Typo bertebaran....
***
Didalam rumah terlihat Aldy yang sedang berunding dengan Kinal, ia menyuruh Kinal untuk menjaga rumah sedangkan dirinya hendak pergi keluar kota. Kinal nampak terkejut, pasalnya ia tinggal disini hanya dengan Ayahnya saja. Kalau Aldy pergi, Kinal tak tau harus meminta tolong pada siapa saat dia dalam kesulitan nanti.
"kamu sepertinya dekat dengan keluarga nya Rahma"
"mereka baik sama Kinal, anak-anaknya sama Kinal juga baik kok Pa"
"oke, kamu kalo ada apa-apa bilang sama mereka, Papa titipin kamu sama mereka"
"Papa beneran mau pergi?" tanya Kinal bersedih.
"gak usah manja, Papa Cuma pergi sebentar" Kinal hanya mengangguk sambil menahan tangisnya.
Aldy menyudahi pembicaraan dan mempersiapkan barang-barangnya untuk pergi besok pagi. Kinal sebenarnya ingin memberi tahu ayahnya kalau salah satu anak dari Rahma adalah pacarnya sekarang, tapi ia takut membuat sang ayah marah.
Dikamarnya Kinal hanya diam memandang keluar jendela sambil menyantap beberapa bungkus coklat, memakan makanan manis dapat menghilangkan rasa sedih itulah yang dipikirkan Kinal dulu.
"masih sedih" gumamnya.
Clek...
Aldy membuka pintu kamar Kinal, sontak Kinal mendekat ke arah ayahnya yang hanya berdiri didepan pintu.
"kenapa Pa?"
"Ini buat kamu" Aldy memberikan sebuah ponsel kepada Kinal.
"buat Kinal?"
"iya, jangan berulah saat Papa gak ada dirumah dan selalu waspada" tutur Aldy mengusap kepala Kinal dengan penuh perhatian.
Entah kapan Aldy bersikap lembut kepada Kinal, merasakan kasih sayang dari sang ayah Kinal merasa senang dan ia menikmati usapan dikepalanya itu.
"siap bos hehe" Kinal tersenyum dan dibalas senyuman oleh Aldy.
Rasa bersalah mulai muncul pada dirinya, dikala mengingat gadis kecilnya ini dia jadikan pelampiasan kemarahannya dan membuat Kinal terluka.
"maafin Papa ya" ucap Aldy mengusap perlahan sudut bibir Kinal yang terdapat bekas luka akibat ulahnya kemarin.
"Kinal gapapa kok hehe"
Mendengar ucapan putrinya itu entah kenapa terasa sesak didada. Aldy dekap gadis kecilnya itu kedalam pelukannya dan mengusap kepala Kinal dengan penuh kasih sayang.
Kinal membalas pelukan Aldy, setelah sekian lama akhirnya sang ayah kembali menyayangi dirinya. Entah kenapa Kinal tidak ingin melepaskan pelukannya tapi Aldy memaksa untuk melepaskan pelukan itu.
"kamu tidur sana" perintah Aldy dengan nada yang kembali terlihat garang.
Kinal hanya menurut karena takut ayahnya kembali menjadi jahat seperti kemarin. Ia berjalan menuju ke tempat tidur dengan penuh rasa gembira.
***
Pagi harinya Kinal terbangun dari tidur nyenyak nya. Setelah sekian lama akhirnya ia merasakan ketenangan kala berada dirumah, semoga ini akan terus berlanjut harapnya.
Suasana rumah sepi seperti biasa, namun yang berbeda Aldy tidak akan pulang sampai pekerjaannya selesai itulah yang Kinal ketahui. Karena hari ini ia sedang libur, Kinal memutuskan untuk membersihkan rumah.
"Fuhhh" helaan nafas terdengar saat ia selesai mengepel seluruh penjuru ruangan rumahnya.
Selesai dengan bagian rumah, Kinal berjalan menuju garasi dimana terparkir sepeda kesayangannya. Dengan sangat telaten ia membersihkan sepeda nya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Menikahinya
FanfictionJessica Veranda 20th Devi Kinal Putri 17th Shani Indira Natio 17th