Panggilan Sayang?

79 10 9
                                    

"Tuhan, jika aku menyukainya, jangan buat aku menyesal atas perasaan ini"

:::::

Rena mendumel pelan saat dirinya tidak bisa fokus saat pelajaran berlangsung, bagaimana bisa fokus, daritadi Vino terus menjahilinya, dari mulai menyoreti tangannya dengan pulpen, mencolek-colek dagu Rena, dan yang paling parahnya Vino menyender-nyenderkan kepalanya ke bahu Rena. Menyebalkan.

Brakk

Karena geram, tanpa sadar Rena menggebrak meja, membuat semua perhatian siswa beralih kepadanya.

"Rena, maksud kamu apa gebrak meja seperti itu?" bentak Bu Hany memelototi Rena.

Rena yang mendengar bentakan terlontar untuknya, tersentak kaget dan menatap guru di depennya kikuk "maaf bu, tapi si Vino ini ganggu saya jadi sa___"

"Enak aja, kok lo nyalahin gue, orang gue lagi duduk manis dengerin penjelasan bu Hany" elak Vino mendelik kearah Rena.

Rena menatap tajam Vino dan mencebikan bibirnya "gak usah ngeles lo" kesalnya.

Vino kembali meyakinkan bu Hany dengan mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V "saya beneran bu, suer."

"Gak bu dia bo___" ucapan Rena terpotong saat bu Hany kembali bersuara.

"Kalian berdua keluar!" bentaknya tanpa penolakan.

"Tapi bu__" ucapan keduanya terpotong.

"KELUAR" teriak bu Hany semakin menakutkan.

Rena berdecak sebal dan melangkahkan kakinya gontai, berbeda dengan Vino yang seperti biasa saja.

"Semua ini gara-gara lo" ucap Rena sarkastis menatap tajam Vino.

Vino menghentikan langkahnya dan menatap Rena santai "siapa suruh lo gerbak meja?"

Rena menahan amarahnya dan pergi meninggalkan Vino, entah mau kemana, karena penasaran Vino mengikuti langkah Rena.

Rena yang merasa diikuti berdecak sebal dan membalikan badannya menatap tajam Vino "mau lo apa sih Vino?" ucapnya terdengar frustasi.

Vino menggedigan bahunya acuh dan menatap Rena santai.

"Jangan ikuti gue!" titah Rena penuh penekanan.

"Kalau gue mau ngikutin lo gimana?" tanyanya menaikkan sebelah alisnya.

"Kalau lo ngikutin gue, gue bakal garuk muka lo sampe datar" jawab Rena sarkastik dan pergi meninggalkan Vino.

Vino mengangkat kedua bibirnya dan pergi menuju kantin.

Vino yang sedang duduk sendirian, di kejutkan oleh kedatangan sahabatnya yang bernama Toro nama asli dia sih Ananto Rodiharjo, tak tahu mengapa bisa jadi Toro.

Awal mulanya sih, Vino yang memanggilnya Toro, karena keseringan jadi semua teman sekelasnya memanggilnya menjadi Toro termasuk Rena.

"Enak lo bisa nongkrong di kantin, lah gue harus dengerin ocehan bu Hany yang super duper bawel itu sepanjang jam pelajarannya yang panjangnya melebihi sungai nil, kalau tau lo bakal bikin ulah mah, gue bakal ikutan deh" cerocosnya panjang kali lebar kali tinggi, membuat Vino terkekeh geli dan menjitak kepala Toro.

TATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang