lagi kita akan sampai" kata seseorag dari dalam speaker telepon namjoon.

"ba baik.. kedatangan anda akan ditunggu" jawab namjoon terbata-bata. Sesaat setelah ia menutup telepon, dia langsung beranjak menuju ruang emergency berharap dokter andalannya belum pergi. Tapi ternyata dia terlambat. Hanya adiknya yang berjaga disana bersama para perawat dan dokter residen (dokter baru). Adiknya juga seorang dokter, bernama kim jenny. Tidak seperti kakaknya yang sangat rajin, jenny cenderung menjadi dokter yang suka malas-malasan. Namjoon menemukan adiknya sedang tiduran di tempat tidur yang tersedia di ruang emergency sambil memainkan ponselnya.

Namjoon tidak pernah tahu bahwa adiknya memiliki ingatan cepat, bahwa dia akan mengingat apapun yang baru saja dilihatnya dan didengarnya. Selama ini dia berpikir adiknya tidak terlalu bisa dipercaya sebagai dokter. Sosok pemalas dan tidak mematuhi peraturan yang selalu ditunjukkan oleh adiknya membuat namjoon tidak pernah menganggap jenny seorang dokter yang sesungguhnya. Oleh karena itu, ia selalu memberi jenny pasien-pasien yang tidak terlalu susah, dan hal itu membuat jenny semakin punya banyak waktu luang untuk bermain-main. Pada dasarnya jenny memang tidak terlalu tertarik dengan derita pasien. Jika pasien mati, memang sudah saatnya dia mati, pikirnya.

Kondisi sekarang adalah emergency tingkat tinggi. Seorang tamu orang penting negara ini akan datang. Dari telepon, ajudan dari orang penting itu mengatakan bahwa tuannya mengalami serangan jantung dan sedang dalam perjalanan ke rumah sakit itu. Pasien mempunyai riwayat darah tinggi dan sudah tidak sadarkan diri. Namjoon sudah meminta sang ajudan untuk melonggarkan semua baju yang dikenakan pasien dan memberi penekanan dada terus menerus pada ajudan untuk mengulur waktu hingga sampai ke rumah sakit.

"jenny, bersiaplah, ada pasien jantung sebentar lagi akan datang" kata namjoon sambil mendorong jenny turun dari tempat tidurnya lalu berjalan menghampiri meja perawat. Jenny yang tidak menyadari kehadiran namjoon berakhir terjun bebas ke lantai.

"ya!! Oppa!! Bisakah kau membangunkanku dengan cara biasa" protes jenny sambil memegangi pinggulnya yang membentur lantai. Kemudian dia memeriksa ponselnya dan mendapati layar ponselnya retak karena tertindih saat dia jatuh tadi. "Cih, sial" makinya.

"Tidak ada waktu, sekarang bersiaplah." Namjoon berjalan menuju pintu ruang emergency sambil terus berbicara mengenai kondisi pasien. Jenny dengan malas-malasan mengikuti kakaknya keluar untuk menunggu pasien sambil mendengarkan semua celoteh kakaknya dengan santai sambil memasukkan tangannya ke jas dokternya, dia sama sekali tidak mencatat hal-hal yang dikatakan kakaknya, seperti dokter residen yang turut ikut di belakang mereka. Dia sudah mengingatnya di kepalanya.

Untold story 2 (eunkook series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang