[]
Pagi di musim semi, hari pertama aku di SMA Suwa. Pukul 8 nanti akan ada upacara penyambutan, aku sudah siap sejak satu jam lalu saking semangatnya. Tapi sial, Appa tak bisa mengantarku karena ada meeting di kantornya.
"Mian ne, kamu bisa berangkat naik kereta, kan?" Appa mengusap ujung kepalaku, membuat kekesalanku perlahan menguap. Lagian, Appa kan kerja untuk mencari uang, masa aku malah mengeluh hanya karena tidak diantar? Lagipula, naik kereta ke stasiun Gyeongbokgung itu sangat mudah. Aku harus berusaha mandiri mulai saat ini.
Eomma tiba-tiba saja sudah berada di sampingku. "Salah kamu juga pilih sekolah yang jauh. Biasanya yang deket-deket, jadinya kan bisa sejalur sama kantor Appa," sahut Eomma dengan kotak bekal yang ia pegang. "Ini, buat makan siang nanti. Karena hari pertama sekolah, kamu makan bekal dulu, ya," ucap Eomma sembari mencubit pipi kembungku.
Aku tersenyum. Masakan Eomma selalu enak! Ibu kalian juga masakannya enak, kan?
"Aku berangkat dulu, ya!" pamitku lalu berjalan keluar setelah memasukkan kotak bekal tersebut ke dalam tas. Perjalaan ke stasiun Itaewon cukup jauh, aku harus menaiki bus untuk mencapai stasiun tersebut. Makanya aku harus cepat!
Saat kaki pendekku melangkah dengan semangat penuh, suara seorang perempuan mengagetkanku. Aku menoleh dan menemukan Yuju yang berada di atas motor bersama Ayahnya.
"Kau tidak diantar Ayahmu, Bin?" tanya Yuju sedikit heran.
Sudah tradisi yang aku buat bersama Yuju bahwa setiap hari pertama sekolah, kami pasti diantar oleh Ayah kami masing-masing. Bagi kami, itu adalah hal kecil sederhana yang membuat bahagia.
Aku mengangguk, mengiyakan. "Appa ada meeting penting di kantor, aku tidak mau menyusahkannya," jawabku sedikit sedih.
Yuju mengangguk paham. Akhirnya Yuju pamit pergi duluan dan berkata bahwa ia akan menungguku di depan gerbang SMA Suwa. Aku makin semangat untuk pergi sekolah!
Di dalam kereta yang ramai oleh para pekerja, aku berdiri menatap jendela. Yang terlihat hanyalah dinding-dinding tebal karena ini adalah kereta bawah tanah. Aku sedikit bosan, bodohnya aku lupa bawa earphone.
Kesunyian yang hanya diisi oleh desingan rel membuatku mengantuk. Dua puluh menit lagi dari acara upacara pertamaku, aku tidak boleh telat.
"Hai, kamu juga dari SMA Suwa?"
Aku menoleh kaget dan menemukan sosok laki-laki jangkung bermata sipit namun tajam. "Ya?" mataku melihat seragamnya, oh kita sama.
"Naik dari stasiun apa?"
"Itaewon."
"Woah, kita sama!" seru cowok itu dengan tiba-tiba. Matanya terlihat bersinar membuatku semakin bingung. "Oh, iya, aku lupa berkenelan. Aku Joshua, kau?"
YOU ARE READING
Spring and Goodbye First Love
FanfictionDi musim semi ini, aku mengucapkan selamat tinggal padamu, cinta pertamaku. ^^^ Pada awal semester di musim semi, Binnie bertemu dengan seorang laki-laki. Mereka berteman hingga percikan itu datang. Percikan yang disebut cinta. "Kadang manu...