Normal pov.
Naruto mengurung dirinya di dalam kamar selepas pembicaraannya dengan sasuke sore tadi. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran suaminya. Bagaimana bisa ia menikah lagi sedangkan ia sudah menikah dengan dirinya. Dan yang lebih parah sang suami ingin menikah dengan sahabatnya."Apa arti pernikahan ini bagimu sasuke?!" tanya naruto pada udara kosong.
"Sebuah pernikahan seharusnya di bangun oleh dua orang. Tidak lebih." gumam naruto sambil menyembunyikan wajahnya di tekukan lututnya.
Badannya bergetar menahan tangis, ia butuh sasuke. Ia tidak ingin Cinta sasuke terbagi menjadi dua. Apakah ia egois jika mengharapkan sasuke membatalkan pernikahannya dengan Haruno Sakura? Bukankah ia berhak menentukan semua.
Pikirannya masih mengingat percakapannya dengan sasuke yang di lakukan sore tadi.
Flashback on
"Ada yang harus kita bicarakan dobe." perintah sasuke tidak ingin di bantah dan langsung berjalan ke ruang tamu.
Naruto yang bingung dengan sikap sasuke memutuskan memberhentikan kegiatan mencuci piringnya. Dan menyusul sasuke yang sudah berada di ruang tamu.
"Apa yang ingin kau bicarakan suke?!" tanya naruto sambil mendudukan dirinya berhadapan dengan sasuke.
"Aku ingin menikah lagi." ucap sasuke memberitahu dengan wajah tanpa dosanya.
"Ap-apa?!" pekik naruto tidak percaya.
"Kenapa?! Kau kaget?!" tanya sasuke dengan seringainya.
"Kenapa kau melakukan itu?! Bukankah kita sudah menikah?! Apa aku tidak cukup untukmu?! Apa Cinta yang aku berikan tidak berharga bagimu?! Kenapa kau melakukan itu?! Pernikahan bukan sebuah permainan sasuke!!" terang naruto dengan air mata yang menetes entah sejak kapan.
"Kau bertanya kenapa?! Karena sejak awal aku tidak mencintaimu. Dan kau tahu! Pernikahan kita terjadi karena aku tidak bisa menolak perjodohan itu! Dan jika aku menolak maka aku akan di hapus dari daftar uchiha. Dan ohh aku tidak mau hidup gelandangan!!" tutur sasuke dingin sambil melipat tangannya di depan dada.
Naruto menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ia masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Apa ia bermimpi? Kenapa ini begitu nyata?!
"Apa aku bagimu?!" tanya naruto dengan suara seraknya.
Sasuke mendengus sinis saat mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir naruto. Dengan angkuhnya ia menjawab.
"Kau bagiku?! Hanya seongok sampah yang tidak berguna!" hina sasuke dan sukses membuat hati naruto hancur.
Tubuh naruto menegang tidak percaya mendengar hinaan dari sasuke. Seburuk itukah dirinya? Tanyanya dalam hati.
"Kau ingin bercerai atau ku madu?!" tanya sasuke sambil menatap jam yang melekat di pergelangan tangan kirinya.
"Aku tidak memilih dua-duanya!!" jawab naruto cepat dengan suara yang naik satu oktaf.
"Baiklah. Tapi jangan salahkan aku jika adikmu kenapa-napa!" ancam sasuke membuat naruto bungkam.
Naruto tidak bisa memilih keduanya. Ia tidak ingin di cerai ataupun di madu. Tidak ada seorangpun istri--suami-- yang menginginkan itu semua. Dan apa-apaan ancaman itu. Kenapa ia harus membawa adiknya yang sedang di rawat di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Madumu Sasuke✔.
Fanfiction[ END ] [proses revisi] Meski sudah tamat, jangan lupa vommennya. Terimakasih. Tidak ada istri yang ingin di madu oleh suaminya! apa lagi sang suami ingin menikah dengan sahabatnya sendiri! Bagaimana kisah hidup Sasuke, Naruto, serta Haruno Sakura...