Perkenalan

11.5K 574 34
                                    

Devi Kinal Putri, gadis berkacamata yang sangat jujur dan patuh. Gadis ini beda dengan gadis biasanya, dia sangatlah penyayang dan penyabar. Selalu memakai kacamata. Menyukai coklat karena sebuah alasan tertentu, dia selalu membawa beberapa bungkus coklat kemanapun ia pergi. Ibu nya meninggal saat ia kelas 6 SD dan ia hidup bersama Ayah nya yang saat ini bekerja di sebuah pabrik coklat.

Ayah Kinal, Aldy Dwi Cahyo. Pernah bekerja di sebuah perusahaan besar namun berhenti dengan alasan tertentu. Hidup di sebuah tempat yang cukup layak untuk di huni. Saat Istri tercinta nya meninggal emosinya tidak bisa di kendalikan dan pada akhirnya  berimbaskan kepada anak satu-satunya tersebut.

Jessica Veranda, Seorang Pemilik perusahaan terkenal dan termasuk gadis yang terbilang luar biasa. Karena di usia nya yang menginjak 20th ia mampu menjalankan perusahaan warisan dari almarhum ayahnya, Aditya Putra. Namun ayahnya telah meninggal semenjak ia menginjak bangku SMA. Kini ia tinggal bersama sang ibu, Rahma dan sang adik Shani.

Shani Indira Natio, gadis manis yang bisa di bilang sangat populer di kalangan siswa siswi di sekolahnya. Satu sekolah dengan Kinal. Banyak lelaki yang mengantri untuk menjadi kekasih Shani namun Shani mentah-mentah menolak mereka semua. Gadis ini selalu mencoba mendekati Kinal karena dari sekian banyak murid hanya Kinal saja yang tidak tertarik dengan dirinya. Gadis yang cukup pemberani namun cengeng juga.



4 tahun yang lalu.

Di bawah pohon besar yang berada di sebuah taman, Ve menangis dengan kerasnya di kala tau bahwa Ayah nya telah meninggal dunia. Dengan masih menggunakan seragam SMA, Ia terus menangis tidak perduli hujan terus saja berjatuhan membasahi tubuhnya.

Kinal kecil yang kini menginjak kelas 6 SD dengan santainya berjalan di deras nya hujan dengan menggunakan sebuah payung berwarna merah. Saat melewati taman tanpa sengaja ia bertemu dengan Ve yang tengah menangis dengan kondisi badan basah kuyup.

Perlahan namun pasti Kinal mendekati Ve dan memayungi Ve dengan payung miliknya agar Ve tidak kehujanan lagi. Melihat itu Ve mendongak kan kepalanya ke arah Kinal.

"Kakak kenapa nangis? Jangan hujan-hujanan, nanti demam loh" ucap Kinal dengan manis nya. Ve terdiam masih terus memandangi Kinal

Melihat mata sembab Ve, Kinal tau kalau Ve sedang menangis. Tangan kanan nya yang semula memegang gagang payung ia pindahkan ke tangan kiri dan tangan kanan nya ia gunakan untuk merogoh saku kemeja nya.

"Ini buat kakak" Kinal memberikan sebungkus coklat dengan sebuah gantungan kunci yang terpasang di bungkus nya

Ve terlihat bingung dengan coklat yang Kinal berikan padanya.

"Ini coklat Kinal yang buat, bagus kan" Kinal tersenyum bangga. Ve masih terdiam

Melihat Ve yang terus saja mendiamkan nya, Kinal langsung saja mememberikan coklat itu pada Ve. Coklat Kinal kini sudah berpindah tangan ke tangan Ve.

"Pulang dulu ya kak, dadah~" dengan manis nya Kinal tersenyum pada Ve lalu berjalan menjauh

Ve memandangi kepergian Kinal. Dan baru ia sadari bahwa tangisan nya kini telah berhenti kala melihat Kinal.

"Anak yang manis" batin Ve tersenyum sambil memandangi Kinal yang kini sudah hilang keberadaan nya.








TBC......













CERITA BARUU! YUHUUUU






BYEBYE....

😙

Aku Ingin MenikahinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang