25[Cinta Dalam Diam]

2.8K 105 1
                                    

~Selamat Membaca~

Cinta sejati adalah cinta yang bahagia ketika orang yang ia cintai dapat tersenyum. Meski orang itu tersenyum karena cinta orang lain.

“Reza meminta kita semua untuk masuk sekarang.” Ucap Pak Dimas setelah keluar.

Tanpa menunggu aba-aba, mereka semua berdiri.

Pak Dimas menepuk bahu Bayu, berusaha menyakinkan Bayu untuk membuka pintu itu.

Tangan gemetar itu akhirnya berhasil membuka pintu, dan langkah kakinya mulai menjajaki ruangan berhawa aneh itu.

“Terima kasih.” Kata Reza dengan tersenyum.

Rury, Bu Titi dan Bu Ika tak sanggup menahan air mata yang sedari tadi memaksa keluar.

“Ibu, Mama, Papa, Bayu, Rury dan Bu Rani. Reza minta maaf karena telah memberi banyak kesedihan.”

Bu Titi mendekap tubuh putranya, “Za, apa yang kau katakan?”

Lagi-lagi Reza tersenyum, “Bu, maaf karena Reza tidak bisa menjaga Ibu. Maaf karena Reza terlambat menyadari kesalahan Bapak dan hanya memberi sedikit waktu untuk bersama dengan Ibu.”

Bu Titi menggeleng dengan cepat.

“Za, tolong jangan katakan itu lagi. Kau percaya pada Papamu kan? Ia akan menyembuhkanmu.” Ucap Bu Ika yang sebenarnya masih menguatkan hatinya sendiri.

Reza mengkedip-kedipkan matanya, raut mukanya seperti menahan rasa sakit.

“Kak Reza gak papa?” Tanya Rury yang menyadari perubahan raut muka Reza.

Reza mengangguk perlahan, “Ri, maafkan aku. Karena telah berbuat salah padamu.”

“Kak Reza gak perlu minta maaf karena telah mencintai Rury. Rury yang seharusnya minta maaf karena,” Rury menghentikan kalimatnya karena tak sanggup berkata lagi.

Reza mengangguk mengerti, “Aku paham, Ri. Kau harus yakin, semua cinta yang kau miliki untuk orang itu tak akan pernah sia-sia. Kau harus perjuangkan cintamu, Ri.”

Cinta tulus yang dimiliki oleh Reza, tak pernah ia coba paksa Rury untuk menerimanya.

Meski Rury lah pemilik hati Reza seutuhnya. Hingga tak ada celah yang tersisa.

Reza tahu tak sedikit air mata Rury yang tertumpah untuk Bayu. Untuk cinta yang Rury simpan dalam diamnya.

Tak kalah hebat cinta Rury untuk Bayu, korban rasa jadi hal biasa untuknya. Berpura-pura bahagia ketika Bayu bersanding dengan Lina.

Rury rela menyiksa hatinya demi kebohongan belaka. Ia bersendia meski hatinya terluka lagi. Meski ceroboh tapi Rury melakukan yang terbaik untuk sahabatnya.

Tak terasa sampai pada waktu dimana bertahun-tahun kebersamaan mereka hanya tersisa beberapa menit saja.

Air mata Bayu pun berderai.

“Kenapa Kak Reza menangis, apa ada yang terasa sakit?” Tanya Bayu.

“Aku hanya bahagia karena diberi kesempatan untuk berada ditengah kehangat seperti ini.”

Reza hanya tersenyum agar semua tak mengkhawatirkan perasaannya.

Airmata tulus mulai meleleh dari mata.

“Sudah saatnya aku pergi. Hari ini ku rasa semuanya sudah sampai dibatas akhir.”

Rury menangis tanpa suara, melangkah tak bernada. Kemudian bergerak menuju pintu, ia tak kuasa mendengar semua ini.  

“Sekali lagi aku mohon, saat aku tiada jangan pernah meneteskan air mata untuk menangisi kepergianku. Kumohon biarkan aku jadi bagian terindah tanpa perlu meninggalak luka dan sedih.” Lanjut Reza terbata-bata dengan airmata yang membasahi pipinya.

Semua mata yang ada hanya bisa menangis, semua menangis sebelum mereka tidak diizinkan untuk menangis lagi.

“Tersenyumlah, biarkan aku damai.” Suara Reza mulai letih, matanya terpejam.

Akhirnya, cinta Reza berhenti pada masa yang berbahagia. Dimana Rury telah tau apa yang Reza rasa, meski balasan manis tak ia dapat.

Cukup bahagia ketika Reza tahu Bayu lah yang dicintai oleh Rury dalam diamnya. Itu sudah cukup untuk Reza bahagia, karena setidaknya Bayu dapat menjaga Rury lebih baik darinya.

Cinta Dalam Diam [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang