Chap Sebelas.

12.9K 1.1K 86
                                    

Disclaimer : Naruto beserta Cast yang lainnya milik MK. Cerita ini di buat untuk hiburan semata.

Pairing : SasuNaru slight SasuSaku.

Now playing : [Yui - TOKYO.]

Happy reading.

Normal pov.

Naruto memeluk erat tubuh Mikoto, sedangkan Mikoto sibuk mengelus surai Naruto sayang dan sesekali bersenandung, membuat Naruto beberapa kali menguap kecil. Sedangkan Fugaku tengah memandang keluar jendela.

"Kaa-san?!" Panggil Naruto pelan, Mikoto bergumam sebagai jawaban, Naruto melepas pelukannya dan memandang Mikoto dengan wajah polosnya. Sementara Mikoto sedang menahan tangannya agar tidak mencubit pipi Naruto karena gemas.

"Kaa-san.. Malam itu aku bermimpi bertemu anak kecil yang sangat cantik. Dan Kaa-san mau tahu apa yang anak kecil itu katakan pada Naru?!" Cerita Naruto jujur, kepala Mikoto mengangguk tanda ia ingin mendengar kelanjutan dari cerita Naruto.

"Anak kecil itu bilang, ia akan hadir dalam hidupku dan Suke. Ia juga bilang, jika aku harus sembuh agar bisa melihat dirinya tumbuh dewasa." Lanjut Naruto membuat Mikoto maupun Fugaku memandangnya tidak percaya. Mikoto mengerjapkan matanya sebelum tersenyum lembut dan membawa tubuh Naruto kedalam pelukannya kembali.

"Kau tahu sayang. Itu tandanya kau akan segera punya anak. Maka dari itu, kau harus menerima ajakan Kyuubi untuk berobat ke Singapura. Apa kau ingin anakmu tidak bisa melihat Kaa-sannya yang cantik ini hm?!" Tanya Mikoto lembut sambil mengelus surai Naruto sayang.

"Bukannya aku tidak ingin sembuh Kaa-san. Aku hanya sudah terlalu lelah dengan hidupku. Aku akan bertahan demi anakku nanti. Dan biarkan aku hidup dengan penyakit yang mematikan ini, setidaknya, jika aku mati. Aku tidak perlu merasakan sakit hati saat melihat Sasuke bersama orang lain." Jelas Naruto, membuat Mikoto yang mendengarnya tanpa sadar meneteskan air matanya.

Fugaku yang menyaksikan intraksi keduanya tanpa sadar mengepalkan tangannya erat sampai baku jarinya memutih. Ia menyupah serapahi putra bungsunya yang mendadak bodoh karena telah menyia-nyiakan orang yang mencintainya secara tulus. Bahkan orang itu mencoba bertahan hidup untuk anaknya kelak.

"Berhenti memikirkan anak sialan itu Naru! Sudah cukup kau menderita! Sekarang saatnya ia yang menderita!" Geram Fugaku sambil berjalan ke arah keduanya. Mikoto melepas pelukannya dan membiarkan Naruto menatap Fugaku dengan polosnya juga senyum lebar, membuat amarah Fugaku lenyap entah kemana.

"Tidak ada seorang Tou-san yang menginginkan anaknya celaka. Tugas seorang Tou-san adalah, menjaga, mendidik, merawat anaknya agar tumbuh dewasa dan bermanfaat bagi semua orang. Dan tidak itu saja, tugas seorang Tou-san adalah, membimbing anaknya agar menjadi orang sukses! Jika Tou-san tidak melakukan itu, maka Tou-san telah gagal dalam hal mendidik anak." Terang Naruto membuat Fugaku terdiam. Fugaku yang terkenal tidak bisa di bantah atau di larang, kini diam karena menantunya sendiri.

"Apapun yang terjadi Sasuke adalah anak Tou-san, Kaa-san. Dan suamiku, dan aku akan memarahi Tou-san jika berani melukai Sasuke." Ancam Naruto dengan kekehan kecil. Fugaku tersenyum tipis dan tangannya bergerak untuk mengelus surai blonde Naruto sayang.

"Cih! Baiklah, kau menang." Ujar Fugaku pada akhirnya ia memilih mendengarkan ucapan Naruto. Toh ucapan Naruto ada benarnya juga.

Ting.

Bunyi notifikasi berasal dari ponsel milik Fugaku, menganggu acaranya bersama Naruto serta sang Istri. Tangannya bergerak untuk mengambil ponsel yang berada di saku celananya dan melihat pesan tersebut yang ternyata dari Kyuubi.

Tou-sama aku mendapat vidio itu dari Karin, ku harap kau menambah uang tip pada nenek lampir itu.

Kyuubi tampan, melebihi Keriput milik Itachi baka.

Aku Bukan Madumu Sasuke✔.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang