Typo bertebaran.....
------
Semua belanjaan telah dibereskan, Mama Ve mulai mempersiapkan makanan untuk Kinal sesuai janjinya tadi. Dengan sangat ahli dia memotong bahan-bahan makanan dan memasaknya dengan bumbu yang sudah dia tau seberapa takarannya.
Dimeja makan terlihat Kinal yang sangat fokus memperhatikan Mama Ve yang sedang memasak, senyum Kinal mengembang saat satu masakan telah diselesaikan oleh Mama Ve.
"Tante jago banget masaknya" Puji Kinal dengan riang.
"Jelas dong hihi"
Shani yang duduk disebelah Kinal sedari tadi merasa kesal karena Kinal terlalu fokus memperhatikan mama nya dan mengabaikan dirinya.
"Aku juga bisa masak kok Nal" Shani berdiri lalu mulai berjalan ke arah sang mama
"bisa masak apa kamu? Telur aja gosong kemarin nyoba haha" ledek mama nya tertawa.
"Aku bisa masak tau"
Meskipun kepercayaan dirinya sangat besar, tak bisa dipungkiri kalau Shani benar-benar tidak bisa memasak. Merasa kasihan, sang mama pun membantu Shani memasak makanan yang ingin dia buat.
"serius banget liat makanannya" ucap Ve duduk disebelah Kinal yang sedari tadi memandangi masakan mama nya
"kelihatannya enak banget" Ve terkekeh dengan wajah polos Kinal yang terlihat kelaparan.
Ia melirik jam dinding yang ada dibelakangnya, masih pukul 13.45 jadi dia masih bisa berlama-lama dirumah menemani Kinal.
"Nanti aku pulang ya abis makan" Kini Kinal mulai membuka suara saat keduanya terdiam.
"Kenapa emang?"
"takut dimarahin Papa"
Ve paham dan ia mengangguk sebagai jawaban dari ucapan Kinal barusan.
"aku antar kamu pulang"
Kinal mengangguk menerima ajakan Ve. Karena sebenarnya dia benar-benar harus pulang karena tidak ingin sang papa kembali marah dan memukulinya lagi seperti kemarin.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya semua makanan sudah siap dan tertata rapi dimeja makan. Shani nampak bangga dengan masakkan yang ia buat. Walaupun dibantu sang mama.
"ini Nal tumis kangkung buatan aku, dijamin enak" ucap Shani bangga sembari menunjukkan sepiring tumis kangkung ke arah Kinal.
"iyalah enak orang dibantu sama mama" ledek Ve meminum segelas air yang ada disebelahnya.
"Bawel, bisa diem gak" Shani terlihat kesal dengan Ucapan Ve barusan. "Ini Nal aku suapin, Aaaa"
Melihat tingkah Shani, Ve membelalakan matanya. Berani-beraninya dia memanjakan gadis mungil kesangannya itu.
"aku bisa makan sendiri kok" tolak Kinal secara halus.
Ve tak kuasa menahan senyumnya dengan ucapan Kinal yang menolak suapan dari Shani. Shani mendengus kesal dan pada akhirnya dia memakan sendiri makannya tadi. Melihat tingkah anak-anak, Mama Ve hanya bisa menggeleng sembari tersenyum. Cukup menyenangkan juga bisa berkumpul dengan anak-anaknya dan Kinal.
"Ayo aku anter pulang" ajak Ve pada Kinal yang sepertinya sudah menyelesaikan maknnya.
Kinal mengangguk dan mulai membereskan piring bekasnya. Karena memang sudah sore, dia benar-benar harus pulang sekarang.
"Kok pulang sih Nal, nginep dirini aja" ujar Mama Ve.
"Gak bisa tante, Kinal tekut dimarahin Papa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Menikahinya
FanfictionJessica Veranda 20th Devi Kinal Putri 17th Shani Indira Natio 17th