Kembalikan Anakku

21.4K 1.2K 3
                                    

Kirana meringkuk di atas tempat tidurnya. Terlihat Mata yang sembab masih mengeluarkan airmata, terdapat lingkaran hitam di matanya pipi yang dulu chubi kini menjadi kurus rambutnya yang acak-acakkan tak terurus.

Hanya satu hal yang dapat orang lain katakan jika melihat kirana. 'Dia gila karena kehilangan anaknya'

Seminggu sejak persidangan kirana mulai menangis dan selalu teriak memanggil nama azka. Diana, ibunya kirana hanya mampu menahan airmatanya ketika kirana berteriak seperti orang kesetanan dan menbanting barang-barang yang ada di kamarnya.

Diana, ibunya kirana bukannya tidak mampu memasukkan kirana ke RSJ hanya saja ia tidak tega jika harus melihat putri satu-satunya harus di ikat disana.

"Rana, makan, nak." diana, ibunya kirana sedang duduk di samping nya sambil membawakan napan makanan.
Kirana hanya diam meringkuk. Sesekali Diana mendengar suara sesegukkan dari kirana.

"Ayo, buka mulutnya." kirana menggelengkan kepalanya ketika Diana, ibunya menyuapinya.

"Rana harus makan! Aa..sayang." kirana masih mengelengkan kepalanya.
"Rana ngak mau makan bu, rana cuma mau kaka bu... Rana...cuma
..mau kaka di..sini.." ucap kirana lirih.

"Ini bukan salah rana jika rana kalah di persidangan, nak." rana selalu merasa bersalah sejak hak asuh azka jatuh ke trisbian. Rana berpikir jika ia menang  sekarang azka pasti bersamanya menggenggam erat tangannya.

"Lagipula sekarang kaka bersama ayahnya. Tidak papa rana." ucapa Diana, ibunya kirana.
"Walau gimanapun kaka tetap anakku bu, aku yang membesarkannya aku yang merawatnya. Seharusnya hak asuh kaka jatuh kepadaku bu karena aku ibunya!" ucap kira dengan menekankan kata ibu.

"Iya ibu tau. Tapi kaka juga butuh seorang figur ayah, rana. Bukankah dulu kaka pernah bertanya tentang ayahnya? Sekarang kaka sudah berada bersama ayahnya, rana. Kaka pasti senang." ucapa Diana, ibunya kirana sambil mengenggam tangan kirana.

"Ngak! Ngak! Ngak! Kaka tetap anakku! Kaka anakku! Dia anakku! NGAKKKK!!!! AAAGGHHHH!!!!...." kirana melepaskan genggaman ibunya dan mulai teriak histeris. Tangannya mulai menarik rambut. Diana, ibunya kirana hanya menahan tangan kirana yang menarik rambutnya sendiri. Diana ,ibunya kirana hanya menangis dalam diam melihat keadaan putrinya.

"Tenang rana, sabar! Kaka pasti kembali! Percaya sama ibu,rana. Kaka pasti balik ke rana karena rana ibunya! Percaya sama ibu!!" Diana, ibunya kirana memeluk putrinya sambil mengucapkan kalimat penyemangat untuk kirana.

Kirana mulai tenang di dalam pelukkan ibunya dan beransur tidur karena kelelahan.

***

Tidak jauh berbeda dari kirana, azka yang dulu penurut dan kalem kini menjadi anak yang pembangkang dan mudah marah. Jika ia marah maka ia akan mulai membating barang di sekitarnya tak peduli itu barang mahal atau tidak. Azka bepikir jika ia membuat masalah orang itu (trisbian) akan lelah merawatnya dan mengembalikannya ke bundanya.

PRAGGGG PRAGGGG

Sebuah guci mahal di ruang tengah jatuh berhamburan di lantai membuat seisi mansion berlari menuju ruang tengah.

"Azka kamu ngak papa, nak?" trisbian yang tadi baru sampai di mansionnya  bersama bella. " ya ampun!! Inikan mahal!!! Kenapa bisa pecah, hah?" pekik bella melihat beberapa guci mahal milik kekasihnya pecah berhamburan di lantai.

Trisbian tidak memperdulikan pekikkan dari bella, ia hanya mengamati tubuh azka, memastikan tidak ada luka seincipun di tubuh anaknya.

"Sudahlah bella itu hanya masalah guci!!" geram lily, ibunya trisbian yang melihat bella hanya memperdulikan guci.

"Kaka mau bunda!! Kaka mau pulang! Bunda pasti nyariin kaka. Kaka mau pulang!!"
"Azka dengar! Ini rumah azka! Disini tempat kaka pulang karena di sini tempat ayah azka berada, dengar!" trisbian memegang bahu azka. Azka yang tampak marah melepaskan tangan trisbian dengan kasar.

"Kalau Om memang ayahnya Kaka kenapa pas Kaka cariin Om ngak ada? Kenapa pas Kaka nangis dulu Om ngak ada? Kenapa setiap Kaka nangis selalu bunda yang ngapusin airmatanya Kaka? Kemana ayah Kaka? Setiap Kaka nanya sama bunda soal ayah Kaka bunda langsung nangis. Bunda selalu bilang kalalu ayah Kaka sibuk cari uang buat Kaka, tapi ayah Kaka ngak pernah ada di setiap hari ulang tahun Kaka. Ayah Kaka ngak pernah hadir di setiap acara hari ayah yang di adakan di sekolah Kaka. Kaka selalu diam kalau teman-teman Kaka nanya soal ayah Kaka karna yang Kaka tau Kaka cuma punya bunda!!" semua yang berada di ruang tengah hanya terdiam terkejut mendengarkan ucapan seorang anak berusia 5 tahun.

Bayangkan saja anak seumuran Azka yang seharus cuma tahu main saja bisa mengatakan hal yang di mengerti orang dewasa. Trisbian hanya terdiam mendengarkan ucapan anaknya. Ternyata anaknya sudah melalui banyak hal yang membuat anaknya dewasa sebelum umur.

"Kaka mau bunda!" azka berlari meninggalkan trisbian yang tertegun. Azka berlari menuju kamar yang ditinggalinya sejak seminggu yang lalu. Lily, Ibunya trisbian menyusul azka ke kamarnya.

'Karna Kaka tau Kaka cuma punya bunda' kalimat itu terngiang-ngiang di pikiran trisbian. Trisbian merasa menjadi ayah yang buruk karena menelantarkan anaknya bahkan anaknya tidak mengenal yang namanya ayah.
Sekarang trisbian merasakan yang kirana rasakan. Perasaan kehilangan sesuatu yang beharga dalam hidupnya. Sekarang pikiran trisbian terfokuskan pada kirana. Sejak hari persidangan kirana tidak pernah terlihat bahkan ketika trisbian makan di restorannya kirana tidak pernah ada di sana.

Kirana
.
.
.
END

Dia Anakku  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang