27. End

7.8K 178 27
                                    


Cerita ini mengandung muatan dewasa. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut, dianjurkan untuk tidak membacanya.

5 tahun kemudian.

Uchiha Sasuke meletakkan dokumen yang dibacanya dan menyandarkan punggungnya pada kursi yang ada di belakangnya. Banyaknya proyek yang harus ia tandatangani membuatnya pegal. Menyebalkan sekali.

Belum lagi, beberapa telepon yang masuk dari keluarga dan orang terdekatnya, Sedikit heran kenapa mereka semua menelponnya. Dia mengabaikannya dan tidak ingin berbicara dengan siapa pun kecuali anak buahnya yang selalu menggali informasi tentang Sakura walaupun usaha yang ia lakukan sia sia karena Informasi Sakura sangat dijaga dengan ketat.

Dia merindukan wanita musim seminya.

Awalnya, ia tidak percaya bahwa Sakura meninggalkan dirinya bersama dengan kakaknya entah kemana tidak ada yang tahu kecuali orang tuanya, bahkan Indra juga tidak mengetahui keberadaan Senju bersaudara itu.

Ia sempat berpikiran konyol apakah mungkin mereka kawin lari mengingat Sasori juga overprotektif pada Sakura.

Namun kepergian Sakura memberikan dampak besar bagi mereka. Shikamaru sekarang menjadi lelaki paling pemalas walaupun nanas itu memang dari lahir sudah pemalas namun ia terlihat tidak berghairah hidup. Tidak hanya Shikamaru, Sai, Toneri, Kimimaro dan anak buahnya terlihat lebih dingin semenjak tidak ada Sakura.

"Aku pikir seorang CEO harus menyelesaikan pekerjaannya, bukannya melamun seperti itu."

Menolehkan kepalanya, Sasuke merasa moodnya sedang buruk sekali sekarang. Disana kakaknya sedang berdiri dengan senyum usil miliknya. Meski kakaknya sudah mulai menua, dimatanya kakaknya adalah kakak paling menyebalkan sedunia mengalahkan squidward.

"Apa maumu, keriput?"

"Aku hanya ingin mengunjungi adikku yang kesepian."

Mulai. Sasuke mengabaikan Kakaknya dan membaca dokumennya.

"Jadi bagaimana perkembangan adik iparku yang manis itu." tanya Itachi, Sasuke tahu siapa yang dimaksud kakaknya yang tidak lain adalah Sakura.

"Bukan urusanmu, keriput."

"Tentu saja urusanku. Jangan jadi orang tua yang menyebalkan, Sasuke."

"Dirinya sendiri seperti kakek kakek." cibirnya dalam hati.

Itachi berjalan menuju kulkas yang berada di ruangan Sasuke dan mengambil sebotol softdrink.

"Sasuke."

"Jangan mengangguku, Itachi."

"Apa yang akan kau lakukan jika bertemu dengannya nanti?"

Mengangkat kepalanya, Sasuke menatap Itachi bingung.

"Aku akan meminta penjelasannya dan menagih janjinya 5 tahun lalu."

Bangkit dari duduknya, Itachi meletakkan selembar amplop di atas meja Sasuke dan berjalan meninggalkan adiknya. Sedangkan pria berambut dongker itu mengambil amplop tadi dan membukanya.

Matanya terbelalak saat nelihat sejumlah foto wanitanya dan sepucuk surat yang terselip diantaranya.

"Cafe Touka jam 1 siang. Adik iparku tidak menyukai keterlambatan."

Sial! Darimana kakaknya tahu mengenai Sakura?
.

.

.

.

Perdebatan kecil antara dua anak adam yang dimenangkan oleh sang pria membuat wanita yang dirangkul disebelahnya memajukan mulutnya kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Sakura (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang