Kado Buat Mamaku

18K 484 18
                                    

Cerita ini versi lainnya lagi.. Ini ceritain tentang Azka juga tapi di sini Azka nga di buang ibunya, justru di rawat sama ibunya tanpa sang ayah. Nama karakternya masih sama hanya alur ceritanya saja yang berbeda dan di buat sesingkat mungkin, semoga bisa di mengerti.
Yang minat baca silahkan baca sampai ke bawah...
Oneshort ya...

Reading say....

Azka Pov.

Plak plak bugh

"Argghh..." aku hanya meringis menahan sakit ketika Mama memukulku lagi dan lagi.

Aku meringkuk memegangi perutku yang sedari tadi menjadi pusat tendangan Mama

Mamaku jahat? Tidak!! Mamaku ialah Mama paling baik di dunia ini. Tidak ada yang sebaik Mama di dunia ini.

"Azkaaa,,, nakk.. Apa yang...??? Apa yang Mama lakukan??? Mama minta maaf, sayang. Maafkan Mama. Hiksss hiks .. Azka kamu baik-baik aja kan?"

Lihat kan! Mama langsung minta maaf padaku. Mama hanya sedikit depresi sekarang. Jika Mama udah baikan, Mama bakalan ajak azka jalan-jalan.

Mama terus memelukku lalu mengusap wajahku yang penuh memar dengan sayang. Mama menangis lalu memelukku lagi sambil mengucapkan kata maaf.

Aku balas memeluk Mama dengan tangan kecilku.

"Azka nga papa, Ma. Azka nga papa kok sering di pukul Mama, asalkan Azka bisa sama Mama. Azka sayang banget sama Mama." ucapku lalu memeluk Mama semaki erat. Dapatku dengar tangisan Mama semakin keras dan Mama semakin memelukku seakan-akan tidak ingin aku pergi darinya.

Azka takkan pergi, Ma.

Pagi-pagi sekali aku bangun buat sarapan untuk Mamaku, walaupun cuma roti selai mentega setidak aku bisa buat Mama nga capek.

Dengan kaki-kaki kecilku, aku membawa napan berisi air putih dan dua buah roti. Saat kubuka pintu kamar Mama, rupa-rupanya Mama masih terlelap tidur.

Ku simpan napan tersebut di meja samping lalu menaiki ranjang Mama. Kupeluk Mama lalu mengusapkan wajahku kedadanya.

"Mama, Azka bawa sarapan. Mama makan ya!" ucapku dengan lembut.
Aku bisa merasakan pergerakan Mama. Mama membuka Matanya lalu melihatku dengan datar sedangkan aku tersenyum senang.

Mama mengambil roti buatanku lalu memakannya, aku tersenyum senang setelah itu. Biasanya Mama akan membuang sarapan yang aku buat. Katanya muak.

Bugh

Mama melempar gelas plastik berisi air ke kepalaku sehingga airnya mengenai seluruh tubuhku.

Mama lalu mendorongku sampai aku terjatuh kelantai. Tidak cukup di situ, Mama melempar roti yang satunya ke arahku lalu menendang pinggangku.

"Dasar anak sial!! Kenapa kau tersenyum, hah? Kau senang melihat aku menderita, kan!! Kau dan ayahmu sama jahatnya! Gara-gara melahirkanmu aku jadi di buang keluargaku! Gara-gara kau, aku kehilangan kemewahanku! Dasar anak sialan! Mati kau! Mati kau!!"

Maa.. Sakit Maa!! Punggung Azka sakit...

Pandanganku mulai buram, aku tidak dapat menahan mataku yang terasa berat. Aku tidak bisa lagi menghindar tendangan Mama.

"Azka,,  ya tuhan!!! Nak!!! Bangun sayang!! Maafin Mama."

Sayup-sayup aku mendengar Mama memanggilku lalu menepuk pelan pipiku hingga aku merasa sudah di ambang batasku dan tertidur.

Aku terbangun ketika merasakan sesuatu basah mengenai luka memar di wajahku.

"Mama.." panggilku.

Dia Anakku  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang