This is Gravity or are We Falling in Love?

Chapter 13

This is Gravity or are We Falling in Love?
Chapter 13
■
Cahaya matahari menyeruak masuk melalui celah-celah jendela kamar sepasang suami istri yang baru saja menikah. Cahaya yang menembus itu menyoroti wajah tampan sang suami yang sedang tertidur pulas memeluk tubuh sang istri. Silaupun mulai mengganggu kenikmatannya tertidur dan akhirnya ia mulai membuka mata elangnya, ia pun mengerjap-ngerjapkan matanya sebentar untuk menyesuaikannya dengan cahaya yang mengenai matanya.

-Sehun POV
Saat kubuka mata di pagi ini aku menikmati pemandangan wajah istriku yang masih terlelap begitu damai dan tenang dalam pelukanku dan tanpa sehelai benangpun.

Bulu mata lentiknya tertutup sempurna, dagu lancipnya, deru nafasnya yang teratur, sungguh ia begitu cantik.

Melihat bibir dan dadanya yang begitu menggoda aku kembali bergairah, kini Luhan telah sah kumiliki seutuhnya, jadi wajar kalau aku mengambil hak ku sebagai seorang suami.

Setelah kami dipertemukan kembali aku selalu menahan diri sekeras mungkin untuk bisa menyentuhnya setelah sah. Aku sulit mengendalikan diriku jika sudah di dekat Luhan.

Sejak tadi malam aku bukan perjaka ingusan yang hanya bermimpi bisa memiliki wanita dalam pelukanku ini seutuhnya, prinsip yang selama ini kutanamkan untuk menghormati wanita dengan tidak menyentuhnya tanpa adanya ikatan yang sah.
Tentu saja, tanpa itu semua pun aku tidak akan pernah menyentuh seorang gadis pun jika tidak melibatkan hati, karena hatiku telah dimiliki sejak dulu oleh Luhanku ini.

Aku pria posesif tentu saja, maka aku juga menjaga diriku sendiri dari semua kontak dengan wanita manapun selain Luhan. Aku bersyukur karena sudah bisa memilikinya dengan cara yang pantas.

Ahhh,,,

Aku tidak tau entah kenapa aku selalu punya gairah demikian besar padanya, wajarlah jika aku selalu mesum padanya.

Melihat wajah damai Luhan saat masih terlelap seperti ini membuatku sulit menahan diri untuk tidak menyentuhnya.

Kurasakan pergerakan dari tubuh Luhan, sepertinya ia akan terbangun. Saat manik rusanya mulai terbuka, aku memejamkan mataku dan berpura-pura masih tertidur.

Luhan mencoba melepaskan pelukanku, tapi aku semakin memeluknya erat.

"Ahhh, Hunnie kenapa pelukanmu kuat sekali. Gimana aku bisa keluar dari sini. Kan aku malu kalo kamu bangun sambil meluk aku gini" ucap Luhan pelan, aku menahan tawaku saat kudengar monolognya, menurutku itu sangat lucu.

Ia mencoba lagi keluar dari pelukanku tapi aku langsung menjepit tubuhnya dengan kakiku.

"Mau kemana istriku" ucapku dengan membuka mataku. Luhan terkejut melihatku yang sudah bangun.

"Apa kau sudah bangun dari tadi Hunnie?" tanyanya.

Aku mengangguk. Kutatap lekat manik rusanya "Hunnie aku malu" ucapnya pelan "jangan menatapku seperti itu Hunnie" lanjut Luhan.

"Chagi kita sekarang suami istri, sejak semalam kumiliki dirimu seutuhnya chagi. Jadi apa salahnya aku memandang wajah cantik istriku ini" ucapku "kau sungguh fantastis istriku".

Kulihat Luhan hanya tersipu malu. Kucium keningnya dengan penuh kelembutan.
-Sehun POV end

.

Luhan mengingat malam pertamanya bersama Sehun, bagaimana Sehun dengan sangat lembut dan penuh cinta menyetubuhinya, kini ia tersipu malu pipinya merona merah.

Sehun melonggarkan pelukan eratnya pada Luhan, menatap wajah imut istrinya "Mandilah terlebih dahulu chagi, setelah itu kita sarapan" ucap Sehun sambil mengelus pipi Luhan. Luhan menganggukkan kepalanya.