3.Perkelahian!

8.2K 378 4
                                    

Di halte bis, seorang gadis musim semi yang sedang menghentakkan kakinya sambil memaki seseorang.

"Baka-ne Sasori."

Dia kesal karena kakaknya tidak bisa menghantarnya pulang ke rumah dan sekarang jadilah dia pulang menggunakan kendaraan umum.

Setelah setengah jam menunggu tapi tetap tidak ada bis yang datang tiba tiba dia teringat tentang janjinya tadi siang untuk bertemu anak buahnya. Menghela nafas pelan, Sakura mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang.

"Hei, Bagaimana kabarmu?"

"Sakura-chan, ada apa?"tanya suara yang di seberang.

"Jemput aku di halte sekolah. Jangan terlambat aku tidak suka menunggu."

"H-hey-

Sakura mematikan ponselnya secara sepihak lalu duduk sambil menunggu seseorang yang diteleponnya tadi.

Tidak berselang lama seorang pemuda yang mengendarai motor sport berwarna hitam menghentikan motornya di depan Sakura. Pemuda itu menatap Sakura yang bingung dibalik helm full facenya lalu melepas helmnya dan terlihat pemuda dengan surai berwarna coklat berantakan berdehem pelan.

"Ayo, ini aku Sakura-chan."Panggilnya.

"Arigatao Kankurao-nii."
.

.

.

.

"Kau bilang dia akan datang sore ini!"

"Tunggulah sebentar."

"Jika dia tidak datang akan kubunuh kau!"

"Mati saja kau!"

Dua pemuda berbeda surai ini beradu argumen dikarenakan menunggu seseorang yang dari tadi tidak memunculkan diri-

"Apa yang kalian debatkan?"tanya seorang gadis yang merupakan orang yang ditunggu-tunggu dari tadi.

Sontak pemuda-pemuda disitu membungkukan badan dalam-dalam. "Selamat datang Ketua."

"Aku tidak akam basa-basi lagi. Semenjak kepergianku apa saja yang terjadi?"

Mendengar pertanyaan Sakura. Mereka langsung saja bungkam, takut mengatakan sesuatu yang membuat gadis itu murka.

"Toneri!"

"A-ah b-begini semenjak kepergianmu geng kita mengalami banyak penindasan bahkan uang setor hanya sedikit."ucap Toneri terbata-bata.

"Kenapa kau gugup? "

"Tenggorokanku kering." Alasan Toneri yang sontak diketawain pemuda di sampingnya membuat Toneri kesal.

"Tenggorokan kering atau baru pertama kali bertemu dengannya?"gumam pemuda di sampingnya mengejek Toneri.

"kalau begitu kalian sebarkan berita aku sudah kembali dan ambil kembali wilayah yang dulu menjadi milik kita."

"Baik."

"Toneri, berikan aku kunci motor mu!"pinta atau perintah Sakura yang langsung diberi pemuda Ootsutsuki itu.

"Aku tidak ingin tahu, uang setor untuk bulan ini harus sudah ada di catatan Ciel."

Setelah itu Sakura pergi membawa motor sport putih milik Toneri membuat mereka lagi dan lagi menghela nafas pelan seraya menghirup udara rakus seakan-akan udara itu akan habis.
.

.

.

.

"Tadaima."

Takdir Sakura (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang