Chapter 7

2.9K 192 4
                                    

~ Previous ~

Sesampainya diruangan tersebut, resepsionis perlahan membukakan pintu ruangan untuk Luhan "Silahkan masuk Nn." ucap resepsionis dengan ramah sambil mempersilahkan masuk Luhan.

"Terima kasih" ucap Luhan dan perlahan memasuki ruangan.

Luhan mengedarkan pandangannya ke ruangan tersebut dilihatnya seorang namja yang berdiri membelakanginya menghadap jendela sedang melihat pemandangan luar.

Perlahan Luhan melangkahkan kakinya mendekati namja tersebut.

Tanpa disangka-sangka namja tersebut justru membalikkan badannya dan kini menghadap ke arah Luhan.

Luhan yang awalnya berjalan mendekatinya kini diam ditempat seperti batu.

Sementara namja tersebut justru melangkahkan kakinya mendekat ke arah Luhan.

◈◈◈◈◈
.
.
This is Gravity or are We Falling in Love?
Chapter 7

Namja berpawakan tinggi dengan rambut pirang serta tatapan matanya yang setajam mata elang tersebut semakin mendekat ke arah Luhan. Kini namja tersebut berada tepat di depan Luhan.

Sementara Luhan hanya berdiri tanpa berkutik sedikit pun, bahkan matanya yang seperti mata rusa membulat menatap tajam namja yang tepat berada dihadapannya itu.

"Lu" namja tersebut menyebut nama Luhan dengan lirih serta matanya menatap lekat Luhan dan mulai berkaca-kaca.

Luhan masih diam terpaku, entah kenapa tiba-tiba ia merasa tubuhnya melemas seperti tak bertenaga sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan.

Untung saja kedua tangan kekar namja tersebut dengan sigap menangkap tubuh mungil Luhan supaya tidak terjatuh.

Kini mata Luhan menatap lekat namja tersebut, tangannya terangkat menelusuri wajah dari mata, pipi, hidung, hingga sampai pada bibir dan dagu.

Kini mata Luhan menatap lekat namja tersebut, tangannya terangkat menelusuri wajah dari mata, pipi, hidung, hingga sampai pada bibir dan dagu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Se-sehun" ucap Luhan lirih dengan bibirnya yang bergetar.

"Iya Lu ini aku Sehun". Iya namja tersebut adalah Sehun.

Sehun langsung memeluk Luhan erat dengan reflek Luhan membalas pelukan Sehun, mereka saling berpelukan erat seperti tak ingin melepaskan pelukan itu dengan segera.

Setelah berpelukan cukup lama perlahan mereka melepaskan pelukan itu.

Perlahan kedua tangan kekar Sehun menangkup wajah Luhan, kedua ibu jarinya beralih mengusap lembut air mata yang menetes dipipi Luhan.

Tak bisa dipungkiri wajah itu lah yang selama ini sangat Sehun rindukan. Mereka masih terdiam dengan tatapan lekatnya.

Perlahan tangan Luhan menyentuh tangan Sehun yang masih menangkup wajah mungilnya. "Ini bukan mimpi kan Hunnie" ucap Luhan masih tak percaya dengan sesosok namja yang memandangnya lekat.

This is Gravity or are We Falling in Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang