《5》

4.9K 500 26
                                    

Typo bertebaran...

-----

Ve dan Kinal banyak membicarakan beberapa hal tentang diri mereka. Ve pun akhirnya mengetahui kalau Kinal lah yang memberikan coklat pada nya dulu saat ayah nya meninggal. Sesampainya di rumah, Ve tidak berhenti tersenyum dan terus memikirkan tentang Kinal.

"Hihihi~" tawa nya lalu menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut.

Pagi hari di hari senin, seperti biasa Ve harus bekerja. Dan ia mengantarkan Shani untuk berangkat sekolah.

"Kenapa di anterin terus sih kak? Shani udah gede juga, bisa berangkat sendiri" omel Shani saat sudah masuk ke dalam mobil

"Berisik, diem dan pasang sabuk pengaman kamu" ujar Ve saat menutup pintu mobil

Alasan Ve kini bukan cuma untuk mengantarkan Shani sekolah saja, Namun juga ingin bertemu dengan Kinal. Sepanjang perjalanan Ve tak henti-hentinya tersenyum membuat Shani yang memandang nya dari samping terlihat heran.

"Kesambet apa ini orang? Senyum-senyum mulu" batin Shani

*

Hashinnn~~

"Haa~" Kinal mengusap hidung nya

"Minum obat sana!" Perintah sang ayah lalu pergi bekerja

Kinal terserang flu kala pulang dari tempat yang ia datangi dengan Beby kemarin.

"Obat-obat" gumam nya mencari-cari obat flu

Karena Kinal tidak terbiasa dengan angin malam, dan pada akhirnya dia terserang flu.

Kinal merasa kedinginan sehingga ia memakai sweater

Karena sudah waktunya berangkat Sekolah, Selesai minum obat ia langsung berangkat ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena sudah waktunya berangkat Sekolah, Selesai minum obat ia langsung berangkat ke sekolah.

Di perjalanan dia sedikit terganggu dengan udara pagi yang begitu dingin. Sesampainya di sekolah, Kinal langsung masuk ke dalam kelas dan membaringkan kepalanya di atas meja.

"Kinal kenapa?" Tanya Shani pelan saat melihat Kinal terlihat tidak ceria seperti biasanya

"Gue ke sana dulu ya guys" ucap Shani pada teman-teman nya

Dengan santai Shani berjalan mendekati Kinal, namun sebelum sampai pada bangku Kinal tiba-tiba seseorang menarik tangan nya keluar dari kelas.

"Gracio?" Ujar Shani kala melihat Gracio yang ternyata menarik tangan nya

"Lepas!" Shani menghempaskan tangan Gracio yang tadi menggenggam tangan nya

"Apa-apaan sih lo main tarik-tarik tangan orang aja" ujar Shani memegangi tangan nya yang tadi di genggam oleh Gracio

Gracio memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya.

Aku Ingin MenikahinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang