《16》

1.8K 153 21
                                    

Typo bertebaran.....

------------

Sebuah restoran sushi ternama di Jakarta menjadi tempat untuk menghilangkan rasa lapar yang Shania rasakan.

"Sushi?" tanya Kinal saat ia melihat papan tulisan yang ada dipintu masuk.

"Iya, kamu gak suka sushi?" Veranda cukup was-was takutnya Kinal tidak mau makan disini.

Karena sebenarnya sejak tadi ia memang sudah berencana untuk makan sushi ditempat favoritnya ini.

"Ahh su-suka kok"

Veranda tersenyum mendapatkan jawaban yang menyenangkan dari Kinal.

"Shan lo pesen aja dulu, gue mau beliin Kinal kacamata dulu" ucap Ve pada Shania

"Yah gue sendiri dong nanti"

"Yaelah udah biasa sendiri juga" ledek Ve, Shania mendengus.

"Rese"

Mendengar itu Ve terkekeh dan pergi bersama Kinal untuk mencari toko kacamata. Melihat Ve dan Kinal sudah pergi menjauh, terpaksa Shania masuk dan memesan sushi Sendiri!

Sreet...

"Eh.."

Baru saja Shania hendak masuk, tiba-tiba ada seseorang yang menggenggam tangannya dan ditarik sedikit ke belakang.

"Beby?"

"Hehe"

Shania sedikit merasa tenang karena ada Beby, sepertinya urusan dia tadi sudah selesai. Dapat dilihat dari kondisi Beby yang basah kuyup karena keringatnya yang bercucuran.

"Yuk makan"

Beby menarik Shania masuk ke dalam tempat makan itu.

----

Diperjalanan mencari toko kacamata, Kinal sedikit melambatkan jalannya karena ia benar-benar tidak bisa melihat dengan jelas jalanan didepannya.

Ve yang mulanya berjalan sambil memainkan ponselnya tersadar karena Kinal tak kunjung menyusul dan mengikuti langkah kakinya.

"Sini"

Tangan Ve terulur untuk menggandeng tangan kiri Kinal. Mereka berdua kini berjalan dengan tangan yang saling bertautan.

Kinal entah kenapa merasakan jantungnya berdegub dengan kencang. Selalu dan pasti dia merasakan hal ini saat bersama dengan Ve.

"Degdegan gini, masak jantungan sih?" gumam Kinal memegangi dadanya dengan tangan kanannya.

"Kenapa?"

Mendengar Kinal menggumamkan sesuatu Ve pun menoleh. Takutnya Kinal tak suka kalo dirinya menggandeng tangan Kinal.

"Ahh gapapa kok" jawab Kinal mencoba untuk santai.

Sesampainya ditoko kacamata, Ve sedikit menanyakan pada Kinal model kacamata seperti apa yang ia suka. Cukup lama mereka memilih karena Ve yang sedari tadi cukup tak suka saat Kinal memilih model kacamata yang tidak cocok dengan dirinya.

Setelah merasa cocok Ve pun membeli kacamata itu dan menunggu sebentar untuk memasang lensa kacamata.

"Berapa Mbak?" tanya Ve pada penjaga toko itu.

"totalnya jadi 750 ribu mbak"

Veranda mengangguk dan mulai merogoh tas nya untuk mengambil dompet. Namun gerakan tangannya terhenti saat Kinal menggenggam tangan nya

Aku Ingin MenikahinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang