Siang yang cerah untuk berpacking ria sebelum pergi. Eunha nampak lebih segar daripada hari sebelumnya. Se kyung, ibunya, mulai merapikan barang-barang eunha yang ada di rumah sakit dan bersiap untuk pergi ke inggris. Kali ini dia punya uang yang cukup untuk bisa ikut bersama anaknya pergi ke inggris. Hal itu membuatnya tak sabar. Sekian lama ia terpisah dengan anaknya, dia ingin lebih mengenal kehidupan anaknya saat masih kuliah di inggris.
Berbagai list sudah dia siapkan sebelumnya tentang hal-hal yang akan dilakukannya selama berada di inggris. Meski dia tidak yakin bisa mewujudkan semuanya, karena dia sadar, kepergian dia dan putrinya ke inggris bukan untuk jalan-jalan. Melainkan mengantar eunha untuk pergi berobat. Dia hanya berharap eunha segera sembuh dan keluarganya bisa berlibur bersama secara lengkap.
Mark tampak lengang dengan memainkan game di handphonenya. Kembali ke inggris bukan hal yang ia sukai pada dasarnya. Tapi karen kepergian kali ini dia berangkat bersama kakak dan ibunya, dia tidak lagi memikirkan keinginannya yang lain. Barang-barangnya sudah dipacking dan sudah di mobil jaehyun.
Tak lama jaehyun datang ke kamar eunha dengan wajah muram. Eunha yang mengetahui lebih dulu kedatangan jaehyun, memberi isyarat agar jaehyun bersikap biasa saja. Eunha sudah tau sebab kemuraman jaehyun saat melihat sekilas kertas yang dibawa oleh jaehyun.
"Eomma, apa eomma tidak lapar? Mark juga pasti sudah lapar. Kalian makan dulu saja. Aku ingin berduaan dengan jaehyun sebentar" kata eunha genit
Se kyung tersenyum dengan sikap anaknya. Dia sangat menyukai jaehyun jadi menantunya daripada jungkook. "Baiklah, eomma pergi dulu ya, ayo mark" jawabnya sambil menggandeng mark dan pergi keluar kamar. Sebelum keluar kamar, se kyung berkedip pada anaknya genit, yang dibalas kedipan juga oleh eunha.
Selepas kepergian ibunya, eunha menatap jaehyun serius. Jaehyun kembali ke wajah muramnya.
"Dengan keadaan seperti ini, kau tidak mungkin bisa pergi ke inggris. Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya" kata jaehyun sedikit emosi yang bercampur antara kesedihan dan kemarahan. "Apa kau ingin bunuh diri?"
"Kau tau, aku tahu ini akan terjadi. Aku hanya tidak berpikir ini akan terjadi di waktu yang aku sendiri menyesalinya. Aku menyadari penyakitku tak lama setelah berita pertunanganmu dulu. Aku sudah ingin bunuh diri sejak saat itu. Tapi kemudian aku ingat aku masih punya adik yang pastinya akan sengsara jika aku mati. Oleh karena itu aku kembali ke korea. Dan benar saja, entah apa rencana tuhan, aku bertemu dengan ibuku. Dengan begitu aku lebih tenang untuk mati"
"Lalu jungkook?" Tanya jaehyun lemah
Mulut eunha terkunci. Dia hanya bisa menelan ludah. Beberapa kali dia mencoba membuka mulut tapi tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun. Kemudian dia hanya menunduk selagi air matanya mulai mengalir.
"Lalu apa rencanamu?" Tanya jaehyun lagi sambil mulai memeluk eunha.
Eunha membalas pelukan jaehyun dengan lemah. "Bawa aku pergi dari sini. Aku tidak ingin dia melihatku mati"
"Dan kau ingin aku melihatmu mati perlahan" lanjut jaehyun sarkas
Eunha melepaskan pelukannya dan memandang jaehyun lembut. "Aku minta maaf jika aku mengorbankanmu atas keegoisanku ini. Aku akan terus mendoakanmu agar kau menemukan wanita yang lebih baik daripada seseorang yang kau inginkan sekarang"
"Kau tau seseorang itu kau dan tidak ada orang yang bisa menggantikannya" potong jaehyun
"Eomma, kenapa eomma mengacak-acak rambutku tadi? Aku sudah bukan anak kecil lagi" suara mark terdengar samar dari kamar eunha dan seketika membuat eunha dan segera menggenggam tangan jaehyun dan berkata padanya, "kumohon jangan katakan apapun pada keluargaku, bersikaplah biasa. Kita bicara lagi nanti
————
Setelah sekian lama hiatus, entah cerita ini bakal masih menarik apa nggak😅 yang masih mau baca, silahkan baca. Selamat menikmati, chapter permulaan, pendek dulu lah ya.
Bagaimana keadaan eunha berikutnya? Akankah jungkook kembali kehilangan cintanya lagi? Ato dia akan menemukan cinta yang baru?
KAMU SEDANG MEMBACA
Untold story 2 (eunkook series)
Hayran KurguJeon jungkook, seorang dokter yang kehilangan kepercayaan diri atas kemampuannya membedah pasien setelah kehilangan wanita yang paling ia sayangi lewat operasi yang telah ia pimpin sebelumnya. Jung eunha, seorang dokter lulusan universitas papan ata...