Disclaimer : Naruto © MK.
Pairing : SasuNaru and Others.
Normal pov.
Now playing : [BTS - Rain.]
Tuesday, 21 mei 2018. At 11.00 am.
Fugaku, Mikoto, Itachi dan Kyuubi berhenti tepat di depan ruang UGD. Di mana Sasuke tengah mendudukan dirinya di kursi tunggu samping ruangan.
"Bagaimana keadaan Naru, Suke?!" Tanya Mikoto panik dengan air matanya yang mengalir. Sasuke bangkit dari duduknya dan memeluk Mikoto erat.
"Dokter yang menangani Naruto belum keluar Kaa-san." Jawab Sasuke dengan suara paraunya.
"Apa Naruto meminum obatnya dengan teratur?!" Tanya Kyuubi was-was. Sasuke memandang Kyuubi dengan pandangan herannya, ia melepas pelukannya pada Mikoto dan mengusap kedua matanya yang berair.
"Tidak. Naru bilang kepala dan perutnya terasa sakit jika meminum obat itu." Jelas Sasuke membuat Kyuubi membelalakan matanya tidak percaya.
"Bagaimana bisa dia tidak meminum obatnya?!! Tidak taukah kau jika ia akan mati, kalau tidak meminum obat itu?!" Tanya Kyuubi frustasi dengan air mata yang mengalir dari bola mata rubynya.
Onyx Sasuke membulat tidak percaya dengan ucapan Kyuubi barusan. Apa maksudnya Naruto akan mati? Apa yang terjadi padamu Naruto.. Batin Sasuke bertanya-tanya.
Cklek.
Pintu ruangan terbuka menampilkan dokter Kabuto yang memakai masker, menghembuskan nafasnya sejenak sebelum menarik turun masker yang ia gunakan untuk berbicara.
"Bagaimana keadaan adik saya dok?" Tanya Kyuubi cepat pada Kabuto. Kabuto memandang Kyuubi dengan, pandangan yang sulit di artikan.
"Maaf Kyuubi-san. Janin pada kandungan Naruto melemah. Dan kami sarankan untuk melakukan aborsi. Jika tidak, keduanya tidak akan selamat." Jelas Kabuto membuat semua yang mendengarnya mematung tidak percaya.
"Ti-tidak! Tolong selamatkan istri dan calon anak saya dok." Pinta Sasuke putus asa sambil memegang bahu Kabuto erat.
"Tidak ada cara lain tuan Uchiha. Penyakit yang di derita oleh pasien Naruto sangat berbahaya pada kesehatan janinnya."
Sasuke menggelengkan kepalanya, menolak perintah kabuto yang menyuruhnya menggugurkan calon anak demi keselamatan Naruto.
"Kumohon dok. Selamatkan keduanya." Ujar Sasuke dengan isak tangisnya. Fugaku yang melihat sikap Sasuke berjalan mendekat dan mengelus pundak anak bungsunya lembut.
"Lakukan yang terbaik untuk keselamatan keduanya. Berapapun biayanya aku tidak perduli!." Ujar Fugaku datar dengan wajah tegasnya, membuat Kabuto menghelas nafasnya pelan sebelum mengangguk menyetujuinya.
"Baiklah, sebisa mungkin kami melakukan yang terbaik untuk keduanya. Kalian boleh menjenguknya secara bergantian. Kalau begitu saya permisi."
Ujar Kabuto sopan sambil melepas tangan Sasuke yang berada di pundaknya secara lembut.Ia membungkukkan tubuhnya hormat pada semuanya, sebelum berjalan mendekat ke arah Kyuubi dan berbisik pelan di samping telinga pemuda oren itu.
"Kanker adikmu sudah memasuki stadium 3. Jika tidak segera di obati, kau akan kehilangam untuk kedua kalinya." Bisik Kabuto membuat tubuh Kyuubi membeku seketika.
Kabuto berjalan menjauh, dan tubuh Kyuubi melemas membuat Itachi yang berada di sampingnya langsung menahan tubuh Kyuubi agar tidak terjatuh.
Kyuubi memeluk tubuh Itachi erat. Itachi yang mengerti membalas pelukan Kyuubi dan mengelus punggungnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Madumu Sasuke✔.
Fanfictie[ END ] [proses revisi] Meski sudah tamat, jangan lupa vommennya. Terimakasih. Tidak ada istri yang ingin di madu oleh suaminya! apa lagi sang suami ingin menikah dengan sahabatnya sendiri! Bagaimana kisah hidup Sasuke, Naruto, serta Haruno Sakura...