Rena memasuki kelas bersama kedua sahabatnya, semenjak kejadian di kantin tadi, semua siswi permempuan di koridor sekolah menatapnya dengan tatapan sinis.Rena tahu bahwa mereka iri melihat kedekatannya dengan Vino tapi, kenapa mereka harus iri, toh Rena tidak pernah menginginkannya, jika mereka maupun Rena akan dengan senang hati memberikannya.
Tatapan Rena bertemu dengan Vino saat ia akan melangkah menuju bangkunya, Vino yang sedang memandanginya dengan menyunggingkan senyum yang menurutnya manis.
Rena seperti teringat sesuatu, lalu ia tersenyum manis kearah Vino, yang membuat Vino termangu di tempatnya.
'Rasain lo, baper-baper deh' gumam Rena terkekeh dalam hatinya.
'Gila, cantiik banget' gumam Vino dalam hatinya.
Vino menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tidak ingin termakan omongannya sendiri.
"Ren, ntar pulang gue anter yah, sekalian ke rumah tante gue!" ajak Ani menatap Rena dengan harap.
"Gue naik bus aja deh, lagian gue mau ada perlu dulu ke super market" tolak Rena tersenyum kearah Ani.
"Oke deh" balas Ani mengalihkan perhatiannya ke depan kelas yang sekarang sudah terdapat guru yang masuk.
"Anak-anak, ibu punya pengumuman buat kalian, jadi minggu depan di sekolah kita akan di adakan acara ulang tahunnya kepala sekolah dan per-kelas harus menampilkan kreasi seni apa saja nanti" ucap Bu Dini selaku wali kelas menjelaskan "kira-kira kalian mau menunjukan apa?" tanya Bu Dini.
Semua murid nampak berdiskusi dengan teman sebangkunya bahkan, ada yang langsung mengajukan tanpa berdiskusi terlebih dahulu.
"Nyanyi bu" usul Jaka.
"Tari bu" usul Vita.
"Band bu" usul Toro.
Semua murid riuh mengajukan pendapatnya, berbeda dengan Rena yang hanya mendengarkannya tanpa minat, toh dia tidak ingin ikut andil dalam kegiatannya.
"Drama bu" usul Vino yang langsung mendapat perhatian dari seluruh murid kelas XII MIA 3.
"Boleh juga, tapi drama apa?" balas Bu Dini dengan bertanya.
"Bagaimana kalau cerita Cinderella!" usul Dea penuh semangat.
Bu Dini mengangguk setuju dan menuliskan sesuatu di kertas "pemilihan pemainnya gimana?" tanya Bu Dini lagi.
"Seleksi bu" jawab Ani ikut berpendapat.
Rena hanya mendengarkan percakapan mereka, toh dia tidak minat untuk mengikuti kegiatan ini, jadi untuk apa ia memberi pendapat.
"Besok kita tentukan pemainnya" putus Bu Dini membuat para murid mengangguk setuju.
"Baiklah, Jaka, kamu catat siapa saja yang akan mendaptar jadi Cinderella dan pangeran, kalau untuk peran tambahan biar ibu tentukan saja" suruh Bu Dini pada Jaka selaku ketua kelas.
Jaka mengangguk-anggukan kepalanya "baik bu" jawabnya patuh.
"Woy, siapa yang mau daptar jadi pemeran Cinderella atau pangeran ke gue!" teriaknya di depan kelas membuat beberapa murid yang berminat berhamburan ke depan.
Rena tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduknya, dia memang tidak ingin mengikuti kegiatan ini, jadi untuk apa mengurusi urusan mereka.
"Ren lo gak daptar?" tanya Ani setelah kembali dari depan.
Rena menggelengkan kepalanya dan tersenyum "buat apa, lagian gue gak pantes jadi Cinderella" jawabnya dengan kekehan.
Ani hanya menanggapinya dengan anggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TATA
Genç KurguKalau aku bisa memutar kembali waktu, aku ingin melakukan apapun yang ibu katakan padaku. Aku minta maaf atas segala kesalahan dan ke egoisan yang selalu aku utamakan. "Lo gak boleh ninggalin mereka gitu aja, gue tahu mereka pasti masih sayang sama...