Bab 6 - do I really love you?

417 48 4
                                    

Semua telah berakhir. Eunha mulai menyalahkan diri sendiri atas apa yang baru saja terjadi. Andai saja dia bisa menahan diri hingga jungkook pulang, semua kesalahpahaman ini tidak akan terjadi.

Tidak, ini bukan kesalahpahaman. Eunha benar-benar merindukan mantan kekasihnya itu. Perasaan sesaat yang muncul saat tahu bahwa semua yang terjadi di london bukan benar-benar kesalahan jaehyun membuatnya ingin bertemu dengan jaehyun dan mendapatkan penjelasan tentang semua yang terjadi.

Sekarang yang tersisa hanya rasa bersalah dan penyesalan. Andai dia mau mendengar jaehyun, maka semua ini tidak akan terjadi. Mungkin dia akan jatuh cinta kepada jungkook. Dengan begitu hati kecilnya tidak akan terbagi seperti sekarang.

Hubungannya dengan jaehyun memang tidaklah main-main. Dia sudah menjadi kekasih jaehyun sejak tingkat pertama kuliahnya. Bahkan dia mengejar gelar profesor karena jaehyun pada awalnya. Sebelumnya dia tidak memiliki tujuan yang terlalu muluk. Dia hanya ingin hidup bahagia bersama adiknya. Sampai akhirnya dia bertemu jaehyun yang mana dari keluarga orang terpandang di korea. Jaehyun membujuk eunha untuk mengejar gelar profesor bersama-sama, sehingga orangtuanya tidak akan memandang rendah eunha saat mereka menikah nanti. Mereka bahkan sudah menyusun rencana pernikahan mereka saat masih berada di london. Hanya, dia tak pernah tahu bahwa jaehyun sedang kesulitan dalam tesisnya, sehingga membuat orang tuanya mendesaknya untuk mengorbankan gelar profesor eunha untuk nama baik keluarga mereka.

Tapi, apa yang dilakukan jaehyun tetaplah sebuah kesalah besar. Andai saja jaehyun jujur kepada eunha tentang masalahnya, perpisahan diantara mereka tidak akan terjadi. Pemikiran itu membuat eunha berhasil mengurungkan keinginannya untuk bertemu jaehyun dan membuat akal sehatnya kembali lagi. Sayangnya saat akal sehatnya kembali, rasa bersalah kepada jungkook semakin meremas hatinya hingga membuatnya merintih. Kepalanya mulai pusing dan perutnya mulai bergejolak. Seakan seluruh tubuhnya ikut menyalahkannya atas apa yang baru saja ia lakukan. Sekarang dia adalah milik jungkook, bukan jaehyun. Tidak seharusnya dia memikirkan lelaki lain saat bersama kekasihnya.

'Apakah jungkook bisa memaafkanku?' katanya dalam hati.

***

Keesokan hari, jungkook benar-benar dingin padanya. Hati eunha semakin sakit saat mengetahui jungkook mengabaikannya saat mereka tak sengaja bertemu di rumah sakit. Tapi mulutnya terkunci. Dia bahkan tidak bisa mengucapkan kata maaf pada jungkook. tangannya kaku saat hatinya menyuruhnya untuk menggapai tangan jungkook. kakinya kelu saat hatinya memintanya mengejar jungkook. pada akhirnya hanya matanya yang menurutinya. Dia hanya bisa memperhatikan kepergian jungkook yang semakin dingin tiap kali mereka berpapasan.

Beberapa hari berlalu dengan keadaan yang sama. Pada akhirnya dia sudah tidak tahan lagi. Dia ingin menjauh sejenak dari jungkook dan mensikronkan kembali antara perasaan, otak, dan tubuhnya.

Eunha segera menemui namjoon saat tekadnya sudah bulat.

"bisakah aku pindah ke rumah sakit yang lain untuk beberapa saat?" kata eunha saat sudah bertatap muka dengan namjoon di ruangan namjoon.

Namjoon nampak kaget dengan keinginan dokter kesayangannya itu. "kenapa? Apa kau tidak betah disini?" tanya namjoon khawatir.

"aku.. hanya ingin... refreshing.. mungkin" eunha mengatur kata dengan perlahan.

"kau bisa cuti jika kau mau" tawar namjoon yang disambut gelengan dari eunha.

"aku tetap ingin berguna. Hanya saja, aku ingin berganti suasana." Jelas eunha.

"sejujurnya aku tidak punya kewenangan untuk memindah-mindahkan dokter semauku." Balas namjoon yang seketika membuat eunha menunduk pasrah. Dia pikir sekarang dia terjebak harus menghadapi sikap dingin jungkook setiap hari. "Tapi aku bisa menawarkanmu menjadi dokter relawan di daerah pinggiran daegu. Kudengar disana membutuhkan lebih banyak dokter" lanjut namjoon yang membuat eunha tersenyum lebar.

Untold story 2 (eunkook series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang