Flashback on
"Ayaahh....!!! Mana bunda?" tanya azka ketika sudah berada di gendongan trisbian.
"Bunda sibuk jadi, ayah yang jemput Kaka." jawab Trisbian lalu mengesekan hidungnya ke hidung mungil Azka dan menurunkan Azka dari gendongannya."Ehh,,ada Ayahnya Kaka. Mama Rana dimana?" tanya Chacha yang celengak-celinguk.
"Iiiisss, Chacha, itukan Bundanya Kaka bukan Mamanya Chacha, kenapa malah manggil Bunda Kaka 'Mama' sih?" Azka merengut kesal ketika Chacha selalu bilang jika kirana Mamanya. Azka cemburu!!! Heheheh✌✌"Bentar lagi juga jadi Mama Chacha. Chacha kan bakalan jadi mantu Mama Rana, Kaka kenapa sih sewot banget?" Chacha memanyunkan bibirnya, Trisbian dan rahma yang melihat hal itu yang tersenyum tipis.
"Chacha ngak boleh kecentilan deh, apalagi sama cowok, kata Bunda ngak boleh." saran Azka.
"Chacha kan kecentilannya cuma sama Kaka aja, Chacha janji deh ngak bakalan kecentilan sama cowok lain kalau udah gede." janji Chacha. Bukannya mengikuti saran Azka Chacha malah menganggap jika Azka cemburu jika ia kecentilan dengan cowok lain.
"Iiihh,,masih kecil juga." ucap Azka.
"Biarin,,,,wekkk..." Chacha malah memeletkan lidahnya."Ehh,Mas ngak mau coba sama Rana?" Rahma yang dari tadi diam memperhatikan tingkah laku anaknya kini membuka suara.
"Maksudnya?" tanya Trisbian bigung.
"Maksud saya itu, ngak mau apa coba berkeluarga dengan Kirana? Maksud saya, bagus jika kedua orang tua bersatu itu juga demi anak, jadi anaknya ngak mikirin kalau dia punya keluarga yang engak utuh." jelas rahma.
"Saya ngak mikir sampai kesana, mba." ucap Trisbian.
"Lahh dari sekarang dong mikirinnya." sahut Rahma.Trisbian memperhatikan Azka yang menatapnya dengan tatapan bigung. "Akan saya pikirkan nanti ,mba." ucap Rahma. "Kalau ada jalan yang baik, boleh di pakai, mas." sahut Rahma.
Rahma benar-benar bisa menyakinkan Trisbian, entah mungkin waktu ia belum menikah mungkin ia menjadi comblang bagi teman-temanya yang jomblo atau jones.
"Ya udah, kalau gitu aku sama Kaka pamit pulang." ucap Trisbian.
"Iya papa ganteng. Hati-hati papa ganteng." ucap Chacha. Trisbian hanya tersenyum kecil sedang kan Azka merengguk kesal. Trisbian mengandeng Azka menuju kedalam mobil lalu menjalankan mobilnya."Uuhhh,,,sebel sama Chacha deh, yah." runtuk Azka.
"Emangnya kenapa Ka?" tanya Trisbian.
"Chacha kan udah janji ngak kecentilan, lahh kenapa malah kecentilan sama ayah sih, bikin sebel." jawab Azka.
Trisbian mengerti sekarang. Ternyata Azka cemburu melihat Chacha merayu lelaki lain. Azka hanya cerewet jika itu tentang Chacha. Trisbian hanya tersenyum melihat tingkah anaknya.***
Suasana Restoran Kirana begitu ramai seperti biasanya, interior dinding Restoran kirana mengambil suasana seperti Restoran korea. Dari dulu Kirana sangat suka dengan nuansa gaya ala korea sehingga ia sampai membuka Restoran yang menyajikan makanan khas korea.
Kirana tampak bercakap-cakap dengan pria di salah satu meja, pria itu tampak tampan dengan balutan baju kaos yang kasual. Sesekali kirana dan pria itu tampak tertawa, mereka seperti teman lama yang baru bertemu.
"Bundaaa...." teriak Azka.
Azka melepaskan genggaman tangan ayahnya lalu berlari menghampiri Kirana dan duduk di pangkuan kirana.
"Uncle daniell..." pekik Azka. Azka turun dari pangkuan Kirana lalu menyosor di pangkuan daniell.
"Wahh, Azka sudah besar sekarang." ucap daniel dengan bahasa indonesia tapi dengan logat asing.
"Iya dong, Azka kan di kasih makan sama bunda, iya kan bun.!?" ucap Azka. Kirana hanya tersenyum membalas ucapan Azka."Ayahh,," panggil Azka. Kirana dan Daniell tidak sadar jika Trisbian sudah berada di antara mereka.
"Ahhh,,,dari rumor itu benar adanya." ucap Daniell. Trisbian duduk dengan angkuhnya di samping Kirana.
"Akukan sudah memceritakanya Daniell." ucap kirana.
"Perkenalkan Trisbian Agung Wijaya." Trisbian mengulurkan tanganya ke arah Daniell.
"Daniell O'cornell." Daniell menyambut uluran tangan Trisbian sambil tersenyum. 'Shitt!!!! Pewaris O'cornell group. Darimana kirana kenal orang ini.?'Siapa yang tidak tahu tentang O'cornell group, bisnis yang merajai pasar eropa .
Trisbian tampak datar seperti biasanya, ia bahkan hanya diam mendengarkan pembicaraan Kirana dan Daniell.
"Ayah kenapa?" tanya Azka yang akhirnya membuka suara ketika melihat ayahnya hanya diam sesekali Ayahnya tampak menahan amarah.
"Ayah ngak papa." jawab Trisbian. Kirana menoleh melihat Trisbian lalu tersenyum dan mengenggam erat tangan Trisbian. Tatapan yang di berikan kirana seolah mengatakan 'kau sakit?.' Trisbian hanya tersenyum lembut kepada Kirana berbeda saat ia tersenyum dengan Daniell.Setelah lama berbicara dengan Daniell akhirnya Kirana,Azka dan Trisbian pergi menuju taman bermain dikarenakan rengekkan manja Azka. Azka sangat ingin ke taman bermain bersama kedua orang tuanya bukan hanya berdua dengan bunda nya dulu, ia sangat ingin kesana bersama kedua orang tuanya
Flashback off.
***
"Kenapa kau menutup matamu?" tanya Trisbian. Kirana tampak gelagapan menjawab pertanyaan Trisbian.
"A-apa? A-aku tida--"
CupBenda kenyal dan lembut menyapu lembut di atas bibir Kirana. Kirana membelalak matanya terkejut. Trisbian mulai melumat halus bibir Kirana, memberikan perasaan nyaman kepada Kirana. Kirana mulai menutup matanya dan membalas lumatan Trisbian.
"Will you merry me Kirana?" tanya Trisbian setelah melepaskan tautan mereka.
"Apa?" tanya Kirana yang terkejut.
"Aku tau ini terlalu cepat untukmu, tapi aku bukan anak remaja yang tidak tau tentang perasaanku. Aku marah melihat kau dan Daniell, begitu juga ketika kau berbicara dengan pria lain. Aku bukan remaja yang ababil yang tidak tau arti perasaan ini Kirana, jadi..... Will you merry me Kirana Ramadhania." jelas Trisbian panjang lebar. Trisbian menatap lekat Kirana menunggu jawaban dari pujaan hati. Kirana terharu. Ternyata bukan hanya ia yang memiliki perasaan itu. Kirana kira cinta bertepuk sebelah tangan ketika mengatahui jika Trisbian sudah memiliki kekasih, ternyata Trisbian juga mempunyai perasaan yang sama denganya.Kirana menganggukan kepala, airmatanya mulai mengalir melewati pipinya. Menangis bahagia yang pastinya.
Trisbian lalu memeluk erat Kirana mengusap rambutnya dengan lembut.
"Aku cinta kamu nyonya Wijaya." bisik Trisbian.
"Aku juga cinta kamu tuan Wijaya." balas Kirana."Ayah sama bunda udah baikan?" Kirana dan Trisbian buru-buru melepaskan pelukan mereka. Keduanya mendapati Azka yang sedang duduk manis di kursi meja makan.
"Sejak kapan Kaka disana." tanya Kirana dengan wajah memerah.
"Sejak bunda menangis, entahlah....Kaka lupa." Azka hanya menaikan bahunya.'Benar kata Chacha, Ayah sama Bunda cuma bertengkar makanya Ayah sama Bunda tidak tinggal bersama.' batin Azka.
Azka pernah bercerita dengan Chacha tentang perihal Ayah dan Bundanya. Chacha yang hanya mengetahuinya cuma menjawab apa yang ada di dalam kepala kecilnya itu."Jadi Ayah bakalan tinggal sama Kaka dan Bunda kan." Azka turun dari kursinya lalu menghampiri keduanya.
Keduanya hanya tersenyum lalu memeluk Azka secara bersamaan dengan erat.
Didalam hati Azka ia tidak lupa bersyukur kepada Allah karena sudah mau membantunya menyatukan kedua orang tuanya.
.
.
.
ENDMendekati ending
Bonus pict Daniell
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Anakku (TAMAT)
Contokirana ramadhania perempuan berusia 23 tahun yang berusaha mempertahankan anaknya Rank #307 /08-10-2017 (shortstory) #251 /11-10-2017(ShortStory) #181/12-10-2017(ShortStory) #144/15-10-2017(ShortStory) #58/21-10-2017(ShortStory) #33/24-10-2017(Short...