This is Gravity or are We Falling in Love?

Chapter 6

~ Previous ~

"Oh shit! Kenapa harus mogok sih, mana aku g' ngerti mesin lagi" Luhan mengumpat kesal.

Luhan akhirnya turun dari mobil dan membuka kap mobilnya & melihat-lihat mesin. Namun itu semua percuma karena Luhan sama sekali tidak mengerti mesin.

Suasana juga sudah semakin larut, jalanan tempat mobil Luhan mogok juga sudah sepi.

Namun beberapa menit kemudian terlihat seorang pemuda yang sedang mengendarai motor sport melintas di jalan tempat Luhan berada.

"Sepertinya aku pernah melihat noona itu" si pemuda tersebut menghentikan laju motornya. Setelah menepikan motornya ia pun menghampiri Luhan.

"Noona" sapa si pemuda.

◈◈◈◈◈
.
.
This is Gravity or are We Falling in Love?
Chapter 6
■
Luhan yang menyadari akan kehadiran seseorang mengedarkan pandangannya kearah sumber suara.

"Eoh, kau Jasper kan".

"Iya noona aku Jasper yang waktu itu pernah noona beri tumpangan" Jasper mengalihkan pandangannya pada mobil Luhan yang kap mobilnya terbuka. "Kenapa dengan mobilmu noona?" tanya Jasper.

"Mobilku mogok Jasper, dan aku mencoba membuka kap mobil namun percuma aku sama sekali tidak mengerti mengenai mesin" jawab Luhan.

"Coba noona masuk ke mobil dan starter kembali mobil noona" ucap Jasper sambil mengecek mesin dari bagasi depan mobil Luhan. Jasper sedikit mengerti lah mengenai mesin.

Setelah beberapa menit...

"Bagaimana Jasper?".

"Mesin mobil noona kebakar jadi harus dibawa ke bengkel" jawab Jasper dengan menghampiri Luhan yang masih berada didalam mobil.

Kemudian Luhan mengambil HPnya. "Oh no! Kenapa HPku pake low bat segala sih" ucap Luhan lirih namun dapat didengar oleh Jasper.

"Bagaimana kalau aku mengantarkan noona pulang? Kebetulan aku juga searah dengan noona".

"Apa aku tidak merepotkanmu Jasper?".

"Tentu tidak noona".

Luhan pun turun dari mobilnya. Dengan reflek Jasper pun melepas jaketnya lalu memakaikannya pada Luhan.

Luhan kaget karena tiba-tiba Jasper memakaikan jaketnya kepadanya.

Kemudian Jasper pun melajukan motornya menuju rumah Luhan.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama 30 menit sampailah mereka di depan kediaman keluarga Xi.

"Terima kasih Jasper sudah mengantarkan aku pulang" Luhan sambil mengembalikan jaket Jasper.

"Iya noona sama-sama anggap saja ini sebagai balas budiku pada noona karena noona waktu itu telah memberiku tumpangan".

"Bagaimana kalau kau mampir dulu kerumahku Jasper?" tanya Luhan ramah.

"Mungkin lain kali saja noona. Aku takut hyungku mencariku. Aku pamit ya noona" jawab Jasper sambil menyalakan motornya dan bersiap pergi.

"Ya sudah. Hati-hati di jalan ya Jasper" Luhan melambaikan tangannya kepada Jasper.

.

Sesampainya di dalam apartemen hyungnya Jasper kemudian melepaskan jaketnya sembarang dan langsung merebahkan tubuhnya di sofa depan TV.

Karena Jasper merupakan tipe orang yang bisa tidur dimana saja perlahan ia pun terlelap di sofa.

◈
◈
◈