Chap Dua.

13.5K 1.5K 138
                                    

lσαdíng plєαѕє wαítíng..

█▒▒▒▒▒▒▒▒▒ 10%

███▒▒▒▒▒▒▒ 30%

█████▒▒▒▒▒ 50%

██████████ 100%

lσαdíng cσmplєtєd

|I•------»Happy reading uri baby«------•I|

Normal pov.

Sasuke keluar dari kamar dengan penampilan yang acak-acakan ciri khas orang baru bangun tidur. Ia mengernyit heran saat tidak mencium bau masakan dari arah dapur.

Kenapa tidak ada bau masakan di dapur? Tidak seperti biasanya. Batin sasuke heran dan memutuskan untuk menuju ke dapur.

Kaki panjangnya menuruni tangga secara perlahan seperti biasanya saat ia memperhatikan naruto memasak secara diam-diam. Dan itu sudah di lakukannya selama beberapa minggu belakangan ini.

Matanya meneliti seluruh dapur tapi ia tidak menemukan batang hidung naruto. Matanya menangkap setetes darah yang berada tidak jauh dari pantri dapur, dan yang membuatnya heran sejak kapan pintu depan tidak di tutup.

"Kenapa ada darah di sini?!" monolog sasuke sendiri sambil berjongkok di depan darah tersebut.

Ia menajamkan pengelihatannya ke seluruh penjuru dapur berharap mendapatkan sesuatu yang penting atau petunjuk tentang dari mana darah itu berasal.

"Kemana perginya si dobe itu?!" tanya sasuke pada udara kosong. Baru ia ingin bangkit, tapi matanya melihat beberapa helai rambut yang berwarna kuning. Tangannya terjulur untuk mengambil helai rambut yang rontok tersebut.

"Bukankah ini rambut naruto?! Kenapa bisa rontok?! Atau jangan-jangan--" sasuke menggantung kalimatnya, karena ia sendiri belum yakin akan pemikirannya barusan.

Sasuke bangkit dari jongkoknya dan berjalan dengan cepat menuju kamar mandi yang berada di kamar. Ia memiliki feeling yang tidak mengenakan tentang naruto.

"Mau kemana kau pagi-pagi begini?!" tanya sakura saat melihat sasuke yang tergesa-gesa menuju ke kamar mandi.

"Kita harus kerumah sakit!!" perintah sasuke sambil mengambil handuk yang berada di lemarinya.

"Memangnya kenapa? Siapa yang sakit?!" tanya sakura penasaran, pasalnya ia tidak pernah melihat sasuke perduli pada siapapun termasuk istri--suami--nya.

"Naruto! Aku memiliki feeling yang tidak enak tentang dirinya!!" jelas sasuke tegas sambil memandang sakura serius.

"Kenapa kau harus perduli padanya?! Bukankah kau tidak mencintainya?!" tanya sakura kesal.

"Walaupun aku tidak mencintainya. Ia tetap istriku haruno!!" jelas sasuke dan langsung masuk ke kamar mandi dengan bantingan pintu yang keras.

Sakura memandang pintu kamar mandi yang tertutup dengan nyalang, tangannya terkepal erat membuat baku jarinya memutih.

"Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan kau jatuh Cinta pada gay itu sasuke!! Kau milikku!!" desis sakura dingin dan keluar dari kamar sasuke.

≪━─━─━─━─◈─━─━─━─━≫

Aku Bukan Madumu Sasuke✔.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang