10th Chapter [Hate You,Love You]

4.2K 473 48
                                    

Selamat Berbaper ria ya... *Smrik

Happy Reading

***

.

.

Sepasang kaki Chanyeol dan Jongdae tengah berjalan berdampingan menyusuri koridor rumah sakit.

"Dokter Park."Jongdae membuka suara, memandangi sisi wajah Chanyeol dan melanjutkan. "Bukankah Tuan Lee akan dijemput keluarganya hari ini?"

Chanyeol melirik Jongdae sekilas. "Eoh. Akhirnya kau berhasil menyembuhkannya, Jongdae."kemudian tersenyum tipis membuat Jongdae juga tidak bisa menahan senyumannya.

Jongdae benar-benar merasa puas bercampur bangga. "Aku tidak akan berhasil tanpa bantuan dokter Park."ujarnya. "Tapi.. sayang sekali."Jongdae kembali menatap lurus ke depan. "Dokter Shin tidak bisa melihat ini."

Chanyeol menghentikan pergerakan kakinya, diikuti Jongdae saat mereka kini tiba di lantai dasar tak jauh dari deretan kursi tunggu rumah sakit.

"Apa maksudmu Kyungsoo tidak bisa melihatnya?"tanya Chanyeol bingung.

Jongdae mengangguk menatapnya. "Eum. Dokter Shin mengatakan padaku lewat telfon bahwa dia tidak bisa masuk hari ini."

"Kenapa?"

"Dia mengatakan bahwa dia harus pergi ke suatu tempat."

"Ke suatu tempat?"Chanyeol semakin penasaran. Ia pun mengambil satu langkah maju ke hadapan Jongdae. "Ke mana?"

Jongdae menggidikkan bahu, menggeleng pelan dan menjawab. "Entahlah, aku tidak tahu."

.

.

.

.

Di depan pintu apartemen Jongin, Kyungsoo menghabiskan lebih dari dua jam untuk berdiri menunggui pria itu. Kyungsoo yakin, Jongin berada di dalam. Kyungsoo yakin, Jongin mendengar saat Ia menekan bel apartemen.

Dan untuk ke sekian puluh kali, satu tangan Kyungsoo kembali terulur. Menyentuh bel lalu menekannya. Namun tetap saja tidak ada respon apapun dari dalam sana.

Rasa sesak semakin merayapi rongga dada Kyungsoo, cairan hangat itu semakin mendesak di pelupuk mata saat Ia mengingat beberapa hari yang lalu, Jongin bahkan sempat merubah sandi masuk ke apartemen menggunakan tanggal ketika Kyungsoo mengingatnya di rumah sakit saat itu.

Tapi kini, pria itu merubahnya. Seperti Ia benar-benar ingin melupakan semua hal tentang Kyungsoo.

"Buka pintunya."Kyungsoo bergumam pelan. Bola matanya semakin berair saat Ia melanjutkan dengan suara yang terdengar semakin lirih. "Kumohon buka pintunya, Jongin-ah.."

Kyungsoo merasa Ia harus segera menyelesaikan semua ini. Ia tidak peduli jika Ia harus menunggu sehari penuh sekalipun.

Dan Kyungsoo benar-benar melakukannya.

Hari sudah sangat sore ketika Kyungsoo mendengar kunci pintu apartemen Jongin dibuka dari dalam. Kyungsoo yang semula berdiri menyandarkan punggung di dinding tak jauh dari pintu apartemen pun langsung berdiri tegap. Menghadapkan tubuhnya pada sosok tinggi Jongin yang barusaja keluar dari balik pintu.

"Jongin-ah."Kyungsoo menyebutkan nama itu dengan nada pelan, tersenyum tipis sembari memandangi punggung Jongin lekat-lekat.

Dan Jongin hanya diam. Terus memunggungi Kyungsoo sembari menatap lurus ke depan dengan tatapan terkesan dingin.

Di belakang tubuh Jongin, Kyungsoo mengambil dua langkah maju perlahan. "Jongin, aku.. ingin bicara—"

Kyungsoo tidak melanjutkan ucapannya karena Jongin lebih dulu melangkah pergi. Menjauh dari hadapan Kyungsoo, lalu sosoknya hilang dibalik belokan jalan meninggalkan Kyungsoo yang kini terdiam ditempatnya.

HEAL ME [REMAKE] END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang