15. Berhenti bersembunyi.

2.5K 126 9
                                    

"Dimana dia sekarang?! "teriak Ayato frustasi.

Dari tadi ia dan adiknya yaitu, Kanato dan Laito sedang mencari Sakura namun hasilnya nihil, mereka tidak menemukan Sakura dimanapun. Ayato mulai gelisah, ia takut kejadian yang dulunya dialami mereka akan kembali terulang. Bagaimanapun ia tidak ingin melihat Sakura trauma.

"Kakak ipar kau dimana? "teriak Laito tidak jelas.

Kanato yang jahil dengan sengaja menendang bokong Laito sehingga Laito jatuh.

"Apa yang kau lakukan bodoh! "kesal Laito meringis kesakitan .

"Kau berteriak tidak jelas, seharusnya kau tidak berteriak kakak ipar, bodoh! Siapa yang peduli jika mereka tidak tau namanya? "desis Kanato.

"Hei, diamlah. "sergah Ayato yang mulai jengah dengan sifat kekanakan adiknya.

"Ini semua salah kau! "tuduh Kanato pada Laito, diam diam ia menyeringai senang karena bisa menjahili adiknya.

"Nani? "Laito membulatkan matanya tidak percaya.

"Jika saja kau tidak mengganggu Sakura, dia pasti tidak akan hilang! "

"Tidak! "Laito langsung menatap kakaknya yang lebih tua, Ayato."Aniki, Lihatlah Kanato menuduhku dengan alasan tidak masuk akalnya. "

"Memang itulah kenyataannya, Laito."jawab Ayato yang ikut menjahili adiknya sedangkan Kanato menyeringai lebar saat mendapati kakaknya membelanya.

Laito berkaca-kaca, ia sudah siap menumpahkan air matanya sekarang. Sebenarnya Laito adalah bocah polos yang dulunya sangat manja dengan Sakura sehingga ia bisa saja menangis saat terjadi sesuatu pada Sakura apalagi jika karena dirinya. Ia tidak malu jika semua itu berkaitan dengan Sakura.

"Wah lihatlah pemuda itu menangis? "

"Apa yang dilakukan anak anak itu? "

Bisik bisik dari sekitar mereka membuat Ayato gelagapan, ia tidak mau disangka pembully. Ayato mendengus kasar.

Ia menepuk pundak Laito pelan. "Ayo pulang, kalian pasti lelah. "

"Ta-tapi.... Sakura.. "

"Sudahlah nanti kita lanjutkan lagi."

Laito mengusap mukanya lalu melangkah mengikuti kakaknya untuk pulang ke rumah.
.

.

.

.

Lebam di sekitar mata dan darah yang mengalir di sudut bibir pemuda itu tidak membuat dirinya pantang menyerah. Ia terus melesatkan pukulannya namun lagi lagi berhasil di tepis lawannya. Ia semakin lambat karena keadaan fisiknya yang mulai menurun.

"Kau lambat! "desis wanita bersurai merah muda itu.

Kao mukami, ia hampir kehilangan kesadarannya saat mendapatkan pukulan terakhir dari Sakura. Satu kali pukulan saja maka ia pasti akan tumbang. Ia tiba tiba teringat akan satu kenangan dirinya dengan Yuma dulu. Ia mengingat bagaimana dirinya diajar bertarung oleh Yuma, Kao ingat semua itu.

"Kao berjuanglah! "ucapan Yuma yang membayangi fikirannya membuatnya seakan mendapatkan energi dan kesadarannya kembali.

"ARGHHHH!"

BUGHH

Ia melayangkan pukulannya pada wajah Sakura tidak tanggung-tanggung sehingga Sakura menyemburkan darah dari mulutnya.

Darah yang menetes dari mulutnya membuat Sakura juga kembali mengingat Saat Edgar masuk rumah sakit dengan darah yang terus menetes sedikit demi sedikit ke lantai rumah sakit dari tangannya. Secara tidak langsung mereka seakan akan memiliki ikatan yang kuat. Kedua duanya sama sama memiliki kenangan pada satu orang pria yang sudah pergi meninggalkan dunia ini.

Takdir Sakura (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang