"Aku tak tahu kenapa saat aku tak mendengar ocehanmu, seperti ada yang hilang dari hidupku, semacam kesepian":::::
Hari ini Rena kembali mengerjakan aktivitas bekerja selayaknya asisten rumah tangga di rumahnya, setelah 3 hari lalu ia break dari aktivitasnya.
Dan selama 3 hari ini juga Rena dan Vino saling cuek dan diem tanpa saling bertegur sapa ataupun saling ribut satu sama lain, mereka hanya akan berinteraksi kala latihan sebagai Cinderella dan Pangeran.
Rena sangat menyesal telah mengatakan itu kepada Vino, dan ingin meminta maaf, namun rasa gengsinya selalu menggagalkan keinginannya itu.
Hari ini, tekad Rena sudah bulat untuk meminta maaf pada Vino, bagaimanapun dia yang telah membuat Vino seperti sekarang, dan dia juga berasa kehilangan sosok yang selama ini selalu mengganggunya.
Rena menatap kedatangan Vino dengan sahabatnya Toro, ia masih bisa melihat bagaimana Vino tidak menganggapnya saat ia tak sengaja bertemu pandang dengannya.
Rena menghembuskan napasnya kasar dan mulai beranjak dari duduknya untuk memulai tekadnya.
Baru saja satu langkah, pertanyaan sahabatnya itu menghentikan langkahnya dan menoleh untuk menatap sang sahabat "lo mau kemana?" tanya Ani penasaran.
Rena tersenyum singkat dan berlalu begitu saja "kepo lo."
Ani yang hanya di jawab seperti itu, mengerucutkan bibirnya kesal dan kembali membaca buku pelajarannya.
Rena menghampiri bangku Vino dengan ragu, setelah dirasa mencapai bangku Vino Rena tersenyum tipis kearah Vino yang hanya di jawab oleh sebelah alis terangkat Vino.
"Gue mau ngomong sama lo!" ucap Rena seakan tau ekspresi dari Vino.
Toro bersiul tak jelas dan senyam-senyum kearah Rena dan Vino membuat keduanya menatap Toro heran.
Vino menatap Rena intens dan kemudian menganggukan kepalanya setuju.
"Gak disini" ucap Rena lagi membuat Vino menaikan sebelah alisnya lagi.
"Ikut gue!" suruh Rena melangkah keluar kelas yang diikuti oleh Vino.
Ani dan Dea yang melihat Rena dan Vino keluar secara bersamaan sontak saling bertatapan menanyakan sesuatu, lalu mereka mengendigan bahunya tak tahu.
Rena menghentikan langkahnya di koridor pojok sekolah yang menurutnya sepi, dia mendudukan pantatnya di bangku panjang yang terdapat di koridor tersebut.
Vino mengikuti Rena dengan duduk di sampingnya walau agak berjauhan.
Rena menghela napasnya panjang dan mulai menghadap kearah Vino "gu...eu..gue mau... min..minta maaf sama lo" gugup Rena menatap Vino penuh harap.
Vino mengangkat sebelah alisnya bingung dengan perlakuan Rena yang meminta maaf padanya, ia pikir wanita sejutek Rena tidak akan pernah mengeluarkan kata maaf dari mulutnya, ternyata ia salah besar. See Rena sekarang sedang meminta maaf padanya.
"Atas dasar apa lo minta maaf?" tanya Vino tanpa menatap Rena.
Rena kembali pada sipat aslinya, kalau sudah di giniin dia pasti akan kembali bersikap dingin dan ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
TATA
Teen FictionKalau aku bisa memutar kembali waktu, aku ingin melakukan apapun yang ibu katakan padaku. Aku minta maaf atas segala kesalahan dan ke egoisan yang selalu aku utamakan. "Lo gak boleh ninggalin mereka gitu aja, gue tahu mereka pasti masih sayang sama...