EPILOG

252 13 3
                                    

Ini salahku, salahku dan semua ketakutanku. Salahku dan rasa ini yang terus menyeruak. Karenanya, saat rasa tak bisa ku bendung lagi, Tuhan menghapusnya untukku. Untuk melupakan segalanya tentangmu. Tentunya ini bukan yang ku inginkan, tapi tak apa, aku harap kamu bahagia tanpa ada nya aku, yang selalu mengganggumu. Aku tau, kamu terlalu jauh untuk ku gapai, terlalu mustahil untuk ku miliki. Mungkin kesalahan terbesarku adalah mencintaimu. Karena itu, aku pergi. Meninggalkan kepahitan dunia dan segala ilusiku tentangmu.

Selamat tinggal, Sheila.

.

Bukan.

.

Ini salahku, salahku dan segala ketidakacuhanku. Kamu bukan penganggu, kamu tidak aneh, aku tidak menginginkan kamu jauh dariku, aku harap aku bisa menarik semua kata-kataku tentangmu. Aku juga mencintaimu. Aku salah karena terus menyangkal rasa ini. Aku sadar aku telah menyakiti hatimu. Aku bahkan merutuki diriku sendiri, andai saja aku pernah memberikan sedikit perhatian untukmu. Aku menyesal tak pernah merasakan hatimu, hati tulusmu yang selalu ku abaikan. Sungguh, aku minta maaf.

Aku ingin kamu kembali, Devin.

.

Konsekuensi dari kesalahan adalah penyesalan. Rasa bersalah yang terus menyeruak tanpa bisa diperbaiki. Kesedihan akan waktu yang tidak bisa kembali. Karenanya, tiap detik dari kehidupan itu berharga. Maka hargai, sebelum ia benar-benar pergi.

- The End -

× × ×

Happy Reading untuk yg terakhir😝

Cie tamat😘😄😍

Gimana sama cerita ini?

Salam, Mel💘

My FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang