Suasana tegang menyelimuti suatu lorong dalam gedung rumah sakit yang hanya di huni oleh beberapa orang. Tiga orang perempuan dewasa dan seorang remaja laki-laki berambut raven yang sibuk berjalan mondar-mandir sambil mengigiti kuku ibu jarinya.
Mereka sudah berada di sini sejak satu jam yang lalu. Menunggu lampu berwarna merah di atas sebuah pintu besar itu padam dan memunculkan Dokter yang berada di dalam. Sedang melakukan sebuah operasi; operasi besar, operasi yang sangat pentingㅡmenyangkut nyawa seseorang.
"Duduklah, Sasuke. Mungkin sebentar lagi Dokter akan keluar ...." ujar salah seorang perempuan dewasa di sana. Sebenernya mereka ikut risau, tapi tak mungkin saling menambah kegelisahan.
Si remaja lelaki yang dipanggil Sasuke mengangguk singkat dan duduk di kursi tunggu. Namun gestur tubuhnya tidak berubah; tetap menggigiti kuku ibu jarinya ditambah kaki kanan yang bergerak-gerak, tak mau diam.
Mereka kembali menunggu dalam diam.
Beberapa menit kemudian, lampu merah di atas pintu besar padam diikuti suatu bunyi yang menandakan operasi di dalam ruangan sana telah selesai. Para perempuan dewasa serta Sasuke segera beranjak mendekati pintu ruang operasi yang perlahan terbuka memunculkan seorang pria dengan pakaian khasnya yang serba tertutup. Dokter.
"Ba-bagaimana keadaannya, Dokter?" Serobot salah seorang perempuan dewasa mendahului Sasuke yang ingin bertanya.
Sang Dokter menyungging senyum, "Dia baik-baik saja. Bayinya juga lahir dengan sehat. Selamat, bayinya laki-laki,"
"Sa-sasuke ...."
"Sasuke! Kau jadi ayah!"
"Se-selamat, Sasuke! Selamat!"
Mereka mengucapkannya secara bersamaan sambil mengguncang punggung Sasuke. Sedang pemuda itu masih dalam kondisi termangu setelah mendengar pernyataan Dokter. Dia ... jadi ayah? Dia sudah jadi ayah?!
Perlahan-lahan bibir tipis itu memoles senyum tipis.
***
Karena Mine di unpublishㅡcaya lagi nggak dalam mode untuk menulis humorㅡjadi, buat cerita baru. Hehe. Masih SasuNaru, tapi dengan cara penceritaan yang berbeda.
Dan ... sebenernya pengetahuan caya tentang obat-obatan atau obat herbal itu nol besar, cuma kita nggak fokus terhadap itu. Makanya cayaㅡum, sedikitㅡberani ambil tema ini.
Maaf kalau cerita ini bakal ngawur atau nggak masuk akal. Hehe.
Kalau ada yang mau lanjut bakal caya lanjut~ kalau nggak ada ... yah, tinggal di hapus.
Oke. Ditunggu apresiasinya~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth
FanfictionAlasan utama Uchiha Menma masuk Fakultas Farmasi adalah karena ingin menyembuhkan; mengobati kakaknya yang terbaring koma sejak ia kecil. Tapi ... ketika mereka melakukan penelitian di sebuah desa kecil di pinggiran Tokyoㅡyang disebut desa obat, Kon...