Typo bertebaran...
-----
Shani terbangun dari pingsan nya, ia melihat sekeliling. Kepalanya masih sangat sakit hingga ia tak sanggup untuk bangun. Namun ia mendengar suara yang tak asing lagi di telinganya
"Bloon sih lo, udah tau masih sakit pake acara nyebur segala nolongin Shani" ujar Beby yang mengoleskan minyak kayu putih ke punggung Kinal
"Ya mau gimana lagi, orang udah terlanjut" jawab Kinal memijit pelipis nya
Mendengar jawaban Kinal, Beby hanya bisa memutar kedua bola matanya. Mendengar percakapan tersebut, Shani hanya bisa tersipu malu.
Mendengar kabar kalau Shani tenggelam, pihak sekolah langsung menghubungi keluarga Shani lebih tepatnya Ve.
"Shani?" Ujar Ve saat masuk ke dalam UKS.
Ia melihat ada 2 tempat yang tertutup tirai, ia mencoba membuka tirai sebelah kanan.
Srekkk...
"Eh..." Ve nampak terkejut kala salah membuka tirai
"eh kakak, hai" sapa Kinal tersenyum dengan wajah pucatnya
Ve nampak terdiam, ia melihat Kinal yang amat sangat pucat.
"Kamu sakit?" Tanya Ve
"Iya kak, nyebur ke kolam dia gara-gara selametin Shani. Tuh Shani nya ada di sebelah" ucap Beby yang baru saja kembali dari toilet
Ve berjalan menuju tempat sebelah lalu membuka tirainya.
"Shani?" Panggil Ve duduk diatas kasur lalu membelai rambut Shani
Sepertinya Shani kembali tertidur, mungkin dia kelelahan.
"Gue balik dulu ya Nal, tar gue ke sini lagi bawa tas lo sama Shani. Permisi kak Ve" ucap Beby lalu keluar dari UKS.
Hashimm...
Kinal bersin cukup keras sampai-sampai Ve menoleh dan bergerak menuju ke tempat tidur Kinal.
"Kamu masih sakit?" Tanya Ve memegang kening Kinal
Kinal hanya tersenyum dan mengangguk.
"Tapi Kinal gapapa kok, besok juga sembuh," jawab Kinal tersenyum lebar
Ve nampak khawatir dengan kondisi Kinal.
"Pulang nanti biar aku anter kamu pulang ya?" Ajak Ve mengusap-usap tangan Kinal yang hangat
Kinal menggeleng.
"Gak usah, kan kakak harus anter Shani pulang" jawab Kinal menaikkan kacamatanya
"Gapapa, lagian nanti Shani di jemput sama mama jadi aku bisa anterin kamu pulang" ujar Ve
"Gak usah kak serius, lagian aku juga bawa sepedah" Kinal kembali menolak
"Nanti aku suruh orang buat bawa sepedah kamu ke rumah kamu" ucap Ve bersikeras untuk mengantar Kinal
"Ah gak us..."
Tuk...
"Aduh..."
Karena Kinal terus menolak, Ve menyentil dahi Kinal membuat Kinal menghentikan perkataannya.
"Sakit gak?" Tanya Ve
Kinal mengangguk sambil mengusap-usap dahinya
"Makanya nurut, gak usah banyak nolak" ujar Ve
Kinal kembali mengangguk karena kini dia benar-benar hanya bisa menuruti perkataan Ve.
"Anak baik" Ve mengusap-usap kepala Kinal
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Menikahinya
FanfictionJessica Veranda 20th Devi Kinal Putri 17th Shani Indira Natio 17th