~Selamat Membaca~
Cinta dalam diam tidak akan selamanya terpendam dalam hati dan menjadi rasa yang mati begitu saja.
“Lagi apa?”
Rury membuka matanya, menoleh kebelakang dan tersenyum.
“Kok malah senyum?”
Rury menggeleng perlahan dan kembali memalingkan wajahnya.
Bayu berjalan mendekat, “Kenapa diam?”
“Aku hanya mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, Bay.”
Bayu tersenyum usil, seperti ada ide yang muncul dikepalanya.
“Mensyukuri nikmat Allah atau mengingat hujan?”
Pertanyaan Bayu berhasil membuat Rury tak bisa berkata-kata, “Apaan sih.” Jawab Rury sekenanya.
Bayu menghela nafasnya dan memandang jauh ke depan, “Ada yang ingin ku tanyakan, Ri.”
“Apa itu?” Tanya Rury yang juga memandang jauh ke depan.
“Menurutmu gimana kalau aku melakukan taaruf?”
Rury terkejut dan memandang Bayu, “Taaruf?”
Bayu mengangguk pasti lalu membenarkan jas putih kebanggannya.
“Jika kau memang sudah siap, lebih baik taaruf. Daripada malah mendekati zina.” Ucap Rury yang membuang pandangannya ke bawah.
“Iya, kau benar, Ri.” Bayu tersenyum.
“Tapi, apa wanita itu mau menerima ajakan taarufku?” Lanjut Bayu.
“Coba tanyakan dulu, Bay. Lagi pula taaruf kan baru ajang perkenalan.”
Bayu menghela nafasnya, “Kau benar, Ri. Bagaimana aku bisa tahu kalau aku berani untuk bertanya dan mencari jawabannya.”
Rury memejamkan matanya dan berusaha menahan sesak dalam hatinya.
“Maaf, Bay. Tapi aku harus pergi.” Ucap Rury dan berjalan meninggalkan Bayu.
“Mau kemana, Ri?”
Rury mengambil tasnya yang berada di kursi dekat pohon, “Aku ada urusan.”
Rury berjalan meninggalkan Bayu.
“Kalau kau pergi, bagaimana aku bisa bertanya?”
Langkah Rury terhenti ketika mendengar kata-kata Bayu.
“Maksudmu apa, Bay?” Tanya Rury yang memutuskan untuk tidak berbalik.
Bayu tersenyum, menyadari Rury yang berhenti, “Cintaku. Hanya ku simpan saja perasaanku ini dalam hatiku.” Ucap Bayu perlahan.
Rury menggeleng seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar.
“Bersabar dan berdoa untukmu, itulah usahaku.” Lanjut Bayu.
Rury berbalik memandang Bayu dengan penuh tanda tanya.
“Semoga suatu saat, Allah akan menjawab semuanya. Tertanda Rury dengan Cinta Dalam Diam.”
Bayu menghela nafasnya yang menandakan kalimatnya sudah selesai.
“Bay? Darimana kau tahu kalimat itu?” Tanya Rury dengan penuh rasa penasaran.
Bayu tersenyum, “Dari ini.” Ucap Bayu sambil menyodorkan buku berwarna merah muda pada Rury.
“Buku itu kan....... Darimana kau dapat buku itu, Bay?”
“Dari mejamu, ku temukan buku itu dalam keadaan terbuka.”
Rury berbalik, ia takut jika terus menatap Bayu. Rury takut tak sanggup.
“Ri, ini saatnya. Allah telah menjawab semuanya.”
Bayu mendekat, kini jarak mereka hanyalah 1 meter saja.
“Aku akan datang ke rumahmu, tapi sebelumnya aku ingin bertanya padamu. Apa kau bersedia melakukan taaruf denganku?”
Air mata Rury terjatuh.
“Ri, maafkan aku yang terlambat menyadari perasaan ini.” Ucap Bayu dengan menyodorkan sapu tangan pada Rury.
Rury menyeka air matanya, “Mungkin benar, Allah telah menjawab semuanya, Bay.”
“Rury?”
“Aku baik-baik aja, Bay.” Ucap Rury dan kembali berjalan meninggalkan taman.
“Rury!” Seru Bayu.
Rury berhenti dan berbalik, “Aku dan Bunda akan menunggu di rumah. Assalamu’allaikum warohmatullah.” Rury pun tersenyum.
“Wa’alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh.”
Rury kembali melanjutkan langkahnya setelah melihat senyum yang terlukis diwajah Bayu.
Akhirnya kedua sahabat itu sudah saling memberitahu isi hati masing-masing. Rury tak perlu lagi menyembuyikan cintanya.
Ada hikmah yang bisa diambil dari ini semua, seseorang harus yakin, Allah punya skenario yang terindah untuk hamba-Nya. Allah akan mengambulkan doa pada waktu yang tepat dan dengan cara yang terindah pula.
Seseorang juga harus yakin, jika ia sabar dan terus berusaha. Pasti semua tak akan sia-sia.
Dan cinta dalam diam tidak akan selamanya terpendam dalam hati dan menjadi rasa yang mati begitu saja.
~TAMAT~
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam [COMPLETED]
RomanceAku mencintaimu dalam diam. Menyayangi secara tidak langsung. Hanya berani melihat dari kejauhan. Tak berani menyapa apalagi menyentuhnya Mencintai dalam diam, tanpa rasa takut akan kehilangan. Karena Allah telah menyiapkan yang terbaik bagi hamba-N...